Vol. 6 No. 3 (2017): Sosio Konsepsia
Articles

DINAMIKA PSIKOLOGIS PEMENUHAN KEBUTUHAN PENYANDANG DISABILITAS AKIBAT KUSTA DAN IMPLIKASI KESEJAHTERAAN SOSIALNYA. STUDI KASUS DI KOMPLEKS RUMAH SAKIT SITANALA TANGERANG

Togiaratua Nainggolan
Puslitbangkesos Kemensos RI
Bio

Published 2018-01-12

How to Cite

Nainggolan, T. (2018). DINAMIKA PSIKOLOGIS PEMENUHAN KEBUTUHAN PENYANDANG DISABILITAS AKIBAT KUSTA DAN IMPLIKASI KESEJAHTERAAN SOSIALNYA. STUDI KASUS DI KOMPLEKS RUMAH SAKIT SITANALA TANGERANG. Sosio Konsepsia: Jurnal Penelitian Dan Pengembangan Kesejahteraan Sosial, 6(3), 235–255. https://doi.org/10.33007/ska.v6i3.387

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dinamika psikologis pemenuhan kebutuhan bagi penyandang disabilitas akibat kusta dan implikasi kesejehteraan sosialnya. Sejalan dengan hal ini masalah yang dibahas dalam penelitian ini adalah bagaimana gambaran dinamika psikologis pemenuhan kebutuhan bekas penyandang disabilitas akibat kusta dan implikasi kesejehteraan sosialnya?. Penelitian dikembangkan dengan pendekatan kualitatif berupa studi kasus di komplek Rumah Sakit Sitanala Tangerang. Pengumpulan data dilakukan dengan observasi, wawancara dan studi dokumentasi untuk selanjutnya dianalisis secara deskriptif kualitstif. Hasil penelitian menjukkan Dinamika psikologis pemenuhan kebutuhan bagi penyandang disabilitas akibat kusta di komplek Rumah Sakit Sitanala Tangerang bergerak antara tiga unsur dalam struktur kepribadian, yaitu id, ego, dan super ego. Dorongan pemenuhan berupa impuls id yang senantiasa muncul, direspon oleh ego berdasarkan realitas yang dihadapi dengan mempertimbangkan super ego. Untuk mengatasi dorongan id, ego mengurangi tekanan dengan mekanisme pertahanan diri (defence mechanism) seperti denial (penyangkalan diri), represi, sublimasi, rasionalisasi dan displacement. Pada saat yang bersamaan tingkat kesejahteraan sosialnya rendah terkait dengan rehabilitasi sosial yang tidak optimal di rumah sakit, dan kurangnya dukungan sosial dari berbagai pihak terkait.  Sejalan dengan hal ini untuk lebih menjamin tingkat kesejahteraan sosial penyandang disabilitas akibat kusta di komplek Rumah Sakit Sitanala Tangerang perlu dioptimalkan keberfungsian Unit Rehabilitasi Sosial dengan merekrut personal yang memenuhi syarat keilmuan untuk tugas tersebut. Pada saat yang sama Kementerian Sosial bersama Dinas Sosial perlu lebih proaktif melakukan kerjasama rehabilitasi dan pemberdayaan sosial sehubungan dengan paradigma yang dibangun dalam  UU No. 8 tahun 2016 tentang Penyandang Disabiliatas yaitu right based. Berdasarkan intervensi sosial ini diharapkan dinamika psikologis pemenuhan kebutuhan mereka akan lebih produktif.

Kata Kunci : Dinamika Psikologis, Pemenuhan Kebutuhan, Penyandang Disabilitas Akibat Kusta, Kesejahteraan Sosial

Downloads

Download data is not yet available.

References

  1. DAFTAR PUSTAKA
  2. Alwisol. (2007). Psikologi Kepribadian, Malang: UMM Press.
  3. Brennan, James F.(2006). Sejarah dan Sistem Psikologi, Jakarta : Raja Grafindo Persada
  4. Linggasari,Yohannie.(2015). Kemenkes: Penyakit Kusta Masih Tinggi di 14 Provinsi Indonesia.http://www.cnnindonesia.com/nasional/20150116142635-20-25156/ kemenkes - penyakit-kusta-masih-tinggi-di-14-provinsi/(diakses 20 September 2016).
  5. Linggasari,Yohannie.(2015). Stigma jadi Hambatan Terbesar Berantas Kusta di Indonesia. http://www.cnnindonesia.com/nasional/20150116144808-20-25173/stigma-jadi-hambatan-terbesar-berantas-kusta-di-indonesia//(diakses 20 September 2016).
  6. Menteri Sosial RI.(2015). Sambutan Menteri Sosial Ri Pada Acara â€Run For Leprosy†Gerakan Peduli Disabilitas dan Lepra Indonesia di Alam Sutra Serpong Tangerang 15 Maret 2015, http://www.pedulidisabilitas.org/?p=1185 (diakses 12 Okt 2016)
  7. Mutiara, Indah.(2016). Ini 2 Poin Penting di UU Penyandang Disabilitas yang Disahkan DPR. http://news.detik.com/berita/3168504/ini-2-poin-penting- (diakses 14 Okt 2016).
  8. Nursalim, Alvin, (tt). Indonesia Ranking 3 Penderita Kusta Terbanyak di Dunia, https:// www.klikdokter.com/healthnewstopics/health-topics/indonesia-ranking-3-penderita-kusta-terbanyak-di-dunia (diakses 20 September 2016)
  9. P.N. Eko, Septian M.(2016). Dinamika Id, Ego, Superego dalam Konteks Kebutuhan Intimasi. Jurnal Psikoborneo Volume 5 Nomor 1 hal 52-62. Samarinda : Universitas Mulawarman.
  10. Purwandari, Retno. (2010). Pengertian Dinamika. http://yulia-putri. blogspot. co.id /2010 /10/ pengertian-dinamika.html (diakses 20 Oktober 2016)
  11. Radar Banten (2016) Dinsos Banten Gelar Bimbingan Sosial dan Motivasi Kerja Eks Kusta, http://www.radarbanten.co.id/dinsos-banten-gelar-bimbingan-sosial-dan-motivasi-kerja-eks-kusta/(diakses 20 Oktober 2016)
  12. Rahayu, D.A. (2012) Dukungan Psikososial Keluarga Penderita Kusta di Kabupaten Pekalongan, Seminar Hasil-Hasil Penelitian-LPPM UNIMUS 2012, Semarang: Program Studi Keperawatan Fakultas Ilmu Keperawatan dan Kesehatan Universitas Muhammadiyah.
  13. Rosidi, Hamim. (tt) Hand out Psikologi Kepribadian II, Surabaya: IAIN Sunan Ampel
  14. Ruben (2005). Communicare, Journal for Communication Sciences in Southern Africa Vol. IV No. 5 – November 2011, Johannesburg: University of Johannesburg
  15. Santika, Adhi (2013) Lanjut Usia Dalam Perspektif Hak Asasi Manusia., Buletin Jendela Data dan Informasi Kesehatan Semester I September 2013, Jakarta: Kementerian Kesehatan RI.
  16. Santoso, Slamet. (2010). Teori-Teori Psikologi Sosial, Bandung: Refika Aditama.
  17. Sub Direktorat Kusta dan Frambusia. (2007). Modul Pelatihan Program P2 Kusta Bagi UPK. Jakarta: Kementerian Kesehatan RI.
  18. Winarno, A.T. (2008). Studi Kasus Mekanisme Pertahanan Diri Remaja Ketika Menghadapi Perceraian Orangatua (Skripsi), Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma
  19. Zuliansyah, R.A. (2013). Banyak Pengemis Eks Kusta, DPRD : Ini yang Rusak Citra Kota Tangerang.