Vol. 4 No. 2 (2015): Sosio Konsepsia (Jurnal Penelitian dan Pengembangan Kesejahteraan Sosial
Articles

PEMBERDAYAAN KOMUNITAS ADAT TERPENCIL MELALUI PELAYANAN TERPADU DI ROTE NDAO, PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR

Suyanto Suyanto
Puslitbang Kesos Kemensos RI
B Mujiyadi
Puslitbang Kesos Kemensos RI

Published 2015-09-11

How to Cite

Suyanto, S., & Mujiyadi, B. (2015). PEMBERDAYAAN KOMUNITAS ADAT TERPENCIL MELALUI PELAYANAN TERPADU DI ROTE NDAO, PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR. Sosio Konsepsia: Jurnal Penelitian Dan Pengembangan Kesejahteraan Sosial, 4(2), 15–36. https://doi.org/10.33007/ska.v4i2.113

Abstract

Abstrak
Bangsa Indonesia merupakan masyarakat yang majemuk, yang terdiri dari lebih dari dua ribu lima ratus
suku bangsa dan beberapa dari populasi tersebut mempunyai pola hidup yang spesifik. Beberapa dari sukubangsa
dimaksud masih dinyatakan sebagai komunitas adat terpencil yang belum sepenuhnya mampu
mengakses layanan dari Negara oleh karena keterpencilannya. Mereka dihadapkan pada beberapa masalah
dalam kehidupannya sebagai konsekuensi dari keterpencilan secara geografis, yang meliputi terbatasnya
jangkauan akses layanan sosial, ekonomi, kesehatan, pendidikan serta layanan yang bersifat pemenuhan
kebutuhan dasar manusia. Kelompok komunitas dimaksud sangat sedikit mendapatkan sentuhan pemenuhan
kebutuhan dasar baik fisik, psikis, sosial maupun spiritual. Dengan kondisi demikian, komunitas dimaksud
seolah belum mendapatkan layanan yang memadai dari Negara. Salah satu komunitas yang dikaji dalam
studi ini adalah komunitas adat terpencil di Rote Ndao. Komunitas ini perlu diberdayakan dan diberikan
fasilitas yang memadai agar mampu hidup bermartabat sebagai bagian dari bangsa Indonesia dan terpenuhi
hak azasinya. Untuk memberdayakan komunitas ini diperlukan kebijakan yang akurat, penanganan yang
memadai dan pelayanan yang dapat mengentaskan mereka dari masalahnya. Dari studi yang dilakukan
di lapangan, penanganan yang dilaksanakan selama ini belum mampu mengentaskan mereka dari
masalah yang disandangnya. Oleh karena itu diperlukan alternatif kebijakan penanganan yang mampu
mengantarkan mereka kepada kehidupan yang layak sesuai harkat dan martabat manusia. Penanganan ini
perlu dilaksanakan secara sinergis antara Pemerintah (Pusat, Provinsi, Kabupaten) serta unsur masyarakat.
Kata kunci: komunitas adat terpencil, pemberdayaan, sinergitas.

Downloads

Download data is not yet available.