STUDI KEBIJAKAN PENGEMBANGAN SINERGITAS PEMBERDAYAAN KOMUNITAS ADAT TERPENCIL DI NUSA TENGGARA TIMUR
Published 2017-05-17
How to Cite
Abstract
Indonesia terkenal sebagai masyarakat yang majemuk yang terdiri dari lebih dari dua ribu
lima ratus sukubangsa yang beberapa dari masyarakat tersebut mempunyai pola hidup yang spesifik. Beberapa dari sukubangsa ini masih dinyatakan sebagai masyarakat yang terbelakang dan hidup dalam keterpencilan. Mereka dihadapkan pada beberapa masalah dalam kehidupannya dengan lingkungan yang spesifik. Keterisolasian dan wilayah terpencil yang mereka alami mempengaruhi kemampuan mereka dalam memperoleh aksesibilitas dalam memperoleh pelayanan sosial-ekonomi. Selain masalah kemiskinan yang disandang, mereka termasuk kelompok masyarakat yang paling sedikit mendapatkan sentuhan pemenuhan kebutuhan fisik, psikis, sosial maupun spiritual dasar. Meskipun populasi mereka cukup besar,
kualitas hidup mereka masih jauh dari kondisi kelayakan dibanding kelompok masyarakat dominan lain dalam wilayah provinsi tersebut. Mereka perlu diberdayakan dan diberikan fasilitas yang memadai agar mampu hidup bermartabat sebagai bagian dari bangsa Indonesia yang terpenuhi hak asasinya. Untuk memberdayakan komunitas ini diperlukan kebijakan yang akurat, penanganan-pelayanan yang memadai karena penanganan yang dilaksanakan selama ini belum mampu mengentaskan mereka dari masalah yang disandangnya. Oleh karena itu diperlukan alternatif kebijakan penanganan yang mampu mengantarkan mereka kepada kehidupan yang layak sesuai harkat-martabat manusia dan pengakuan terhadap kesamaan hak. Penanganan ini perlu dilaksanakan secara sinergis antara Pemerintah (Pusat, Provinsi, Kabupaten) serta unsur masyarakat.
Kata kunci: Komunitas Adat Terpencil, pemberdayaan, sinergitas.