Vol. 13 No. 2 (2008): Jurnal Penelitian dan Pengembangan Kesejahteraan Sosial
Articles

ANALISIS KEBUTUHAN PELAYANAN SOSIAL BAGI PEKERJA MIGRAN DI NEGARA TUJUAN Studi Kasus Pekerja Migran Bermasalah di Malaysia

Anwar Sitepu
Anwar Sitepu, Peneliti pada Pusat Penelitian don Pengembangan Kesejahteran Sosial, memperoleh gelar magister dari program studi pengembangan masyarakat pada Sekolah Pascasarjana, lnstitut Pertanian Bogor.

Published 2017-04-26

How to Cite

Sitepu, A. (2017). ANALISIS KEBUTUHAN PELAYANAN SOSIAL BAGI PEKERJA MIGRAN DI NEGARA TUJUAN Studi Kasus Pekerja Migran Bermasalah di Malaysia. Sosio Konsepsia: Jurnal Penelitian Dan Pengembangan Kesejahteraan Sosial, 13(2), 32–45. https://doi.org/10.33007/ska.v13i2.692

Abstract

Kebutuhan pelayanan sosial yang mendesak dilakukan di negara tujuan adalah pelayanan rehabilitatif dan preventif. Pelayanan rehabilitatif dilakukan bagi TKI yang sudah terlanjur menjadi korban dan sudah berada di shelter. Kondisi korban. cukup bervariasi,dapat dikategorikan menjadi korban "luka" (fisik dan atau sosial-psikologis) dalam degradasi: parah, ringan aiau sehat. Pelayanan rehabilitasi sosial-psikologik ditujukan uniuk emulihkan rasa harga diri korban sebagai manusia bermartabat, sedapat mungkin yang bersangkutan dapat pulang kembali ke tengah keluarganya dengan "kepala tegak". Seluruh sisiem pelayanan di shelter harus diupayakan sehingga korban merasa tidak sendirian, tunjukkan negaranya Indonesia (melalui aparat) mau peduli, menyayangi dirinya dan memahami masalahnya. Rehabilitasi psikososial juga dapat dilakukan dengan konsultasi indvidual dan kolektif Petugas harus mendengar secara khusus perasaan,rasa kecewa, rasa terhina, kecemasan korban dan memberinya bimbingan. Secara kolektif apat dilakukan dengan teknik game-trapeutic. Melalui semua media diupayakan sehingga korban berkata kepada dirinya sendiri: "kali ini saya belum berhasil, tetapi dunia belum kiamat, nanti ditanah air saya akan bekerja lebih keras, pada saatnya saya akan berhasil", Pelayanan preventif perlu dilakukan dalam bentuk pemantauan secara berkala ke tempai pekerja migran bekerja. Pemantauan bukan sekedar memonitor pekerja migran tetapi sekaligus memberi bimbingan bagi kedua belah pihak jika ada indikasi permasalahan. Pemantauan berkala juga berfungsi sebagai sarana dukungan moril bagi TKI. Selain kedua pelayanan tersebut, pelayanan lain yang dibutuhkan TKI adalan penyelamatan (rescue) bagi TKI yang diperlakukan buruk tetapi masin berada di tempai kerja; dan pelayanan perlindungan (protectif) melalui perbaikan MOU antar pemerintah Indonesia dengan Malaysia agar lebin pro TKI.

Downloads

Download data is not yet available.