Aktivasi Modal Sosial sebagai Strategi Menjaga Kelangsungan Hidup di Tegalpanggung Yogyakarta

Isi Artikel Utama

Reza Amarta Prayoga

Abstrak

abstract

 

This paper reviews the problem of poverty with a focus on social capital as a survival strategy for poor families. Poor conditions show the reality of a crisis, various strategies are used by poor families to meet the needs of life to survive and continue their daily lives. This paper aims to describe and identify survival strategies for poor families in Tegalpanggung Yogyakarta. The method used is qualitative with a phenomenological approach. Data collection techniques involved observation and in-depth interviews. The conclusion of this paper shows that poor families implement various efforts or ways that are often referred to as strategies. This strategy is called the use of intangible assets in the form of social capital. Social relations that are contained in the glue (social glue) and social lubricant as a form of strengthening social capital built by poor families such as family relatives, neighbors, coworkers or colleagues, and social gathering networks. The manifestation of social capital is intangible asset owned by poor families. Furthermore, social capital can be an alternative strategy of acting as a safety valve that can be utilized to maintain survival.

 

Keywords: Survival Strategy; Poverty; Social Capital


abstrak

Tulisan ini mengulas persoalan kemiskinan dengan fokus modal sosial sebagai strategi kelangsungan hidup keluarga miskin. Kondisi miskin menunjukkan realitas yang krisis, berbagai strategi dimanfaatkan keluarga miskin untuk memenuhi kebutuhan hidup agar bisa bertahan dan melanjutkan kehidupan sehari-hari. Tulisan ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan mengidentifikasi strategi menjaga kelangsungan hidup (survival) pada keluarga miskin di Tegalpanggung Yogyakarta. Metode yang digunakan adalah kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Teknik pengumpulan data melalui observasi terlibat dan wawancara mendalam. Simpulan tulisan ini menunjukkan bahwa keluarga miskin menerapkan berbagai upaya atau cara yang sering disebut sebagai strategi. Strategi ini disebut pemanfaatan aset tidak nyata (intangible asset) dalam bentuk modal sosial. Relasi sosial yang termaktub dalam perekat (social glue) dan pelumas sosial (lubricant) sebagai wujud memperkuat modal sosial dibangun oleh keluarga miskin seperti kerabat famili, tetangga, rekan kerja atau sejawat, dan jaringan arisan. Wujud modal sosial tersebut aset tidak nyata (intangible asset) yang dimiliki keluarga miskin. Lebih lanjut, modal sosial dapat menjadi strategi pilihan bertindak alternatif sebagai katub penyelamat (safety valve) yang dapat dimanfaatkan untuk menjaga kelangsungan hidup.

Kata Kunci: Strategi Kelangsungan; Kemiskinan; Modal Sosial


Rincian Artikel

Cara Mengutip
Prayoga, R. A. (2021). Aktivasi Modal Sosial sebagai Strategi Menjaga Kelangsungan Hidup di Tegalpanggung Yogyakarta. Jurnal Penelitian Kesejahteraan Sosial, 20(2), 115–128. https://doi.org/10.31105/jpks.v20i2.2424
Bagian
Articles

Referensi

Al Arif, M. N. R. (2012). Wakaf Uang dan Pengaruhnya terhadap Program Pengentasan Kemiskinan di Indonesia. Jurnal Indo-Islamika, 2(1), 17–29.

Badan Pusat Statistik. (2020). Persentase Penduduk Miskin Maret 2020 Naik Menjadi 9,78 Persen.

Badan Pusat Statistik. https://www.bps.go.id/ pressrelease/2020/07/15/1744/persentasependuduk-miskin-maret-2020-naik-menjadi-9-78-persen.html

Badan Pusat Statistik D.I. Yogyakarta. (2020). Jumlah Penduduk Miskin Menurut Kabupaten/Kota, 2015-2019. Badan Pusat Statistik Provinsi D.I. Yogyakarta. https://yogyakarta.bps.go.id/ dynamictable/2019/11/13/163/jumlah-pendudukmiskin-menurut-kabupaten-kota-2015-2019.html

Bourdieu, P., & Richardson, J. G. (1986). The forms of capital

Chambers, R. (1987). Pembangunan Desa Mulai dari Belakang. In Jakarta: LP3ES

Coleman, J. S. (1994). Foundations of Social Theory. Harvard university press

Dwyer, C., Modood, T., Sanghera, G., Shah, B., & Thapar-Bjorkert, S. (2006). Ethnicity as social capital? Explaining the differential educational achievements of young British Pakistani men and women. Ethnicity, Mobility and Society’Leverhulme Programme Conference at University of Bristol, 16–17

Fathy, R. (2019). Modal Sosial: Konsep, Inklusivitas dan Pemberdayaan Masyarakat. Jurnal Pemikiran Sosiologi, 6(1), 1–17.

Field, J. (2010). Modal Sosial. Yogyakarta: Kreasi Wacana.

Habib, F., & Laksono, Z. Y. T. (2019). Dual Track Poverty Alleviation : Kartu Menuju Sejahtera ( KMS ) and Social Capital Dual Track Pengentasan Kemiskinan : Kartu Menuju Sejahtera ( KMS ) dan Modal Sosial. Jurnal Penelitian Kesejahteraan Sosial, 18(2).

Hasbullah, J. (2006). Social Capital: Menuju Keunggulan Budaya Manusia Indonesia. MR-United Press.

Huang, Q., Friedman, A., & Nichols, T. (2003). Social Capital in the West and China.

Kornita, S. E., & Yusuf, Y. (2013). Strategi Bertahan Hidup (Life Survival Strategy) Penduduk Miskin Kelurahan Batu Teritip Kecamatan Sungai Sembilan. Jurnal Ekonomi, 19(04).

Lawang, R. M. Z. (2005). Kapital Sosial dalam Perspektif Sosiologi. In Universitas Indonesia: FISIP UI PRESS. Fisip UI Press

Mahendra, S. (2018). Keterkaitan Modal Sosial Dengan Strategi Kelangsungan Usaha Pedagang Sektor Informal Di Kawasan Waduk Mulur: Studi Kasus Pada Pedagang Sektor Informal Di Kawasan Waduk Mulur Kelurahan Mulur Kecamatan Bendosari Kabupaten Sukoharjo. Jurnal Analisa Sosiologi, 4(2).

Miles, M. B., & Huberman, M. (1992). Analisis Data Kualitatif Buku Sumber Tentang Metode-metode Baru. UI-Press.

Nasution, A. (2017). Peranan Modal Sosial dalam Pengurangan Kemiskinan Rumah Tangga di perdesaan Indonesia. Jurnal Ekonomi & Kebijakan Publik, 7(2), 171–183.

Pratikno. (2001). Merajut Modal Sosial untuk Persamaan dan Integrasi Sosial. FISIPOL UGM.

Putnam, R. (1993). The prosperous community: Social capital and public life. The American Prospect, 13(Spring), Vol. 4. Available online: http://www. prospect. org/print/vol/13 (accessed 7 April 2003).

Putnam, R. D. (2000). Bowling alone: America’s declining social capital. In Culture and politics (pp. 223–234). Springer.

Rose, R. (1999). What Does Social Capital Add to Individual Welfare?: An Empirical Analysis of Russia (Issue 15). Citeseer

Saheb, S., Slamet, Y., & Zuber, A. (2018). Peranan Modal Sosial Bagi Petani Miskin Untuk Mempertahankan Kelangsungan Hidup Rumah Tangga Di Pedesaan Ngawi (Studi Kasus Di Desa Randusongo Kecamatan Gerih Kabupaten Ngawi Provinsi Jawa Timur). Jurnal Analisa Sosiologi, 2(1)

Sherraden, M. (2006). Aset untuk Orang Miskin: Perspektif Baru Usaha Pengentasan Kemiskinan. Raja Grafindo Persada.

Soebanto, H. (2012). Segoro Amarto Turunkan Angka Kemiskinan di Tegalpanggung. Antara News Yogya. https://jogja.antaranews.com/berita/298439/ segoro-amarto-turunkan-angka-kemiskinan-ditegalpanggung

Usman, S. (2018). Modal Sosial. Pustaka Pelajar,.

Widiyanto. (2010). Sistem Penghidupan dan Nafkah Pedesaan. LPP UNS dan UNS PRESS.

Woolcock, M. (2001a). Microenterprise and Social Capital: A framework for theory, research, and policy.

The Journal of Socio-Economics, 30(2), 193. Woolcock, M. (2001b). The place of social capital in understanding social and economic outcomes. Canadian Journal of Policy Research, 2(1), 11–17.