Business Group Program Performance on Poverty Elevation

Main Article Content

Sri Yuni Murtiwidayanti
A Nururrochman Hidayatullah

Abstract

This research means to reveal business group (Kube) seen from social, economic, and institutional aspects, including its benefit to the members of the poor community, its handicap and supporting factors. This research is qualitative-descriptive approach. Data resources are from eight business groups, the informants are rural local officials from related institution, social guides, social volouteers, informal leaders, women caders, cooporational partners, and community members form Kupang Municipality and Regency. Data are gathered through interview, observation, and documentary analysis. Data are analysed through interpretive-descriptive technik. The result shows that kubes are in developing category. If they seen form social performance aspect, five kubes have good score, three kubes have sufficient score, seen from social aspect there are five kubes have good score, three kubes have sufficient score. If they seen seen from institutional aspect, one kubehas good score, and three kubes have sufficient score, and four Kubes have poor score. kube as a mean of empowerment and poverty elevation should improve its performance so that kube as a business group can be achieved. Kube can be economic institution that based on the spirit of togetherness and solidarity, national loyalty, that it can improve lives andsocial welfare qualities.

Article Details

How to Cite
Murtiwidayanti, S. Y., & Hidayatullah, A. N. (2018). Business Group Program Performance on Poverty Elevation. Jurnal Penelitian Kesejahteraan Sosial, 14(2), 163–180. https://doi.org/10.31105/jpks.v14i2.1318
Section
Articles

References

Biro Pusat Statistik, 2005-2014. Statistik Indonesia dan Susenas. Jakarta: BPS RI

Departemen Sosial Republik Indonesia, 1996. Meningkatkan Kesejahteraan Sosial Melalui Kelompok Usaha Bersama, Jakarta: Departemen Sosial.

————, 1997.Peranan Pembangunan Kesejahteraan Sosial Dalam Penanggulangan Kemiskinan Melalui Kelompok Usaha Bersama, Jakarta: Departemen Sosial.

————, 2003. Pola Pembangunan Kesejahteraan Sosial, Jakarta: Depsos RI

————, 2003.Profil KUBE Berkembang, Jakarta: Departemen Sosial.

————, 2003. Profil Kemiskinan di Indonesia, Jakarta: Pusdatin Kesos Depsos RI

————, 2003. Mewujudkan Kemandirian Keluarga Melalui KUBE KMM, Jakarta: Depsos RI.

————, 2003. Panduan Pengelolaan Kelompok Usaha Bersama Keluarga Muda Mandiri, Jakarta: Depsos RI

————, 2003. Petunjuk Teknis Penanggulangan Fakir Miskin Melalui Program Pengembangan Potensi Kesejahteraan Sosial. Jakarta: Depsos RI

————, 2004. Panduan Umum Pengembangan Usaha Ekonomis Produktif Melalui KUBE dan LKM, Jakarta: Depsos RI

Kementerian Sosial Republik Indonesia, 2010. Pedoman Kelompok Usaha Bersama. Jakarta: Dirjen Dayasos dan Penanggulangan Kemiskinan.

————, 2014.Petunjuk Pelaksanaan Kelompok Usaha Bersama. Jakarta: Ditjen Dayasos dan Penanggulangan Kemiskinan.

Heru Nugroho. 2000. Negara, Pasar dan Keadilan Sosial, Jakarta: Pustaka Pelajar.

Ife, Jim. 2002. Community development. Community based alternatives in an ag of globalizational second edition. South Melbourne: Addison Wesley Longman Australia Pty Ltd.

Issac, S, Michael, W.D. 1981. Handbook in Research and Evaluation: For Education and the Behavioural Sciences (2nd edittion) . San Diego California : Ed III Publishers.

Istiana Hermawati, 2001. Program Penanganan Kemiskinan Melalui KUBE (Suatu Analisis Kritis Terhadap Kebijakan Pemerintah di Bidang Kesejahteraan Sosial, Jakarta: Program Pasca Sarjana Fisip UI,

tidak diterbitkan.

Istiana Hermawati dkk. 2005. Efektifitas Program Pengentasan Kemiskinan di Era Otonomi Daerah. Yogyakarta: B2P3KS

Khatib Pahlawan Kayo, 2009, KUBE Sebagai Wahana Intervensi Komunitas dalam Praktek Pekerjaan Sosial, Padang:B2P2KS

Narayan, Deopa. 2002. Empowment and Poverty Reduction a Source Book. Washington, DC: The World bank

Owin Jamasay. 2004. Keadilan, Pemberdayaan dan Penanggulangan Kemiskinan. Bandung: Blantika

Sutrisno Hadi, 1991. Metodologi Research Jilid 3, Yogyakarta: Andi Offset

Tjahya Supriyatna, 1997. Birokrasi Pemberdayaan dan Pengentasan Kemiskinan. Bandung: PT Humaniora Utama Press

Weiss, CH (1972). Evaluation Research Method for Assesing Program Effectiveness. Engle word cliffs : Prentice. Hall.Inc.

Yeremias T. Keban. 2004. Enam Dimensi Strategis Administrasi Publik: Konsep, Teori dan Isu. Yogyakarta. Gaya Media

Peraturan Perundangan

Inpres No 3/ 1996 tentang Pembangunan Keluarga Sejahtera dalam Rangka Peningkatan Penanggulangan Kemiskinan

Inpres RI no.5/ 1993 tentang Program Peningkatan Penanggulangan Kemiskinan

Perpres No.15 Tahun 2010 tentang Percepatan Penanggulangan Kemiskinan

Peraturan Pemerintah No 42/ 1981 tentang Pelayanan Kesejahteraan Sosial Fakir Miskin

Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 (pasal 27 dan 34)

Undang-undang No 22/ 1999 tentang Pemerintahan Daerah (Sejak Januari 2001 terkenal dengan UU tentang Otonomi Daerah)

Undang-Undang no 25 tahun 2000 tentang Program Pembangunan Nasional (PROPENAS) 2000-2004.

Undang-undang No 11/ 2009 tentang Kesejahteraan Sosial