FAKTOR RISIKO ANAK MENJADI KORBAN EKSPLOITASI SEKSUAL (KASUS DI KOTA SURABAYA)
Published 2016-10-10
How to Cite
Copyright (c) 2016 Alit Kurniasari

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.
Abstract
Kajian ini bertujuan untuk mengetahui faktor resiko anak menjadi korban eksploitasi seksual, melalui penelusuran terhadap riwayat anak menjadi korban eksploitasi seksual. Metode kajian menggunakan pendekatan kasus untuk memperoleh informasi tentang mengapa dan bagaimana seorang anak terjebak menjadi korban eksploitasi seksual. Hasilnya menunjukkan bahwa lingkungan rumah yang tidak nyaman bagi anak, mendorong anak untuk keluar rumah dan bertemu dengan kelompok sebaya yang beresiko. Kelompok beresiko sebagai tempat pelarian anak terhadap berbagai permasalahan yang dihadapi, bertemu dengan sebaya yang intim menjadi tumpuan rasa aman, kasih sayang. Loyalitasnya pada kelompok sebaya menjadikan perilaku merokok dan minum minuman keras serta bermain ke tempat hiburan malam atau nonkrong di mall sebagai kegiatannya sehari-hari. Pacar sebagai mediator anak berperilaku seksual aktif menjadikan pintu masuk ke dalam praktek eksploitatif secara seksual. Kegalauan ditinggal pacar, tuntutan kebutuhan sehari-hari mendorong anak untuk menerima tawaran pekerjaan di tempat hiburan malam yang berujung pada pelayanan jasa seks. Latar belakang keluarga miskin mendorong orang tua untuk anak-anak menerima tawaran pekerjaan dengan janji penghasilan tinggi tanpa perlu persyaratatan pendidikan. Kondisi tersebut menjebak anak masuk kedalam perangkap pelaku ekploitasi seksual.  Memahami faktor resiko anak menjadi korban eksploitasi seksual, memberi alternatif bagi program pencegahan jangka pendek berupa Peningkatan Kesadaran terhadap masyarakat atau orang tua/keluarga melalui berbagai media komunikasi, informasi dan edukasi tentang dampak tindak kekerasan terhadap anak dalam rumah, baik kekerasan fisik, emosional, seksual dan pengabaian/penelantaran. Pencegahan jangka panjang melalui Pengurangan Kerentanan anak perempuan di wilayah rentan menjadi incaran pelaku eksploitasi seksual dan trafiking anak.
Kata Kunci : remaja perempuan, kekerasan, eksploitasi seksual
Downloads
References
- Delay, Stefani, (2006), Melindungi Anak-Anak dari Eksploitasi Seksual dalam Situasi Bencana dan gawat Darurat, ECPAT International, Restu Printing, Medan.
- Dasgupta, Abhijit dkk, Ketika Mereka Dijual, Perdagangan Perempuan dan Anak di 15 Provinsi di Indonesia, (2006); International Catholic Migration Communication (ICMI) Indonesia.
- Gerald P.Malton and Peg McCartt Hess edt, (2005). Child Welfare for the 21st Century, A Handbook of Practicies, Poicies anad Program, Columbia University Press, New york.
- Hudiono, Esthi Susanti, (2013). Perlindungan Anak dari Eksploitasi Seksual di Kota Surabaya, sebuah perspektif organisasi Masyarakat Sipil, CV Aswaya Pressindo, Yogjakarta.
- John W. Santrock, (2002) Life Span Development, Jakarta: Erlangga.
- Joan A. Reid, (2011); An Exploratory Model of Girl’s Vulnerability to Commercial Sexual Exploitation in Prostitution, Department of Rehabilitation and Mental Health Counseling, University of South Florida, Tampa, FL 33612, USA; Journal Child Maltreatment, 2011.
- Kurniasari, Alit (2015). Kondisi dan fenomena Kekerasan terhadap Anak di Indonesia; Survei Kekerasan terhadap Anak, P3KS Press, Jakarta.
- Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata, Peraturan Menteri Kebudayaan Dan Pariwisata Nomor : Pm.30/Hk.201/Mkp/2010 Tentang Pedoman Pencegahan Eksploitasi Seksual Anak Di Lingkungan Pariwisata
- Nindya P. N, Margaretha R .(2012), Hubungan antara Kekerasan Emosional pada Anak terhadap Kecenderungan Kenakalan Remaja, Jurnal Psikologi Klinis dan Kesehatan Mental; Vol.1.No.02.,,Fakultas Psikologi Universitas Airlangga Surabaya
- Papalia, E.Diane , dkk (2008). Psikologi Perkembangan, Kencana Predana, Media Goup Jakarta,
- Penza, K.M, C.Heim and C.B. Nemeroff, (2003) Neurobiological effect childhood abuse; implications for the pathophysiology of depression and anxiety, Journal article. Archives of Women’s Mental. Health. Departement of Psychatry ang Behavioral Sciences, Emory University School of Medicine Atlanta, USA.
- Rafferty. Yvonne (2013) ; Child Trafficking and Commercial Sexual Exploitation:A Review of Promising Prevention Policies and Programs. American Journal of Orthopsychiatry.Pace University
- Republik Indonesia, Undang Undang no. 23 tahun 2002 tentang Perlindungan Anak
- Republik Indonesia, Undang Undang no. 21 tahun 2007 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Perdagangan Orang.
- Saba, Borjianboroujeni, (2015), Exploring the Impact of an Abusive History on the Pimping Relationship in the Commercial Sexual Exploitation of Children (CSEC) Through the Lens of Attachment Theory; Thesis. San Diego State University.
- Santrock, John W. (2007). Perkembangan Remaja, penerbit Erlangga, Jakarta. Edisi ke 11.
- Setiawan, Hari Harjantho (2014); Reintegrasi Anak yang berkumpul Hukum Dalam Perspektif Ekologi Sosial, Disertasi. Fakultas Ilmu Sosial Imu Politik, Universitas Indonesia.
- Sirait, Aries M, (2010) Eksploitasi Seksual Komersial Mengintai Anak Kita, www.ditjenpp.kemenkumham.go.id
- Sofyan, Achmad, (2012). Harmonisasikan Semua Regulasi Tentang ESKA,www.hukumonline.com
- Suyanto, Bagong (2010); Masalah Sosial Anak, Kencana Jakarta.
- Widodo, Nurdin dkk. (2014).Perlindungan sosial bagi anak korban tindak kekerasan. P3KS Press
- Unicef (2010), Anak yang Dilacurkan di kota Surakarta dan Indramayu, Unicef Jakarta.