Assessment Bantuan Sosial Pada Masa Pandemi COVID-19 Bagi Keluarga Miskin dan Rentan di Daerah Istimewa Yogyakarta

Abstrak

Tujuan penelitian ini adalah melakukan assessment bantuan sosial bagi keluarga miskin dan rentan di D.I.Yogyakarta. Penelitian ini mengombinasikan pendekatan kuantitatif dan kualitatif (mix methods), melibatkan 150 responden yang diambil secara purposive sampling pada lima Kabupaten/Kota. Data dikumpulkan dua kali dengan menggunakan angket dan wawancara yaitu pada masa awal pandemi COVID-19 (April-Juni 2020) dan saat pandemic COVID-19 melanda (Desember 2020). Data dianalisis secara deskriptif interpretatif. Hasil penelitian menunjukkan, bahwa sebagian besar responden berjenis kelamin laki-laki, berusia produktif (36 s.d 55 tahun), berstatus kawin, dan berpendidikan SMA. Sebelum pandemic COVID-19, mayoritas responden (53,3%) bekerja sebagai buruh di sector informal. Pada saat pandemic COVID-19 melanda, mayoritas responden (50,2%) kehilangan pekerjaan dan menjadi pengangguran. Pada assessment pertama, hanya 48% responden yang dapat mengakses bantuan sosial. Hal ini karena responden tidak terdata petugas, informasi terkait bantuan sosial sangat minim, dan responden tidak tahu cara mengakses bantuan. Pada assessment kedua (Desember 2020), semua responden (100%) sudah dapat mengakses bantuan sosial yang bersumber dari dana APBN, APBD hingga dana desa. Ini menunjukkan kesungguhan pemerintah daerah dan berbagai pihak terkait di D.I. Yogyakarta dalam menangani keluarga miskin dan terdampak pandemi COVID-19. Penelitian ini merekomendasikan: (1) dilakukannya verifikasi dan validasi data secara periodik dan disinkronkan Data Terpadu Kesejahteraan Sosial sehingga data penerima bantuan sosial valid; (2) diupayakan sinergis lintas program dan lintas sektoral agar tidak terjadi tumpang tindih pelayanan sosial, (3) dikembangkannya model-model pemberdayaan berbasis komunitas sehingga dapat menopang ketahanan sosial keluarga dan menguatkan sosial capital di masyarakat.  

Kata kunci: Assessment, Bantuan Sosial, Keluarga Miskin, COVID-19