Implementasi dan Tingkat Kepuasan Masyarakat terhadap Program Bantuan Pangan Non-Tunai (BPNT)
Isi Artikel Utama
Abstrak
Penilaian masyarakat sebagai penerima manfaat pada tahap implementasi program penting untuk diketahui sebagai bahan untuk melakukan evaluasi program. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui implementasi Program Bantuan Pangan Non-Tunai (BPNT) dan tingkat kepuasan Keluarga Penerima Manfaat (KPM) terhadap program BPNT. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif dengan metode survei dengan wawancara tatap muka pada 700 KPM di Kota Medan, Bandar Lampung, Jakarta Utara, Tasikmalaya, Surakarta, Tegal, Malang, Probolinggo, Mataram, dan Makassar. Hasil penelitian menunjukkan, pada tahap implementasi program, sebanyak 82,9 persen KPM mengetahui bahwa program ini merupakan pengganti program Rastra/Raskin. Namun masih banyak masyarakat yang belum mengetahui bahwa saldo dapat ditukarkan kapan saja di waktu yang telah ditentukan dan dapat disisakan. Sebagian besar KPM telah mencairkan BPNT dengan jenis komoditi berupa beras dan gula. Diketahui semua keluarga PKH di setiap kota telah mencairkan BPNT. KPM yang belum melakukan pencairan BPNT sebagian besar karena belum mendapatkan jadwal pencairan bantuan sebesar 52,8 persen dan belum mendapatkan kartu BPNT sebanyak 15,5 persen. Permasalahan yang ditemui saat melakukan pencairan bantuan dari sisi teknis adalah tidak adanya bukti transaksi (bon/nota) ketika melakukan transaksi di E-Warong yaitu mencapai 72,9 persen. Sedangkan masalah ketersediaan dan kualitas barang yang paling banyak dikeluhkan adalah kualitas beras kurang baik dibanding toko/warung mencapai 50,3 persen. Tingkat kepuasan masyarakat terhadap program BPNT sangat tinggi karena hampir 90 persen menyatakan cukup puas dan puas.
Â
Kata Kunci: bantuan pangan non-tunai, implementasi program, keluarga penerima manfaat, tingkat kepuasan
Rincian Artikel

Artikel ini berlisensiCreative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.
Jurnal Penelitian Kesejahteraan Sosial is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.
Â
Referensi
Ajzen, I. (1991). The Theory of Planned Behavior. Organizational Behavior and Human Decision Processes, 50(2), 179–211. https://doi. org/10.1016/0749-5978(91)90020-T
Ariani, M. (2010). Pertanian Sumber KehidupanAriani (p. 1). Koran Berkah. http://banten.litbang. pertanian.go.id/ind/index.php?option=com_ content&view=article&id=218 & I temid=12
Bappenas. (2017). Evaluasi Paruh Waktu RPJMN 2015- 2019. 1–198. https://www.bappenas.go.id/id/beritadan-siaran-pers/evaluasi-paruh-waktu-rpjmn-2015- 2019/
Bappenas, PMK, K., Kemensos, Kemendagri, Presiden, K. S., & TNP2K. (2017). Pelaksanaan Bantuan Pangan Non Tunai.
Cunha JM, De Giorgi G, J. S. 2011. (2018). The Price Effects of Cash Versus in- Kind Transfers. NBER Working Paper Serries. E-Conversion - Proposal for a Cluster of Excellence, 29–50.
Ditjen Penanganan Fakir Miskin Kementerian Sosial RI. (2017). FGD Ansipasi Penerapan Kebijakan Rastra menjadi Bantuan Pangan non Tunai (BPNT)
Ditjen Penanganan Fakir Miskin. http://www. perhepi.org/wp-content/uploads/2017/05/BahanFGD-PERHEPI-Dirjen-Penanganan-Fakir-Miskin Kemensos-RI.pdf
JM. Currie and Gahvari F. (2008). Transfers in Cash and In-Kind: Theory Meets the Data. Journal of Economic Literature. 46(2):333-383., October.
Keban, Y. T. (2007). Pembangunan Birokrasi di Indonesia: Agend Kenegaraan yang Terabaikan (p.43).
Margaret Grosh, Carlo del Ninno, E. T., & Ouerghi, and A. (2008). For Protection and Promotion: The Design and Implementation of Effective Safety Nets.
Permensos No.11 2018 tentang Penyaluran Bantuan Pangan Nontunai, (2018).
Rachman, B., Agustian, A., & Wahyudi, N. (2018). Efektivitas dan Perspektif Pelaksanaan Program Beras Sejahtera (Rastra) dan Bantuan Pangan NonTunai (BPNT). Analisis Kebijakan Pertanian, 16(1), 1. https://doi.org/10.21082/akp.v16n1.2018.1-18
PP No.11 Tahun 2019 tentang Penyelenggaraan Sistem dan Transaksi Elektronik, (2019).
Robert A. Heineman, William T. Bluhm, Steven A. Peterson, and E. N. K. (2001). The World of the Policy Analyst: Rationality, Values, and Politics (Third Edition). In Journal of Chemical Information and Modeling (Vol. 53, Issue 9).
Siltrakool, B. (2017). Assessment of Community Pharmacists, Knowledge, Attitude and Practice Regarding Non-Prescription Antimicrobial Use and Resistance in Thailand BUDH SILTRAKOOL Submitted to the University of Hertfordshire in partial fulfillment of the requirements for the (Issue October).
Sumarno, S. (2015). Fungsi Sosial Raskin terhadap Keluarga Miskin. Jurnal Penelitian Kesejahteraan Sosial, 18(3), 279–292.
Suryana, A. (2014). Menuju Ketahanan Pangan Indonesia Berkelanjutan 2025: Tantangan dan Penanganannya. Forum Penelitian Agro Ekonomi, 32(2), 123. https:// doi.org/10.21082/fae.v32n2.2014.123-135
Thomas A. Birkland. (2011). An Introduction to the Policy Process (Third Edition). In Journal of Chemical Information and Modeling (Vol. 53, Issue 9).
Tohidinia, Z., & Mosakhani, M. (2010). Knowledge sharing behavior and its predictors. Industrial Management and Data Systems, 110(4), 611–631. https://doi.org/10.1108/02635571011039052
Zamil, A. M. and, & Shammot, M. M. (2011). Role Of Measuring Customer Satisfaction In Improving The Performance In The Public Sector Organization. Journal of Business Studies Quarterly, 2(3), 32–41.
Zhou, Y., Thogersen, J., Ruan, Y., & Huang, G. (2013). The moderating role of human values in planned behavior: The case of Chinese consumers’ intention to buy organic food. Journal of Consumer Marketing, 30(4), 335–344. https://doi.org/10.1108/JCM-02- 2013-0482
Zuhri, M., & Sofianto, A. (2020). Implementasi Program Penanggulangan Kemiskinan di Jawa Tengah. Jurnal Penelitian Kesejahteraan sosial Vol. 19 No.3 Desember 2020, 277–294