Mengatasi Hambatan Tanpa Suara: Studi Eksploratif terhadap Adversity Intelligence pada Individu Tuli

Main Article Content

Riestyane Riestyane
Retno Hanggarani Ninin
Ahmad Gimmy Prathama Siswadi

Abstract

Kesulitan individu Tuli terkait kemampuan berbicara dan menangkap informasi audio secara normal menimbulkan beberapa hambatan, seperti ketidakstabilan emosi, serta cara berkomunikasi dengan individu dengar (normal). Beberapa di antaranya mengalami kesulitan, namun beberapa lainnya memiliki kemampuan yang baik dalam mengatasi hambatan tersebut, dimana kemampuan ini disebut adversity intelligence. Penelitian ini bertujuan untuk menelusuri kemampuan individu Tuli dalam mengatasi hambatan yang muncul karena kondisi tuli tersebut, serta untuk mengetahui faktor apa saja yang dapat mendukung dan menghambat individu Tuli dalam menjalani kegiatan sehari-hari. Penelitian kualitatif eksploratif ini melibatkan responden berusia 18-40 tahun yang mengalami kondisi tuli sejak lahir, dengan menggunakan instrumen wawancara serta dokumentasi rekaman. Hasil analisis deskriptif menunjukkan bahwa penghambat utama yang dialami individu Tuli bukanlah kondisi tuli secara fisik, melainkan faktor perekonomian serta komunikasi yang kurang lancar dengan orang lain. Responden menyikapi kondisi ini melalui upaya pencarian solusi (mencari pekerjaan, berkomunikasi dengan bantuan perantara atau orang ketiga) untuk meningkatkan penerimaan dan ketahanan diri sendiri. Selain kemampuan adversity intelligence yang baik, support system dapat menjadi pendukung berupa peluang dan dampak positif bagi individu Tuli, yaitu dari orang terdekat dan juga pemerintah yang turut berperan menfasilitasi kebutuhan individu Tuli di lingkungan masyarakat. Sementara itu, keterbatasan akses dan kesulitan memahami gerak bibir individu dengar merupakan beberapa faktor penghambat bagi individu Tuli. Penelitian lebih lanjut direkomendasikan dapat melibatkan responden dengan latar belakang yang lebih variatif, serta melakukan komunikasi dengan menggunakan bahasa isyarat oleh peneliti langsung.

Article Details

How to Cite
Riestyane, R., Ninin, R. H., & Siswadi, A. G. P. (2021). Mengatasi Hambatan Tanpa Suara: Studi Eksploratif terhadap Adversity Intelligence pada Individu Tuli. Jurnal Penelitian Kesejahteraan Sosial, 20(1), 63–76. https://doi.org/10.31105/jpks.v20i1.2434
Section
Articles
Author Biographies

Riestyane Riestyane, Padjadjaran University

Master Student of Adult Clinical Psychology

Retno Hanggarani Ninin, Padjadjaran University

Ketua Departemen Psikologi Komunitas, Program Studi Magister Profesi Psikologi, Fakultas Psikologi

Ahmad Gimmy Prathama Siswadi, Padjadjaran University

Ketua Program Studi Magister Profesi Psikologi, Fakultas Psikologi

References

Chaniago, Y., & Ariana, A. D. (2018). Jurnal Psikologi Klinis dan Kesehatan Mental HUBUNGAN STIGMA DIRI DENGAN HEALTH-SEEKING BEHAVIOUR PADA. Jurnal Psikologi Klinis Dan Kesehatan Mental, 7, 21–31.

Creswell, J. W. (2012). Educational Research : Planning, Conducting and Evaluating Quantitative and Qualitative Research (Fourth). Pearson Education Inc.

Crowe, T. V. (2019). Factors Associated with Well-Being in a Sample of Deaf Adults. Journal of Developmental and Physical Disabilities, 31(3), 285–298. https://doi.org/10.1007/s10882-018-9639-4

Daloos, M. J. O. (2015). Emotional Intelligence And Adversity Quotient Of Selected Helping Professionals. November. http://www.peaklearning.com/documents/PEAK_GRI_daloos.pdf

Fellinger, J., Holzinger, D., & Pollard, R. (2012). Mental health of deaf people. In The Lancet. https://doi.org/10.1016/S0140-6736(11)61143-4

Kemenkes RI, P. (2019). InfoDATIN : Disabilitas Rungu. Jakarta : Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan RI. https://pusdatin.kemkes.go.id/resources/download/pusdatin/infodatin/infodatin-tunarungu-2019.pdf

Kersting, S. A. (1997). Balancing Between Deaf and Hearing Worlds: Reflections of Mainstreamed College Students on Relationships and Social Interaction. Journal of Deaf Studies and Deaf Education, 2(4), 252–263. https://doi.org/10.1093/oxfordjournals.deafed.a014330

Leigh, I. W., & Andrews, J. F. (2016). Deaf people and society: Psychological, sociological, and educational perspectives, second edition. In Deaf People and Society: Psychological, Sociological and Educational Perspectives, Second Edition. https://doi.org/10.4324/9781315473819

Listman, J. D., & Kurz, K. B. (2020). Lived experience: Deaf professionals’ stories of resilience and risks. Journal of Deaf Studies and Deaf Education. https://doi.org/10.1093/deafed/enz045

Meadow, K. P. (2019). Personality and social development of deaf persons. JADARA, 9(3). https://doi.org/10.1146/annurev.ps.28.020177.001455

PSIBK. (2019). Tuli, tunarungu, atau tuli? Pusat Studi Individu Berkebutuhan Khusus Universitas Sanata Dharma. http://www.usd.ac.id/pusat/psibk/2018/04/20/tunarungu/

Ramadhanu, M., & Suryaningrum, C. (2016). Adversity quotient ditinjau dari orientasi locus of control pada individu difabel. Jurnal Ilmiah Psikologi Terapan, 5(2), 209–220.

Saputri, A. E., Raharjo, S. T., & Apsari, N. C. (2019). Dukungan Sosial Keluarga Bagi Orang Dengan Disabilitas Sensorik. Prosiding Penelitian Dan Pengabdian Kepada Masyarakat, 6(1), 62. https://doi.org/10.24198/jppm.v6i1.22783