Drug Abused Victims Prevention through Sibolangit Rehabilitation Centre
Main Article Content
Abstract
Thehealing can be seen from the physical condition of the client, healthy and increased in weight. Social changes after receiving service can be seen from having a lot of friends, sharing information and willing to follow the activities of the group.In mental and spiritual, the clients started to obey the rules in the institution, can take advantage of their spare time, mutually motivate among friends and have passion for a better life. Sibolangit Center treated many victims of drug abuse from all age groups, ranging from the youngest 14 years and the oldest 37 years old. In 2013, it rehabilitated 68 clients, in 2014 rehabilitated 65 clients, and in 2015 rehabilitated 60 clients. The success of the institution can not be separated from the support of various parties, such as administrative officers, sosial worker, counselor, doctors, victim’s friends, and families and communities to take part on making changes the clients. It is recommended that The Ministry of Social Affairs should informmore the public that Sibolangit Center is a place to help recover victims of drug abuse, so that is expected
to provide more information to individual, family or community to came to the center if needed.
Article Details
Jurnal Penelitian Kesejahteraan Sosial is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.
Â
References
Abdalla, Romeal, (2009). Napza Berdampak Negatif dan Ganggu Syaraf. Jakarta:http:/www.waspada. co.id,tuesdya, 16 Juni 2009.
Badan Narkotika Nasional, (2014). Pencegahan dan Pemberatasan Peredaran Gelap Narkoba, Tahun 2013.
Jakarta: Badan Narkotika Nasional
Gunawan, Sugiyanto, dan Roebiyanto, Haryati, (2014), Eksistensi Rehabilitasi Sosial Berbasis Masyarakat bagi Korban Penyalahgunaan Napza. Jakarta: P3KS Press.
Kartono, Kartini, (2007). Patologi Sosial, Jakarta: Rajawali.
Kementerian Sosial. (2014). Standar Lembaga Rehabilitasi
Sosial Korban Penyalahgunaan Narkotika, Psikotropika,
dan Zat Adiktif Lainnya. Jakarta: Direktorat Rehabilitasi Sosial Korban Penyalahgunaan Napza.
—————— (2014). Standar Rehabilitasi Sosial bagi Korban Penyalahgunaan Narkotika, Psikotropika, dan Zat Adiktif Lainnya. Jakarta: Direktorat Rehabilitasi Sosial Korban Penyalahgunaan Napza.
Koran Sindo, (2014). Pelajar Pengguna Narkoba Meningkat†Kamis, 25 Desember 2014, source:http//daerah. sindonews.com/read/942082/151/pelajar pengguna narkoba meningkat-1419488999/diakses tgl 10 November 2015.
Lisa, FR Juliana dan Sutrisna W Nengah, (2013). Narkoba,
Psikotropika dan Gangguan Jiwa: Tinjuan Kesehatan dan Hukum. Yogyakarta: Nuha Medika.
Martono, Lydia Marlina dan Joewana, Satya, (2005). Membantu Pemulihan Pecandu Narkoba dan Keluarganya. Jakarta: Balai Pustaka
Mutiara, (2015). Pengembangan Kapasitas Organisasi .http://mutiara-fisip11.web.unair,ac.id/artikel_detail- 75610-Pengembangan persen 20 Kelembagaan- Pengembangan persen 20 kapasitas persen 20 Organisasi persen 20 (Capacity persen 20 Building).html, diakses tanggal 28 Februari 2015
Suradi, (2012). Napza (Narkotika, Psikotropika dan Zat-Adiktif), Penyalahgunaan dan Penangannya, Jakarta: P3KS Press.
Suradi, (2012). Intervensi Individual, Bimbingan Psikososial
: Kebahagiaan, Stress dan Potensi Diri, Yogyakarta: Citra Media
Suradi, dkk, (2014), Studi Evaluasi Penyelenggaraan Kesejahteraan Sosial di 50 Kabupaten Tertinggal. Jakarta: P3K Press
Kapolri (2016). Kapolres Deli Serdang Gulung 74 Pengguna Narkoba, “ortalkriminal.com/index.php/home/ kriminal-daerah/27657-100 hari kerja kapolri polres deli serdang gulung 74 pengguna narkoba. Diakses tgl 11 November 2015.
Waspada, 2014, “Darurat Narkoba Sumatera Utara (1)â€, http://www.mandailingonline.com/darurat-narkobasumatera-
utara-bagian-1/diakses 11 November 2015.