Poverty Prevention through Right-using Technology Application
Main Article Content
Abstract
using IPAL, and its poverty prevention alternative that can be done by related ministeries. Data are gathered through: interview with officials of local (social agency, environmental board, district social welfare workers and soyabean cake manufacturer); observation and library analysis. Data analysis done through qualitative-descriptive technique. The result
can be concluded that the poverty prevention through right-using technology in soyabean cake manufaturers enviroment has not been optimally succesful yet because of its lack of participation based on their low income and education, no social and economic preparation, no intersectoral joint ventures, and continued guidance. It recommended that a guidance from the Ministery of Social Affairs and Research and Technology, through the placement of district social workers in rightusing technology (IPAL) should be done.
Article Details
Jurnal Penelitian Kesejahteraan Sosial is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.
Â
References
Ali Hanapiah Muhi, Teknologi Tepat Guna (TTG) Dalam Perspektif Pemberdayaan Masyarakat, di akses tanggal 16 Juni 2014 Makalah, disampaikan pada Acara Temu Karya Pendampingan Masyarakat Pedesaan dalam Bidang Pemerintahan, Pembangunan dan Kemasyarakatan di Kabupaten Bekasi pada tanggal 13 April 2009 dan tanggal 7 Mei 2009
Adi, Isbandi Rukminto. (2007). Perencanaan Partisipatoris Berbasis Aset Komunitas: dari Pemikiran Menuju Penerapan. Depok FISIP UI Press.
Chit Ina Amary. (2010). Faktor Kemiskinan dan Upaya Penanggulangan Pemerintah Indonesia,
Daud R. (2001). Hubungan antara Tingkat Pendidikan, pendapatan dan Perilaku Masyarakat dengan kualitas Sanitasi Lingkungan, Yogyakarta: Thesis Pasca Sarjana IKM UGM.
Hikmat, H. (2004). Strategi Pemberdayaan masyarakat, Bandung: Penerbit Humaniora,.
Husin, A. (1993). Landasan Kependidikan, Bandung: Materi Akta mengajar IV. IKIP.
Ida Ayu Nyoman Yuliastuti, I N. Mahaendra Yasa, I Made Jember. (2014). Partisipasi Masyarakat Dalam Pengelolaan Sampah Di Kabupaten Badung, Badung: Fakultas Ekonomi Universitas Udayana (Unud).
Jack C. Pleno. (1994). Peran Pemerintah Daerah, Jakarta: Bina Aksara.
Khairuddin. (2000). Pembangunan Masyarakat, Tinjauan aspek Sosiologi,Ekonomi dan Perencanaan, Yogyakarta: Liberty.
Moleong, L.J. (2004). Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung: Remaja Rosdakarya.
Notoatmojo. (2007). Kesehatan Masyarakat Ilmu dan Seni, Jakarta: Rineka Cipta.
Nugroho dan Dahuri. (2004). Pembangunan Wilayah, Perspektif Ekonomi, Sosial dan Lingkungan, Jakarta: LP3ES.
Slamet. (1994). Pembangunan Masyarakat Berwawasan Partisipasi, Surakarta: Sebelas Maret University Press.
Siswo, Prof. Dr. Sudarmo Muhammadi. (2005). Perspektif Pengembangan Teknologi Tepat Guna. Jakarta: halaman 11 Orasi Ilmiah Peresmian B2PTTG LIPI tanggal 25 Januari 2005.
Sugandha, Dann. (1988). Koordinasi Alat Pemersatu Gerak Administrasi, Jakarta: Internasional.
Suharto, E. (2008). Membangun Masyarakat Memberdayakan Rakyat, Bandung: Refika Aditama.
Sunarti. (2001). Peningkatan Partisipasi Masyarakat dalam Pembangunan Perumahan Bertumpu pada Kelompok, Semarang.
Sastroputro, Santoso. (1988)., Partisipasi, Komunikasi, Persepsi dan Disiplin Dalam Pembangunan Nasional, Bandung: Alumni.
Wahju Setiawati, Tity. (2009). Hak, Kewajiban dan Peranserta (Partisipasi) Masyarakat Dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup Media Hukum, IX (2). pp. 12-22. ISSN 1411-3759
Permendagri No 20 tahun 2010 tentang Pemberdayaan Masyarakat Melalui Pengelolaan TTG
Undang-Undang No 11 Tahun 2009 tentang Kesejahteran Sosial
Undang-Undang No 13 tahun 2011 tentang Penanganan Fakir Miskin
Undang-Undang No 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup, Kementerian Lingkungan Hidup RI
Inpres No. 3 Tahun 2001 tentang Pedoman Pelaksanaan Penerapan dan Pengembangan TTG