Mekanisme Survival Warga Miskin Perkotaan Terdampak Penyebaran Covid-19

Main Article Content

Soetji Andari
http://orcid.org/0000-0003-3923-7980

Abstract

Urban poor citizens are a poor resident occupying the urban areas and have a type of informal work not far from the shelter. Primary Data is conducted in 60 urban poor citizens of Yogyakarta. This type of research is descriptive, which not only rests on quantitative data through questionnaires, but will capture qualitative data through interview guidelines by conducting interviews with the speakers. This study examines the mechanism of survival of urban poor because of the spread of Covid-19. 52 percent of the poor people sustain life to fulfill the basic needs of expecting social assistance from the social Ministry in the form of assistance BPNT and PKH. It is able to prevent poor people from falling in the trap of the moneylender. The mechanism of survival of the poor at the time of restriction of social interaction resulted in a wife's husband go to increase income to meet the needs of daily life, whereas the Government made the rules so that the citizens could not leave the area They still sell small meals in front of the house, peddle their food using bicycles, and some respondents add work hours to get the expected results. Housewives become housekeepers, washes and irons from the townsfolk who need their energy. Preventing efforts to sustain life during the spread of Covid-19, they save food making rice substitutes such as yam, corn that can be sufficient to eat for all the family members at home and reduce the snack. The Government's efforts in addressing the impact of the spread of Covit-19 by accelerating the impact of social aid impacts can help poor people to meet food needs.

Keywords: citizen, poor, urban, survival mechanism.

abstrak

Warga miskin perkotaan  merupakan penduduk miskin yang menempati di perkotaan dan memiliki jenis pekerjaan informal yang tidak jauh dari tempat tinggal. Data primer dilakukan pada 60 warga miskin perkotaan  Kota Yogyakarta. Tipe penelitian ini adalah deskriptif, yang tidak hanya bertumpu pada data kuantitatif lewat kuesioner, akan tetapi menjaring data kualitatif lewat pedoman wawancara dengan melakukan wawancara pada para nara sumber. Studi ini meneliti tentang  mekanisme bertahan warga miskin perkotaan akibat penyebaran Covid-19. 52 persen warga miskin mempertahankan hidup untuk memenuhi kebutuhan dasar mengharapkan turunnya bantuan sosial dari kementerian sosial berupa bantuan BPNT dan PKH. Hal tersebut mampu mencegah warga miskin tidak terjerumus dalam jebakan para lintah darat. Mekanisme bertahan masyarakat miskin pada saat pembatasan interaksi sosial mengakibatkan suami istri ikut pergi menambah penghasilan untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari, padahal pemerintah membuat aturan agar warganya tidak boleh keluar wilayah. Mereka masih berjualan makanan kecil di depan rumah,  menjajakan makanan dengan menggunakan sepeda, dan sebagian responden menambah jam kerja untuk mendapatkan hasil yang diharapkan. Ibu rumah tangga menjadi asisten rumah tangga, mencuci dan setrika dari warga kota yang membutuhkan tenaga mereka. Upaya mencegah mempertahankan hidup selama penyebaran Covid-19, mereka menghemat makanan membuat makanan pengganti beras seperti ubi-ubian, jagung yang dapat mencukupi kebutuhan makan bagi seluruh anggota keluarga di rumah dan mengurangi jajan. Upaya pemerintah dalam mengatasi dampak penyebaran Covit-19 dengan mempercepat penyaluran dampak bantuan sosial, sehingga dapat membantu warga miskin dalam memenuhi kebutuhan pangan.

Article Details

How to Cite
Andari, S. (2020). Mekanisme Survival Warga Miskin Perkotaan Terdampak Penyebaran Covid-19. Jurnal Penelitian Kesejahteraan Sosial, 19(3). https://doi.org/10.31105/jpks.v19i3.2104
Section
Articles

References

Channel News Asia. (2020) . Wuhan virus outbreak: 15 medical workers infected, 1 in critical condition. [Home page on The Internet].Cited Jan 28th 2020. https://www.channelnewsasia.com/news/asia/wuhanpneumonia-outbreak-health-workers-coronavirus-12294212

CNN Indonesia.(2020), Jumlah Orang Miskin 24,79 Juta per September 2019, edisi Rabu, 15/01/2020 12:46 WIB. https://www.cnnindonesia.com/ekonomi/20200115121457-92-465529/jumlah-orang-miskin-2479-juta-per-september-2019

Fikri, A. A. H. S., Sholeh, M., & Baroroh, K. (2016). Fenomena Kemiskinan Perkotaan (Urban Poverty) di Yogyakarta: Suatu Kajian Struktur Dan Respons Kebijakan. Jurnal UNY.

Kemenkes (2020), Pedoman Pencegahan Dan Pengendalian Coronavirus Disesase (COVID-19) Diterbitkan oleh Kementerian Kesehatan RI Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P). https://www.papdi.or.id/pdfs/848/Pedoman%20Pencegahan%20dan%20Pengendalian%20COVID-19%20dari%20KEMENKES.pdf

Mahsunah, Durrotul. 2013. Analisis Pengaruh Jumlah Penduduk, Pendidikan dan Pengangguran terhadap Kemiskinan Di Jawa Timur. Skripsi. Fakultas Ekonomi, Unesa, Kampus Ketintang Surabaya.Simanjuntak, A., & Amal, B. K. (2018). Strategi Bertahan Hidup Penghuni Pemukiman Kumuh. Buddayah : Jurnal Pendidikan Antropologi. https://doi.org/10.24114/bdh.v1i1.8557

Simanjuntak, A., & Amal, B. K. (2018). Strategi Bertahan Hidup Penghuni Pemukiman Kumuh. Buddayah : Jurnal Pendidikan Antropologi. https://doi.org/10.24114/bdh.v1i1.8557

Rujak Center for Urban Studies, 2020, Covid-19, Ketidaksetaraan dan Warga Miskin Kota Jakarta: Tangguh, Tetapi dalam Risiko Tinggi, https://rujak.org/covid-19-ketidaksetaraan-dan-warga-miskin-kota-jakarta-tangguh-tetapi-dalam-risiko-tinggi/

Soembodo, Benny. (2016) Pandangan Masyarakat Miskin Perkotaan Mengenai Kesejahteraan Sosial. Jurnal Sosiologi Dialektika Fisip Universitas Airlangga, Vol. 6 No. 2 November 2011, ISSN : 1858-0890

Suparlan, Parsudi. 2004. Kemiskinan di Perkotaan. Jakarta: Yayasan Obor Widiawaty, M. A. (2018). Faktor-faktor Urbanisasi di indonesia. Jurnal Ekonomi.

WHO, (2020), Anjuran Mengenai Penggunaan Masker Dalam Konteks COVID-19, https://www.who.int/docs/default-source/searo/indonesia/covid19/anjuran-mengenai-penggunaan-masker-dalam-konteks-covid-19.pdf?sfvrsn=8a209b04_2

.Widiawaty, M. A. (2018). Faktor-faktor Urbanisasi di indonesia. Jurnal Ekonomi.