DAMPAK PROGRAM PENGEMBANGAN KEBUN KARET RAKYAT TERHADAP TINGKAT KESEJAHTERAAN PETANI KARET DI WILAYAH OPERASIONAL MIGAS DI KABUPATEN MUSI BANYUASIN

Main Article Content

Iman Satra Nugraha
Aprizal Alamsyah

Abstract

Pendapatan petani karet dipengaruhi oleh produksi dan harga karet yang rendah. Pada akhir pendapatan akan mempengaruhi tingkat kesejahteraan petani. Pendapatan petani masih belum optimal karena produksi dan harga karet masih rendah. Untuk meningkatkan kesejahteraan diperlukan peran perusahan dalam bentuk program pengembangan karet. Penelitian ini  bertujuan untuk melihat dampak program perusahaan dalam meningkatkan kesejahteraan petani karet. Lokasi penelitian di sekitar wilayah operasional perusahaan ConocoPhillips (Grissik) Ltd di Kabupaten Musi Banyuasin. Responden yang digunakan sebanyak 75 petani bina yang diambil secara purposive. Data yang digunakan data primer dan sekunder melalui metode wawancara dan studi literature. Pengolahan data menggunakan analisis kuantitatif. Berdasarkan hasil bahwa adanya peningkatan pendapatan petani karet dari Rp 2.750.000  menjadi Rp. 5.500.000 per bulan, peningkatan pendidikan keluarga ke jenjang lebih tinggi serta ada peningkatan kesejahteraan dari kategori “Hampir Miskin†dan Keluarga Sejahtera III menjadi Keluarga Sejahtera III dan Keluarga Sejahtera III Plus. Sehingga diperlukan program pengembangan ekonomi petani disekitar wilayah operasional migas lainnya untuk meningkatkan kesejahteraan petani

Article Details

How to Cite
Nugraha, I. S., & Alamsyah, A. (2019). DAMPAK PROGRAM PENGEMBANGAN KEBUN KARET RAKYAT TERHADAP TINGKAT KESEJAHTERAAN PETANI KARET DI WILAYAH OPERASIONAL MIGAS DI KABUPATEN MUSI BANYUASIN. Jurnal Penelitian Kesejahteraan Sosial, 18(1), 41–50. https://doi.org/10.31105/jpks.v18i1.1579
Section
Articles

References

A, Z., Dompak, N., & Suprayitno. (2006). Analisis Pemasaran Bokar Suati Kajian Terhadap Upaya Peningkatan Kesejahteraan Petani Melalui Pembenahan Tata Niaga Bokar di Provinsi Jambi. Jambi.

Alamsyah, A., Nugraha, I. S., Agustina, D. S., & Vachlepi, A. (2017). Tinjauan Penerapan Unit Pengolahan dan Pemasaran Bokar Untuk Mendukung Gerakan Nasional Bokar Bersih di Sumatera Selatan. Warta Perkaretan, 36(2), 159–172.

Antariksa, Y. (2017). Peringkat 10 Besar Penyumbang Devisa Dollar ke Indonesia. Retrieved from http://strategimanajemen.net/2017/10/23/ranking-10-besar-penyumbang-devisa-dollar-ke-indonesia/

Badan Pusat Statistik. (2008). Indikator Kesejahteraan Rakyat. Jakarta: Badan Pusat Statistik.

Boerhendhy, I., & Amypalupy, K. (2011). Optimalisasi Produktivitas Karet Melalui Penggunaan Bahan Tanam, Pemeliharaan, Sistem Eksploitasi dan Peremajaan Tanaman. Jurnal Litbang, 30(1), 23–30.

Budi, Y. (2014). Strategi Peningkatan Produktivitas Karet Di PT. Perkebunan Nusantara XII (Persero) Kebun Kendeng Lembu Kabupaten Banyuwangi. Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jawa Timur.

Ditjenbun. (2007). Statistik Perkebunan Indonesia: Karet. Direktorat Jenderal Perkebunan. Jakarta: Direktorat Jenderal Perkebunan.

Ditjenbun. (2008). Sambutan Direktur Jenderal Perkebunan (Ditjenbun) pada Lokakarya Nasional Agribisnis Karet. Yogyakarta: Direktorat Jenderal Perkebunan.

Ditjenbun. (2016). Statistik Perkebunan Indonesia 2015-2017 Karet. Jakarta: Kementerian Perkebunan.

Hafsah, F. M., Violetta, & C, P. (2014). Analisis Pendapatan dan Tingkat Kesejahteraan Petani Karet Perkebunan Plasma Desa Sungai Hijau Kecamatan Pangkalan Banteng Kabupaten Kota Waringin Barat Kalimantan Tengah. Bogor.

Hardiawan, D. (2018). Harga Karet Rendah, Begini Dampak Secara Tidak Langsung ke Investasi. Retrieved from http://jambi.tribunnews.com/2018/05/16/harga-karet-rendah-begini-dampak-secara-tidak-langsung-ke-investasi

Indonesia Invesment. (2018). Karet Alam. Retrieved from https://www.indonesia-investments.com/id/bisnis/komoditas/karet/item185?

Kirana Megantara. (2017). Program Peremajaan dan Peningkatan Produktivitas Karet Petani. Retrieved from https://www.kiranamegatara.com/blog/get/program-peremajaan-dan-peningkatan-produktivitas-karet-petani

LIPI. (2014a). Modul Diklat Jabatan Fungsional Peneliti Tingkat Pertama : Pengolahan dan Analisis Data. Cibinong: LIPI.

LIPI. (2014b). Modul Diklat Jabatan Fungsional Peneliti Tingkat Pertama : Teknis dan Praktik Pengumpulan Data Lapangan. Cibinong: LIPI.

Mepriyanto, Firdaus, T., & Huda, N. (2015). Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pendapatan Petani Karet di Kecamatan Singingi Kabupaten Kuantan Singingi Provinsi Riau. E-Jurnal Bung Hatta, 7(3), 1–15.

Muksit. (2017). Analisis Pendapatan Dan Kesejahteraan Petani Karet Di Kecamatan Batin XXIV Kabupaten Batanghari. Universitas Jambi.

Nancy, C., Agustina, D. S., & Syarifa, L. F. (2013). Potensi Kayu Hasil Peremajaan Karet Rakyat Untuk Memasok Industri Kayu Karet. Jurnal Penelitian Karet, 31(2), 68–78.

Nasikun. (1993). Sistem Sosial Indonesia. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Nugraha, I. S., Alamsyah, A., Agustina, D. S., & Syarifa, L. F. (2016). Faktor-Faktor Penentu yang Mempengaruhi Petani Menanam Tanaman Sela di Antara Karet di Sumatera Selatan. Jurnal Penelitian Karet, 34(1), 77–88.

Regina, Y. (2016). Dampak sosial pasca penulisan harga karet (Studi di Desa Mangat Baru Kecamatan Dedai Kabupaten Sintang, Kalimantan Barat). Jurnal Sosiologi, 4(2), 1–17.

Riadi, F., Machfud, Tajuddin, B., & Illah, S. (2011). Model pengembangan agroindustri karet alam terintegrasi. Jurnal Teknologi Industri Pertanian, 21(1), 146–153.

Septianita. (2009). Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Petani karet Rakyat Melakukan Peremajaan Karet di Kabupaten Ogan Komering ULU. Jurnal Agronobis, 1(1), 130–136.

Siburian, O. (2012). Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Ekspor Karet Alam Indonesia ke Singapura Tahun 1980-2010. Jurnal Analisis Pengembangan Ekonomi, 1(2), 1–6.

Soekartawi. (1995). Analisis Usahatani. Jakarta: Universitas Indonesia.

Sudjarmoko, B., Listyuati, D., & Hasibuan, A. M. (2013). Analisis Faktor Penentu Adopsi Benih Unggul Karet. Buletin Risri, 4(2), 117–128.

Suharto. (2013). Produktivitas karet harus ditingkatkan. Retrieved from http://id.beritasatu.com/agribusiness/produktivitas-karet-petani-harus-ditingkatkan/72782

Syarifa, L. F., Agustina, D. S., Alamsyah, A., & Nugraha, I. S. (2017). Dampak Pola Peremajaan Partisipatif Terhadap Perkembangan Perkebunan Karet Rakyat di Kabupaten Ogan Komering Ulu Provinsi Sumatera Selatan. Jurnal Penelitian Karet, 35(1), 71–82.

Syarifa, L. F., Agustina, D. S., Nancy, C., & Supriadi. (2012). Evaluasi Tingkat Adopsi Klon Unggul di Tingkat Petani Karet Provinsi Sumatera Selatan. Jurnal Penelitian Karet, 30(1), 12–22.

Syarifa, L. F., Agustina, D. S., Nancy, C., & Supriadi, M. (2015). Socio-economic condition as affected by fall of natural rubber price: case study in South Sumatera. In International Rubber Conference. Ho Chi Minh.

Vachlepi, A., Nugraha, I. S., & Alamsyah, A. (2016). Mutu Bokar dari Kebun Petani di Areal Operasional Tambang Kabupaten Musi Banyuasin. Jurnal Standardisasi, 18(2), 83–90.

Widyasari, T., & Rinojati, N. D. (2014). Studi Pendahuluan Terhadap Karakteristik Usahatani Karet di Daerah Lingkar Tambang (Studi Kasus di Kabupaten Berau, Provinsi Kalimantan Timur. Warta Perkaretan, 33(1), 47–56.

Wiyanto, & Kusnadi, N. (2013). Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kualitas Karet Perkebunan Rakyat (Kasus Perkebunan Rakyat di Kecamatan Tulang Bawang Tengah Kabupaten Tulang Bawang Lampung). Jurnal Agribisnis Indonesia, 1(1), 39–58.