The Contribution of Family Resilience towards Youth Attitude in Drug Abuses

Main Article Content

Ikawati Ikawati

Abstract

This research to know the enfluence of family resilience towards youth attitude in drug abuses. This researh is correlational study. Research location ditermined purposively in Yogyakarta Municipality. Research subjects ditermined purposively as many 30 respondents. Research object was family resilience and youth attitude in drug abuses. Data were gathered through questionaire distribution, interview, and observation. Data were analyzed through regresive technique.
The result showed that there was coorelative regresively between independent variable in family resilience physically (X1), psychically (X2), socially (X3), and spiritually (X4), towards dependent variable (Y) in youth attitude in drug abuses. It be concluded that family resilience variable physically, psychically, socially, and spiritually enfluence or contribute youth attitude in drug abuses. Based on that result, recommended that the Ministry of Social Affairs, through Directorate of Drug Abuses Victims, put foward a program to empower family resources, like physical (economic, education, knowledge), psychical, social, and spiritual resilience.

Article Details

How to Cite
Ikawati, I. (2018). The Contribution of Family Resilience towards Youth Attitude in Drug Abuses. Jurnal Penelitian Kesejahteraan Sosial, 15(2), 101–114. https://doi.org/10.31105/jpks.v15i2.1350
Section
Articles

References

Abu Ahmadi. (1979). Psikologi Sosial. Surabaya: Bina Ilmu.

Amato, P.R.andvOchiltree, vG.v (1986). FamilyvResourcesand

The Development of Child Competence.Journal of Marriage and the Family, 48, 47-56.

Andi Mappiare. (1982). Psikologi Remaja. Surabaya: Usaha Nasional.

Bimo Walgito. (1978). Psikologi Sosial (Suatu Pengantar). Yogyakarta: Fakultas Psikologi UGM.

BNNRI. (2013). Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba (P4GN). Journal Data Pencegahan dan Pemberantasan Data. Edisi Maret, no 4. Tahun 2013

Eko Budiharjo. (1992). Sejumlah Masalah Pemukiman Kota. Bandung: Alumni

Frans Padak Demon.(1986). Remaja Mencari Identitas. Jakarta: Anda nomor 112 edisi Maret

Hariyanti.(1992). Hubungan antara Intensitas Komunikasi Remaja dan Orangtua dengan Kecenderungan Perilaku Agresif pada Remaja SMA di Kodya Surakarta. Yogyakarta: Fakultas Psikologi UGM.

Hasan Basri.(1995). Remaja Berkualitas: Problematika

Remaja dan Solusinya. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.

Hawari, D.(1991). Penyalahgunaan Narkobadan Zat Adiktif. Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia

................. (2006). Petunjuk Praktis Terapi : Detoksifikasi Narkoba/NAPZA. Jakarta: FKUI.

Hurlock, E.B. (1991). Perkembangan Anak. Jakarta: Erlangga

I Gusti K. Alit.(1995). Perilaku Remaja dan Permasalahannya. Jakarta: Yayasan Penerus Nilai-Nilai Luhur Perjuangan 1945.

Ikawati. (2001). Perbedaan Pengaruh Kondisi Rumah terhadap

Kesejahteraan Keluarga di Lingkungan Kumuh dan Rumah Susun. Yogyakarta: B2P3KS

Ikawati dan Akhmad Purnama.(1998). Penelitian Diagnostik tentang Perbedaan Sikap Orangtua terhadap Tingkahlaku Agresif Pada kelompok Remaja Narkoba dan Kelompok Remaja Bukan Narkoba. Yogyakarta: B2P3KS

Ikawati dan Siti Aminatun. (2010). Pengaruh Kondisi Ketetanggaan terhadap Tingkah Laku Negatif Warga Masyarakat. Yogyakarta: B2P3KS Press.

Djaelani, J.(1988). Psikologi Komunikasi. Bandung: Remaja Karya.

Kartini Kartono. (1986). Bimbingan bagi Anak dan Remaja yang Bermasalah. Jakarta: Penerbit CV Rajawali.

.................. . (1990). Psikologi Anak. Bandung: Mandar Maju.

Meichati, S. (1978). Kepribadian mulai Berkembang di Dalam Keluarga.

Mohammad Ziedni.(1994). Pengaruh Pengiriman serta Penyajian Informasi dan Pesan Pencegahan HIV/ Aids terhadap Pengetahuan dan Sikap terhadap HIV/ Aids pada Anggota Komunitas Gay di Yogyakarta dan Surakarta. Yogyakarta: Psikologi UGM.

Muhari. (1983). Suatu Studi tentang Pengaruh suasana Rumah terhadap Prestasi Belajar SMU Tingkat Pertama di Jawa Timur. Yogyakarta: UGM.

Nina Andalina. L. (1989). Perbedaan sikap Terhadap Hubungan Badan Sebelum Perkawinan Antara Remaja Kota dan Remaja Desa Di Daerah Sumatera Utara. Yogyakarta: Psikologi UGM.

Purwani Trangewesti.(1992). Sumber Daya Keluarga dan Kompetensi Sosial pada Remaja Penyalahgunaan Narkotika dan Remaja bukan Penyalahgunaan Narkotika . Yogyakarta: Psikologi UGM

Rachman Hermawan. (1988). Penyalahgunaan Narkotika oleh Para Remaja. Bandung: Eresco

Rakhmat, J. (1988). Psikologi Komunikasi. Bandung: Remaja Karya.

RetnoIndaryati.(1992). Hubungan antara Suasana Rumah dengan Perilaku Negatif Remaja di Sekolah. Yogyakarta: Psikologi UGM.

Rozak abdul dan Sayuti.(2006). Remaja dan bahaya Narkoba. Jakarta : Prenada

Sarwono, WS. (1992). Psikologi Lingkungan. Jakarta: Grasindo

Simanjuntak, B. (1981). Beberapa Aspek Patologi Sosial. Bandung: Alumni

Singgih D. Gunarso. (1993). Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja. Jakarta: BPK Gunung Mulia

Sri Handayani. (2011). Pengaruh Keluarga, Masyarakat dan Pendidikan terhadap Pencegahan Bahaya Narkoba di Kalangan Remaja. Jakarta: Pascasarjana Universitas Indonesia Program studi Pengkajian Ketahanan Nasional.

Willis, S. (2008). Remaja dan Masalahnya Mengupas berbagai Bentuk Kenakalan Remaja, Narkoba, Free Sex dan Pemecahannya. Bandung: Alfabeta.

Yatim, D.I. (1991). Kepribadian, Keluarga dan Narkotika. Jakarta: Arcan