The Influential Factors of Children to Work
Main Article Content
Abstract
delaying their growth, physically, psychologically, and socially. The contribution of children work is increasing the social and economy of the family, such as income and schooling members of the family, and increasing members of the family in social activity. Some family, community, and government efforts to stem the number of working children are sending the children until primary school, diffusing information on the important of children education, monitoring on learning time, forming learning group, looking for reference on school grant, making data on children drop out, giving work
skills, giving entrepreneur capital for family with vulnerable economy, monitoring on identity card faking, and limiting working letter to children under age. Some of the government effort to stem the number of working children are, nine-year
schooling obligation program, electronic identification card, issuing regulation on the protection of working children and law measurement on children traffickers. It is recommended for the Ministry of Social Affairs through the Directorate of Violent Victims of Migrant Workers on poor family empowerment program, that in sending migrants workers areas based on local potential, children committing in work should be prevented.
Article Details
Jurnal Penelitian Kesejahteraan Sosial is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.
Â
References
Asril Aini. (1982). Anak Yang Terpaksa Bekerja dan Masalahnya. Yogyakarta: Fakultas Psikologi UGM dan BP3K Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
Aswarni Sujud. (1999). Beberapa Aspek Perkembangan Anak dan PAUD. Yogyakarta: PSW, UII.
Arikunto, S. (2002). Manajemen Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta
Departemen Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Depnakertrans). (2007). Pekerja Migran dalam Perspektif Hukum Indonesia – Malaysia. Surakarta: Fakultas
Hukum UNS.
Effendi, Tadjuddin Noer. (1992). Buruh Anak Phenomena di Kota dan Pedesaan. Seminar Nasional. Jakarta Indonesia: Kerjasama Pusat Pembinaan SDM (PPSM) Yayasan Tenaga Kerja Indonesia dan Friedrich Ebertstifing.
Farid, M. (1999). Kekerasan Seksual, Eksploitasi Seksual dan Eksploitasi Seksual Komersial terhadap Anak Jakarta.
.............. (1999). Anak Yang Dilacurkan di Indonesia. Semarang
Goma, Johana Naomi. (1993). Mobilitas Tenaga Kerja Flores Timur ke Sabah Malaysia dan Pengaruhnya terhadap Daerah Asal : Studi Kasus Desa Neleren, Kecamatan Adonaru, Kabupaten Flores Timur. Yogyakarta: UGM.
Haris, Abdul. (2002). Memburu Ringgit Membagi Kemiskinan: Fakta Dibalik Migrasi Orang Sasak Ke Malaysia. Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Nawawi, H dan Martini, M. (1996). Penelitian Terapan. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press. Ikawati dkk. (2003). Uji coba Pola Pencegahan Hilangnya Masa Perkembangan pada Pekerja Anak. Yogyakarta:
B2P3KS.
—————. (2008). Pekerja Migran dan Permasalahan Suatu Studi Kasus di Lombok Tengah NTB. Yogyakarta: Jurnal penelitian Kesejahteraan sosial Vol.VII, Nomor 25 september 2008.
—————. (2009). Penanganan Eks Tenaga Kerja Indonesia di Daerah Asal. Yogyakarta: Citra Media.
Irwanto, dkk. (1999). Anak yang Memerlukan Perlindungan Khusus di Indonesia. Analisis Situasi kerjasama PKPM Unika Atmajaya. Jakarta: Depsos RI UNICEF.
Johana Debora Imelda, dkk. (2004). Utang Selilit Pinggang: Sistem Ijon dalam Perdagangan Anak dan Perempuan. Yogyakarta: Ford Foundation dengan Pusat Studi Kependudukan dan Kebijakan UGM.
Krastawan,W. (1992). Buruh Anak pada Sektor Tradisional. Seminar Nasional. Kerjasama Pusat Pembinaan SDM (PPSM) dan Yayasan TKI dan Friedrich Ebert.Stifing (FES). Jakarta.
Mantra, Ida Bagoes dkk. (1999). Mobilitas Tenaga Kerja Indonesia ke Malaysia: Studi Kasus Flores Timur, Lombok Tengah dan Pulau Bawean. Yogyakarta: Pusat Penelitian Kependudukan UGM.
Mantra, Ida Bagoes, (1999). Mobilitas Penduduk Sirkuler dari Desa ke Kota. Yogyakarta: Pusat Penelitian Kependudukan UGM.
Mariana Amirudin. (2008). Wilayah Tertinggal Migrasi dan Perdagangan Manusia. Jurnal Perempuan nomor 59. Jakarta: Yayasan Jurnal Perempuan.
Moleong, Lexy, J. (2000). Metodologi Penelitian Kualitatif .Bandung: PT Rosdakarya.
Nuryana, Mukman. (2005). Permasalahan Sosial Tenaga Kerja Wanita Indonesia Perjalanan Pekerja Migran Indonesia dari Desa Hingga Negara Tujuan. Jakarta: Litbangkesos, Departemen Sosial.
Karinina, N dan Sri Utami. (2005). Permasalahan Sosial Tenaga Kerja Wanita Indonesia: Permasalahan Pekerja Migran Perempuan di Sulawesi Tenggara.
Jakarta: Pusat Penelitian Kesejahteraan Sosial, Departemen Sosial.
Sudjana, (1998). Statistik. Bandung: Tarsito.
Sularto, St. (2000). Seandainya Aku Bukan Anakmu. Jakarta : Kompas.
Sumadi, Suryabrata.(1982). Hubungan antara Perkembangan Pribadi dan Keterlantaran. Yogyakarta: Fakultas Psikologi dan BP3K Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
Sunit, ATC dkk. (2010). Perubahan Sosial dalam Struktur Keluarga Migran Domistik dan Lintas Negara pada Penduduk Miskin di Pedesaan. Yogyakarta: B2P3KS PRESS.
Surya Mulandar. (1996). Dehumanisasi Anak Marjinal. Bandung: Yayasan Akatiga 4 Gugus Analisis. Sutrisnohadi. (2000). Metodologi Research. Jilid 2. Yogyakarta: Andi Offfset.
Suyanto, Bagong. (2003). Pekerja Anak dan Kelangsungan Pendidikannya. Surabaya: Litfansah
Suyanto, Bagong. (2003). Perdagangan dan Eksploitasi Seksual Komersial anak Perempuan. Jurnal Perempuan nomor 29. Edisi Mei 2003. Jakarta: Yayasan Jurnal Perempuan.
Utama Bey Sapta. (1994). Migrasi dan Pembangunan Daerah di Indonesia. Dalam Warta Demografi, tahun ke 24 nomor 3.