Gambaran Keikutsertaan dan Aksesibilitas Pemanfaatan Jaminan Kesehatan oleh Pekerja Sektor Informal di Indonesia

Main Article Content

Dodi Satriawan

Abstract

Sektor informal memiliki peran penting dalam penyerapan tenaga kerja. Sektor ini sangat fleksibel dalam
memanfaatkan potensi ekonomi yang belum dikelola. Satu hal yang masih perlu mendapat perhatian adalah perlindungan
bagi pekerja informal. Yang dimaksud perlindungan disini tidak hanya tentang upah yang layak, namun juga tentang
aksesibilitas mendapatkan fasilitas dari pemerintah terutama jaminan kesehatan. Tulisan ini bertujuan mengetahui
karakteristik pekerja informal dan aksesibilitas mereka terhadap jaminan kesehatan. Sumber data berasal dari data sekunder
yaitu raw data Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) Indonesia Tahun 2017. Metode analisis yang digunakan adalah
analisis deskriptif hasil crosstabulation menggunakan alat bantu SPSS. Berdasarkan karakteristiknya, pekerja informal
di Indonesia pada tahun 2017 dominan berjenis kelamin laki-laki, berada pada umur produktif, tingkat pendidikan SD/
setara, tinggal di daerah pedesaan, dan bekerja pada sektor pertanian. Dalam tulisan ini, pekerja informal tidak dibedakan
antara sektor informal pedesaan dan perkotaan. Pekerja informal di Indonesia pada tahun 2017 yang memiliki jaminan
kesehatan sebesar 57,3 persen, menggunakan jaminan kesehatan untuk berobat jalan sebesar 33,1 persen, dan untuk rawat
inap sebesar 56,3 persen. Dengan adanya penelitian ini diharapkan memberikan solusi nyata bagi Pemerintah khususnya
Kementerian Kesehatan untuk menangani permasalahan jaminan kesehatan ini dan mendorong pekerja informal untuk
memanfaatkan jaminan kesehatan ini.

Article Details

How to Cite
Satriawan, D. (2022). Gambaran Keikutsertaan dan Aksesibilitas Pemanfaatan Jaminan Kesehatan oleh Pekerja Sektor Informal di Indonesia. Jurnal Penelitian Kesejahteraan Sosial, 20(3), 269–280. https://doi.org/10.31105/jpks.v21i3.2817
Section
Articles

References

Adliyani, Z. O. N. (2015). Pengaruh Perilaku Individu terhadap Hidup Sehat. Majority, 4(7), 109–114.

Aisyiah Baros, W. (2015). Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kepemilikan Jaminan Kesehatan Analisa Data Susenas 2013. Jurnal Kebijakan Kesehatan Indonesia, 04(1), 20–25.

Amu, H., & Dickson, K. S. (2016). Health insurance subscription among women in reproductive age in Ghana: do socio-demographics matter? Health Economics Review, 6(1), 1–8. https://doi.org/10.1186/s13561-016-0102-x

BPJS Kesehatan. (2016). Laporan Pengelolaan Program Tahun 2016 dan Laporan Keuangan Tahun 2016 (Auditan) (Vol. 2016, Issue 1). http://bpjs-kesehatan. go.id/bpjs/index.php/arsip/detail/835

BPS. (2014). Survei Sektor Informal Tahun 2014. In Sirusa.Bps.Go.Id. Badan Pusat Statistik. https://sirusa.bps.go.id/webadmin/pedoman/Pedoman Pencacahan SSI-1 dan SSI-2.pdf

Broadband Commission. (2017). Recommendations for Action: Bridging the Gender Gap in Internet and Broadband Access and Use. In BroadbandCommission (Ed.), Broadband Commission Working Group on the Digital Gender Divide, under the

auspices of the United Nations (UN) Broadband Commission for Sustainable Development. (Issue March). Broadband Commission. http://www.broadbandcommission.org/Documents/ publications/WorkingGroupDigitalGenderDividereport2017.pdf

Dartanto, T., Hanum, C., Usman, Bintara, H., Bella, A., & Putro, P. (2017). Dampak Program JKN-KIS pada Perekonomian Indonesia. In Ringkasan Riset JKNKIS (Vol. 01, Issue Agustus). https://bpjskesehatan.go.id/bpjs/dmdocuments/22307a61e9670fee4d14b5 138241507e.pdf

De Cock, K. M., Simone, P. M., Davison, V., & Slutsker, L. (2013). The new global health. Emerging Infectious Diseases, 19(8), 1192–1197. https://doi.org/10.3201/eid1908.130121

Djunawan, A. (2018). Pengaruh jaminan kesehatan terhadap pemanfaatan pelayanan kesehatan primer di perkotaan Indonesia: adilkah bagi masyarakat miskin? Berita Kedokteran Masyarakat, 5(12), 5. https://doi.org/10.22146/bkm.37474

Fitria, E. (2013). Upaya Pengobatan Sendiri pada Balita dalam Era Cakupan Semesta Jaminan Kesehatan. Kesmas: National Public Health Journal, 8(5), 199–203. https://doi.org/10.21109/kesmas.v8i5.384

Glied, S., & Lleras-muney, A. (2008). Health Inequality, Education and Medical Innovation. Demography, 45(3), 741–761

Gunawan, B. T. (2018). Pengaruh Pemilihan Kepala Daerah Terhadap Pasar Tenaga Kerja: Analisis Sektor Formal Dan Informal Level Kabupaten/Kota Di Pulau Jawa. Kajian Ekonomi Dan Keuangan, 2(2), 149–161. https://doi.org/10.31685/kek.v2i2.263

Kementrian Kesehatan RI. (2013). Data Informasi Profil Kesehatan Indonesia 2018. In Kemenkes Report (Vol. 53, Issue 9).

Nazara, S. (2010). Informal Economy in Indonesia: Size, Composition, dan Evolution. In International Labour Organization. http://www.ilo.org/wcmsp5/groups/public/---asia/---ro-bangkok/---ilo-jakarta/documents/publication/wcms_145402.pdf

Pitoyo, A. J. (2016). DINAMIKA SEKTOR INFORMAL Dl INDONESIA Prospek, Perkembangan, dan Kedudukannya dalam Sistem Ekonomi Makro. Populasi, 18(2). https://doi.org/10.22146/jp.12081

Purnama, A. (2015). Analisis Perlindungan Jaminan Sosial bagi Pekerja Informal. Jurnal PKS, 14(2), 149–162.

Tarigan, I., & Suryati, T. (2018). Gambaran Out of Pocket pada Awal Era JKN di Indonesia. Jurnal Penelitian Dan Pengembangan Pelayanan Kesehatan, 1(2), 141–146. https://doi.org/10.22435/jpppk.v1i2.536