Strategi Petani Gurem dalam Meningkatkan Kesejahteraan Sosial: Tinjauan dari Suku Tengger di Pegunungan Bromo

Main Article Content

Anik Susanti
Hoiril Sabariman

Abstract

Berdasarkan kepemilikan lahan, petani dapat digolongkan menjadi tiga kategori. Petani dengan lahan luas adalah
petani kaya, petani dengan lahan menengah, dan petani dengan lahan sempit. Setiap kategori petani memiliki strategi
berbeda dalam pemilihan jenis tanaman, tenaga pengelolaan lahan, modal pertanian hingga mempertahankan ketahanan
sosial (resiliensi) bagi tiap-tiap keluarga. Tujuan penelitian menganalisis strategi petani gurem dalam meningkatkan
kesejahteraan sosial di Desa Sapikerep. Lokasi ini ditentukan sengaja, sedangkan pendekatan kualitatif deskriptif digunakan
untuk menjelaskan dinamika yang terjadi pada petani gurem. Sebanyak enam informan ditentukan secara kebetulan ada
atau tersedia di suatu tempat. Data dikumpulkan melalui observasi, wawancara, studi dokumentasi serta catatan lapangan.
Analisis data menggunakan model interaktif Miles and Huberman. Penelitian ini menunjukkan bahwa strategi petani
gurem dalam meningkatkan kesejahteraan sosial di Desa Sapikerep cenderung mengusahakan tanaman yang memiliki
risiko kegagalan yang kecil atau tanaman pangan yang digunakan sendiri, misal tanaman wortel dan jagung. Sementara
itu, anggota keluarga yang pantas bekerja dikerahkan untuk terlibat dalam proses produksi supaya menghemat biaya
produksi. Selain itu, petani memiliki pekerjaan sampingan. Petani gurem bergerak sebagai, tenaga buruh tani, memelihara
ternak, dan membuka warung makan. Rekomendasi, diperlukan peran serta semua lapisan masyarakat guna membentuk
wadah sukarela yang akhirnya mampu meningkatkan kesejahteraan sosial petani gurem di Desa Sapikerep. Keterlibatan
pemerintah daerah khususnya Dinas Pertanian menjadi fasilitator dalam kegiatan tersebut.

Article Details

How to Cite
Susanti, A., & Sabariman, H. (2022). Strategi Petani Gurem dalam Meningkatkan Kesejahteraan Sosial: Tinjauan dari Suku Tengger di Pegunungan Bromo. Jurnal Penelitian Kesejahteraan Sosial, 20(3), 205–216. https://doi.org/10.31105/jpks.v20i3.2762
Section
Articles

References

Arham, I., Sjaf, S., & Darusman, D. (2019). Strategi Pembangunan Pertanian Berkelanjutan di Pedesaan Berbasis Citra Drone (Studi Kasus Desa Sukadamai Kabupaten Bogor). Jurnal Ilmu Lingkungan, 17(2), 245. https://doi.org/10.14710/jil.17.2.245-255

Cahyono, S. A. T. (2018). Striving for Life Welfare: Poor Farmers off farm activity in Rural Areas. Jurnal Penelitian Kesejahteraan Sosial, 16(3), 281–294. https://doi.org/10.31105/jpks.v16i3.1397

Chukwukere Austin, O., Chijindu Ulunma, A., & Sulaiman, J. (2012). Exploring the Link between Land Fragmentation and Agricultural Productivity. International Journal of Agriculture and Forestry, 2(1), 30–34. https://doi.org/10.5923/j.ijaf.20120201.05

Ciaian, P., Guri, F., Rajcaniova, M., Drabik, D., & Paloma, S. G. y. (2018). Land fragmentation and production diversification: A case study from rural Albania. Land Use Policy, 76, 589–599. https://doi.org/10.1016/j.landusepol.2018.02.039

Creswell, J. W. (2007). Qualitative inquiry and research method: Choosing among five approaches. Sage Publications.

Dalimunthe, I. M., & Kurnia, G. (2018). Prospek Penerapan Sistem Corporate Farming (Studi Kasus di Koperasi Pertanian Gerbang Emas). Jurnal AGRISEP Kajian Masalah Sosial Ekonomi Pertanian dan Agribisnis, 17(1), 11–22. https://doi.org/10.31186/agrisep.17.1.11-22

Dhakal, B. N., & Khanal, N. R. (2018). Causes and Consequences of Fragmentation of Agricultural Land: A Case of Nawalparasi District, Nepal. Geographical Journal of Nepal, 11, 95–112. https://doi.org/10.3126/gjn.v11i0.19551

Gomes, E., Banos, A., Abrantes, P., Rocha, J., Kristensen, S. B. P., & Busck, A. (2019). Agricultural land fragmentation analysis in a peri-urban context: From the past into the future. Ecological Indicators, 97, 380–388. https://doi.org/10.1016/j.ecolind.2018.10.025

Irma, Y. (2014). FRAGMENTASI LAHAN PADA DAERAH TRANSMIGRASI NAGARI SITIUNG KECAMATAN SITIUNG KABUPATEN DHARMASRAYA [Diploma, Universitas Andalas]. http://scholar.unand.ac.id/9664/

Kartikasari, D. (2011). PENGARUH LUAS LAHAN, MODAL, DAN TENAGA KERJA TERHADAP HASIL PRODUKSI PADI DI KECAMATAN KELING KABUPATEN JEPARA [Universitas Negeri Semarang]. https://lib.unnes.ac.id/225/1/7019.pdf

King, R., & Burton, S. (1982). Land Fragmentation: Notes on a Fundamental Rural Spatial Problem. Progress in Human Geography, 6(4), 475–494. https://doi.org/10.1177/030913258200600401

Listiani, R. (2019). Analisis Pendapatan Usahatani Padi di Kecamatan Mlonggo Kabupaten Jepara. 3(1), 10.

Lu, H., Xie, H., & Yao, G. (2019). Impact of land fragmentation on marginal productivity of agricultural labor and non-agricultural labor supply: A case study of Jiangsu, China. Habitat International, 83, 65–72. https://doi.org/10.1016/j.habitatint.2018.11.004

Miles, M. B., Huberman, A. M., & Saldana, J. (2014). Qualitative Data Analysis, A Methods Sourcebook (3rd ed.). Sage Publications. Terjemahan Tjetjep Rohindi Rohidi, UI-Press.

Mubyarto. (1989). Pengantar Ekonomi Pertanian. LP3ES.

Ntihinyurwa, P. D., de Vries, W. T., Chigbu, U. E., & Dukwiyimpuhwe, P. A. (2019). The positive impacts of farm land fragmentation in Rwanda. Land Use Policy, 81, 565–581. https://doi.org/10.1016/j.landusepol.2018.11.005

Popov, A. (2017). Assessment of land fragmentation of agricultural enterprises in Ukraine. Економічний ЧаÑÐ¾Ð¿Ð¸Ñ - ХХІ, 164(3–4), 56–60.

Postek, P., Leń, P., & Stręk, Ż. (2019). The proposed indicator of fragmentation of agricultural land. Ecological Indicators, 103, 581–588. https://doi.org/10.1016/j.ecolind.2019.04.023

Profil Desa Sapikerep Kecamatan Sukapura Kabupaten Brobolinggo. (2019). Media Komunitas Desa Sapikerep Kecamatan Sukapura Kabupaten Probolinggo.

Putra, C. W. L. (2009). Dampak Fragmentasi Lahan terhadap Biaya Produksi dan Biaya Transaksi Petani Pemilik (Kasus: Desa Ciaruteun Udik, Kecamatan Cibungbulang, Kabupaten Bogor, Propinsi Jawa Barat). http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/11567

Rongiyati, S. (2013). LAND REFORM MELALUI PENETAPAN LUAS TANAH PERTANIAN (KAJIAN YURIDIS TERHADAP UU NO. 56/PRP/ TAHUN 1960 TENTANG PENETAPAN LUAS TANAH PERTANIAN). 4(1), 16.

Sugiyono. (2016). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Alfabeta.

Susanti, A., Hidayat, K., & Sukesi, K. (2013). STRUKTUR PENGUASAAN LAHAN PERTANIAN DAN HUBUNGAN KERJA AGRARIS PADA MASYARAKAT TENGGER (Studi Kasus Di Dusun Krajan, Desa Sapikerep, Kawasan Pegunungan Tengger Lereng Atas). HABITAT, 24(1), 32–43.

Warto, W. (2018). Poor Peasant Condition and Its Prevention Effort. Jurnal Penelitian Kesejahteraan Sosial, 14(1), 20–29. https://doi.org/10.31105/jpks.v14i1.1306

Yucer, A. A., Kan, M., Demirtas, M., & Kalanlar, S. (2016). The importance of creating new inheritance policies and laws that reduce agricultural land fragmentation and its negative impacts in Turkey. Land Use Policy, 56, 1–7. https://doi.org/10.1016/j.landusepol.2016.04.029