The growing of Social Function of Rural Society through the usage of Kenthongan
Main Article Content
Abstract
and the social function of kenthongan for the society. The data collection is conducted by direct free unstructured interview, non-participants observation, and study on documents and literatures, under qualitative data analysis. The research shows that kenthongan socially functions as a social communication tool for local society and as a society existency. In the context of its function as a social communication, kenthongan plays its role as initial warning tool of calamity, invitation to gather for discussing and working together to help each other, showing society social defense and as a reminder tool for Moslem
society to pray on time. In the positioning context as a local society identity, kenthongan functions as conserving media and actualization of social loyalty value, as an identity of Javanese society characters and also as symbol of society life. It is recommended to the Ministry of Social to synergize with the Ministry of Communication and Information to reconsider the role and the social functioning of kenthongan for local society. Authorized local parties, such as Social Body, Culture Body, and Tourism Body need to direct all society elements to enable kenthongan becomes one of icons of Yogyakarta
Special Region
Article Details
Jurnal Penelitian Kesejahteraan Sosial is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.
Â
References
Ahimsa Putra. (2012). Budaya Bangsa-Peran untuk Jati Diri dan Integrasi. Yogyakarta: Universitas Negeri Yogyakarta
Atik Tri Ratnawati, dkk. (2012). Revitalisasi Kesenian Sintren di Kota/Kabupaten Pekalongan. Yogyakarta: Fakultas Ilmu Budaya UGM dan Balai Pelestarian Nilai Budaya.
Budhi Santoso. (2011). Pembangunan Nasional dan Perkembangan Kebudayaan (Makalah Penyuluhan, Pembinaan, dan Pengembangan Kebudayaan Daerah). Yogyakarta:Proyek P2NB.
Doty Damayanti. (2011). Managemen Bencana Mendorong Mitigasi Berbasis Resiko dalam Bencana Mengancam Indonesia. Ed. Irwan Suhanda. Jakarta: Buku Kompas
Hanafi Dahlan. (2012). Prospek Program Percepatan
Pembangunan Sosial Ekonomi Daerah Tertinggal (P2SEDT). Yogyakarta: Jurnal Penelitian Kesejahteraan Sosial Vol.
No. 4. 2014
Jim Ife. (2002). Community development. Community Based Alternative in Age of Globalization. Longman is and Timprint of
Paperson Education. Australia
Magnis Suseno. (2003). Etika Jawa sebuah Analisis Falsafi tentang Kebijaksanaan Hidup Jawa. Jakarta: Gramedia
Muhtar. (2012). Efek Implementasi Kebijakan Reformasi Birokrasi terhadap Kepuasan Penerima Layanan pada PSPA Satria, PSMP Antasena, dan BBRSBD Prof. Dr. Soeharso.
Yogyakarta; Jurnal Penelitian Kesejahteraan Sosial. Vol. 13 No. 4. 2014
Soetji Andari. (2010). Ketertarikan Remaja terhadap Jejaring Sosial Melalui Internet. MIPKS Vol. 3 No. 2. Juni 2010
Sugiarti. (2012). Pengaruh Posisi Memukul Kenthongan terhadap Frekuensi yang Dihasilkan. Yogyakarta: Rodi PSN Konsentrasi Fisika, Program Pascasarjana Universitas
Negeri Yogyakarta
Sumiati. (2007). Makna Lambang dan Simbol Kenthongan dalam Masyarakat Indonesia. Jurnal Historia Vitae. Vol. 21. No. 02. 2007.
Surono. (2015). Kenthongan: Pusat Informasi, Identitas, dan Keharmonisan pada Masyarakat Jawa. Yogyakarta: Patrawidya, Seri Penerbitan Penelitian Sejarah dan Budaya.
Vol. 16. No. 1. 2015
Warto. (2008). Menguak Kesalehan Sosial dalam Penanggulangan Korban Gempa di Bantul. Yogyakarta: B2P3KS Press
_____. (2012). Budaya Lokal sebagai Wahana Pelestarian Nilai Kesetiakawanan Sosial. Yogyakarta: Jurnal Penelitian Kesejahteraan Sosial. Vol. 13. No. 4. 2014
_____ (2014). Masyarakat Desa dan Kearifan Lokalnya dalam Mewujudkan Ketahanan Sosial. Yogyakarta: Citra Media
_____ (2015). Penanaman Nilai Kesetiakawanan Sosial pada Anak melalui Dolanan Lokal. Yogyakarta: B2P3KS Press
Yoyok dan Siswandi. (2006). Pendidikan Seni Budaya untuk Kelas VII Sekolah Menengah Pertama. Jakarta: Yudhistira.
Yunus. (1994). Nilai dan Fungsi Kenthongan pada Masyarakat Bali. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.