KEMATANGAN EMOSI, DUKUNGAN SOSIAL, DAN PENYESUAIAN SOSIAL BINA DAKSA

Main Article Content

Tiara Nova Afifah
Eny Purwandari
Rini Lestari

Abstract

Kemampuan penyesuaian sosial yang sehat terhadap lingkungan merupakan salah satu prasyarat penting bagi terciptanya kesehatan jiwa atau mental individu. Seorang bina daksa yang akan memperoleh pelatihan selama kurang lebih satu tahun dihadapkan pada masalah penyesuaian sosial. Masalah penyesuaian sosial ini muncul karena beragamnya tempat asal bina daksa. Artikel ini membahas bagaimana keterkaitan kematangan emosi dan dukungan sosial dengan penyesuaian sosial pada bina daksa. Seorang bina daksa yang memiliki kematangan emosi serta dukungan sosial yang baik maka akan memiliki kecenderungan melakukan penyesuaian terhadap lingkungan sosialnya dengan baik pula. Sehingga semakin baik kematangan emosi dan dukungan sosial yang dimiliki individu maka akan semakin tinggi ia dapat melakukan penyesuaian sosial dengan baik, juga sebaliknya apabila individu kurang dalam memiliki kematangan emosi dan dukungan sosial, maka ia cenderung memiliki penyesuaian sosial yang rendah. Rekomendasi yang diusulkan agar seorang bina daksa dapat menyesuaikan diri dengan lingkungannya secara baik ialah dengan mematuhi aturan-aturan selama di asrama, saling peduli dengan sesama bina daksa dan saling terbuka bila membutuhkan tempat untuk bercerita baik dengan sesama bina daksa maupun dengan pembina asrama. Tentunya pembina asrama diharapkan untuk lebih memperhatikan bina daksa, mendengarkan saat mereka membutuhkan tempat untuk bercerita serta mengarahkan bina daksa agar mereka merasa diperhatikan dan merasa nyaman selama tinggal di asrama.

Article Details

How to Cite
Afifah, T. N., Purwandari, E., & Lestari, R. (2020). KEMATANGAN EMOSI, DUKUNGAN SOSIAL, DAN PENYESUAIAN SOSIAL BINA DAKSA. Sosio Informa : Kajian Permasalahan Sosial Dan Usaha Kesejahteraan Sosial, 6(1). https://doi.org/10.33007/inf.v6i1.2116
Section
Articles

References

Afifah, T.N, Purwandari, E., & Lestari, R. (2019). Hubungan Kematangan Emosi Dan Dukungan Sosial Dengan Penyesuaian Sosial Pada Tunadaksa. Thesis. Magister Profesi Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Arkoff, A. (1968). Adjustment and Mental Health. New York: McGraw-Hill.

Aziz, S. (2015). Pendidikan Seks Anak Berkebutuhan Khusus. Yogyakarta: Gava Media.

Cohen, S., & Syme, S. L. (1985). Issue in Study and Application of Social Support: Social Support and Health. London: Academy Press Inc.

Estiane, U. (2015). Pengaruh Dukungan Sosial Sahabat Terhadap Penyesuaian Sosial Mahasiswa Baru di Lingkungan Perguruan Tinggi. Jurnal Psikologi Klinis dan Kesehatan Mental, 29-40.

Fatimah, E. (2008). Psikologi Perkembangan: Perkembangan Peserta Didik. Bandung: CV. Pustaka Setia.

Fitriana, A. (2013). Self Concept dengan Adversity Quotient pada Kepala Keluarga Difabel Tuna Daksa. Jurnal Online Psikologi, 1(1), 77-88.

Froland, C., Brodsky, G., Olson, M., & Stewart, L. (2000). Social Support and Social Adjustment: Implications for Mental Health Professionals. Community Mental Health Journal, 36(1): 61-75.

Hurlock, E. B. (2004). Psikologi Perkembangan: Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang Kehidupan. Jakarta: Penerbit Erlangga.

Krisnan. (2017). 10 Penyandang Disabilitas di Indonesia yang Berprestasi, http://meenta.net/10-penyandang-disabilitas-di-indonesia-yang-berprestasi, diakses 5 Januari 2019

Kristianawati, E., & Djalali, M. A. (2014). Hubungan Antara Kematangan Emosi dan Percaya Diri Dengan Penyesuaian Sosial. Persona, 247-252.

Lapsley, D. K., Rice, K. G., & FitzGerald, D. P. (1990). Adolescent Attachment, Identity, and Adjustment to College: Implications for The Continuity of Adaption Hypothesis. Journal of Counseling & Development, 68, 561-565.

Mufidah, A. C. (2017). Hubungan Antara Dukungan Sosial Terhadap Resiliensi pada Mahasiswa Bidikmisi dengan Mediasi Efikasi Diri. Jurnal Sains Psikologi Jilid 6 No. 2 November, 68-74.

Poovizhi, P., & Senthil, K. R. (2017). A Study On Emotional Maturity and Social Adjustment in Visually Challenged Students in Chennai District. Indian Journal of Research, 6(1): 218-219.

Pusdatin. (2014). Penyandang Disabilitas Pada Anak. Jakarta: Datinkes.

Rajan, M. S. (2012). A Study Of Emotional Maturity And Adjustment Of B.Ed., Trainees In Cuddalore District. Golden Research Thoughts, 2(3): 1-3.

Sarafino, E. P. (2006). Health Psychology: Biopsychological Interactions. Fifth edition. New York: John Wiley and sons. Inc.

Schneiders, A. A. (1964). Personal Adjustment and Mental Health. New York: Holt, Rinehart and Winston.

Smet, B. (1994). Psikologi Kesehatan. Jakarta: Gramedia Pustaka.

Trijoko, H. (2018). Fahmi Husein, Penyandang Disabilitas Asal Sleman Yang Berprestasi, http://www.inews.id/yogya/amp/fahmi-husein-penyandang-disabilitas-asal-sleman-yang-berprestasi, diakses 5 Januari 2019

Yusuf, S. (2011). Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja (Cetakan Ketigabelas). Bandung: Remaja Rosdakarya