Vol. 7 No. 2 (2018): Sosio Konsepsia
Articles

PERAN PENDAMPING DALAM MENINGKATKAN KEBERFUNGSIAN SOSIAL PENYANDANG DISABILITAS INTELEKTUAL PADA PROGRAM PELAYANAN JARAK JAUH DI KECAMATAN LEMBANG DAN CILILIN, KABUPATEN BANDUNG BARAT

Dedek Roslina
Universitas Indonesia

Published 2018-07-12

How to Cite

Roslina, D., & Rahayu, E. (2018). PERAN PENDAMPING DALAM MENINGKATKAN KEBERFUNGSIAN SOSIAL PENYANDANG DISABILITAS INTELEKTUAL PADA PROGRAM PELAYANAN JARAK JAUH DI KECAMATAN LEMBANG DAN CILILIN, KABUPATEN BANDUNG BARAT. Sosio Konsepsia: Jurnal Penelitian Dan Pengembangan Kesejahteraan Sosial, 7(2), 31–44. https://doi.org/10.33007/ska.v7i2.1167

Abstract

Artikel ini membahas mengenai peran-peran pendamping dalam meningkatkan keberfungsian sosial penyandang disabilitas intelektual melalui program berbasis home care bernama Program Pelayanan Jarak Jauh (PPJJ) Tahun 2017. Para pendamping tersebut merupakan kader masyarakat yang memberikan bimbingan fisik, mental, sosial, dan keterampilan kepada penerima pelayanan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kader masyarakat yang berpengalaman menangani anak-anak disabilitas mampu menjalankan berbagai peranan dalam rehabilitasi penyandang disabilitas intelektual, antara lain sebagai pemercepat perubahan dalam mengungkap permasalahan dan kebutuhan penerima pelayanan, sebagai penghubung antara penerima pelayanan dengan sumber pelayanan, sebagai asisten personal yang mendampingi penerima pelayanan dalam proses bimbingan rehabilitasi dan mendorong keterlibatan keluarga dalam pelayanan home care, dan pembuat laporan. Beberapa pendamping juga mampu berperan sebagai fasilitator yang memfasilitasi proses kedukaan yang dialami keluarga. Pemberdayaan kader masyarakat lokal sebagai pelaksana program dapat terus dikembangkan untuk memperluas pelayanan sosial. Namun, peran pekerja sosial profesional tetap dibutuhkan, sehingga keduanya diharapkan bekerjasama untuk meningkatkan keberfungsian sosial penyandang disabilitas intelektual.

 

Kata Kunci : Pendamping, disabilitas intelektual, pelayanan di rumah, keberfungsian sosial

Downloads

Download data is not yet available.

References

  1. AAIDD. (2010). Intellectual disability: definition, clasification, and systems of supports (11th ed). Washington D.C: AAIDD.
  2. Bollard, M. (2009). Intellectual disability and social inclusion.London: Churchill Livingstone Elsevier.
  3. Castro,S & Palikara,O (2018). An amerging approach for education and care: Implementing a worldwide classification of functioning and disability. New York: Routledge.
  4. Dovlo, D. (2004). Using mid-level cadres as substitute for internationally mobile health professionals in Africa. A desk review. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC455693/. Diakses Tanggal 2 Desember 2017.
  5. Ichsan, T. (2013). Anakku down syndrome: Bunga rampai. Depok:Insos Books.
  6. Jewell, P. (2010). Disability ethics: A framework for practitioners, professionals and policy makers. Australia: Common Ground.
  7. Kementerian Sosial RI. (2009). Pedoman home care bagi penyandang cacat mental tuna grahita. Jakarta: Kementerian Sosial RI.
  8. Kirst-Ashman, K.K. (2013). Social work & social welfare: Critical thinking perspectives (4th ed). Brooks/Cole Cemgage Learning.
  9. Lemmi, V. (2015). Community-based rehabilitation for people with disabilities in low- and middle-income countries: A systematic review. International Initiative for Impact Evaluation (3ie).
  10. Mumpuniarti, dkk. (2014). Efektifitas program pasca-sekolah bagi kemandirian penyandang disabilitas intelektual. Jurnal Penelitian dan Pengembangan Pendidikan Luar Biasa. Malang: Asosiasi Progesi Pendidikan Khusus Indonesia. Volume 1, Nomor 2, Desember 2014, h.97-104.
  11. Neuman, W.L. (2014). Social Research Methods: Qualitative and Quantitative Approaches (7th ed.). USA: Pearson Education,Inc.
  12. Van Teijlingen, E.R. (2017). The medical and social model of childbirth. Kontakt XIX/2:81-82.http://casopis-zsfju.zsf.jcu.cz/kontakt/administrace/clankyfile/20170619133230503336.pdf
  13. Wardaningsih, S. & Takayuki, K. (2016). Perception of Community Health Worker in Indonesia toward Patients with Mental Disorders. http://www.iaescore.com/journals/index.php/IJPHS/article/download/4759/3784/. Diakses Tanggal 2 Desember 2017.
  14. Widodo, N. (2012). Evaluasi pelaksanaan rehabilitasi sosial pada panti sosial: studi kasus pembinaan lanjut (after care services) pasca rehabilitasi sosial. Jakarta: P3KS Press.
  15. Zastrow, C. (2004). Introduction to social work and social welfare (8th ed). Bellmont: Thomson.