SEMANGAT KERJA DAN KONTRIBUSI BURUH GENDONG PEREMPUAN DALAM MENSEJAHTERAKAN KELUARGA
PDF (Bahasa Indonesia)

How to Cite

Irmawan, I., & Wahyuni, S. (2018). SEMANGAT KERJA DAN KONTRIBUSI BURUH GENDONG PEREMPUAN DALAM MENSEJAHTERAKAN KELUARGA. Sosio Konsepsia: Jurnal Penelitian Dan Pengembangan Kesejahteraan Sosial, 6(3), 319–340. https://doi.org/10.33007/ska.v6i3.1036

Abstract

abstrak

Penelitian tentang Semangat Kerja dan Kontribusi Buruh Gendong Perempuan dalam Mensejahterakan Keluarga bertujuan untuk mengetahui semangat bekerja buruh gendong, tingkat pengasilannya, peranannya dalam memenuhi kebutuhan hidup keluarga. Lokasi penelitian di Pasar Beringharjo Yogyakarta, Jenis penelitian deskriptif kualitatif, Jumlah responden 10 orang burung gendong wanita, Pengumpulan data menggunakan panduan wawancara, observasi dan dokumentasi. Analisis data secara deskriptif kualitatif. Kesimpulannya; Semangat kerja buruh gendong sangat tinggi, bekerja mulai jam:04.00 hingga jam;16.00 WIB. Di pasar mereka bekerja keras, tekun, ulet, sabar, jujur dan memberikan pelayanan yang baik kepada pengguna jasa. Mereka bekerja di pasar maupun di rumah untuk keluarga. Penghasilannya setiap hari berkisar Rp. 30.000,- hingga Rp. 100.000,- untuk memenuhi kebutuhan hidup keluarga (sandang, pangan, papan, kesehatan, pendidikan, sosial, agama). Rekomendasi kepada Kementerian Sosial RI diharapkan dapat memberikan perlindungan sosial (KIS, KIP, PKH, Raskin, UEP) bagi  buruh gendong sebagai pekerja informal dan termasuk keluarga miskin guna mengatasi masalah sosial.

https://doi.org/10.33007/ska.v6i3.1036
PDF (Bahasa Indonesia)

References

DAFTAR PUSTAKA

Badan Pusat Statistik (BPS). 2016. Jumlah Penduduk Miskin Yogyakarta Bertambah. Http://m.tempo.co>new>2016/2016/08/06.

Baswir, dkk. 2003. Pembangunan Tanpa Perasaan. Jakarta: Elsam.

Budi Estri. 2016. Peran Perempuan Buruh Gendong di Kota Yogyakarta. http: repository.umy.ac.id>handle>jurnal.

Eunike Celia Hapsari. 2013. Perempuan Buruh Gendong di Pasar Tardisional (Studi Kasus di Pasar Bandungan Kecamatan Bandungan Kabupaten Semarang). Semarang: Jurusan Sosiologi Antropologi Fakultas Ilmu Sosial UNS.

Gatot. 1999. Relasi Gender dalam Rumah Tangga Nelayan Miskin. Http.www.skpm.ipb.ac.id>dowloadsuppfile.

Hamalik, Oemar. 2004. Pendidikan Guru Berdasarkan Pendidikan Kompetensi. Jakarta: Bumi Aksara.

Ikawati dan Sri Wahyuni. 2016. Kondisi Kemiskinan di Perdesaan dan Perkotaan. Yogyakarta: Media Informasi Kesejahteraan Sosial, Vol 40, No. 2. Agustus 2016.

International Labor Organization (ILO). 2006. Penerapan Perundangan Indonesia Untuk melindungi dan Memberdayakan Pekerja Migran Indonesia. Jakarta: Kantor Perburuhan Internasional.

Istiana Hermawati, dkk. 2015. Pengkajian Konsep dan Indikator Kemiskinan. Yogyakara: B2P3KS Press.

Juwita Deca Ryanne. 2016. Peran Ibu Rumah Tangga dalam Meningkatkan Kesejahteraan Keluarga melalui Home Industri Batik di Dusun Karang Kulon Desa Wukirsari DIY. Jakarta : Program Studi Kesejahteraan Sosial Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah.

Maaruf, Hendrik. 2005. Pemasaran Ritel. Jakarta: Gramedia

Sowanya Ardi Prahara. 2010. Makna Kerja pada Buruh Gendong Perempuan di Pasar Beringharjo Yogyakarta. Yogyakarta: Program Magister Psikologi Fakultas Psikologi UGM.

Suharto,dkk. 2003. Konsep Kemiskinan dan Strategi Penanggulangannya. http://h0404055.wordpress.com.

Sukardi, Dewa Ketut. 2002. Pengantar Pelaksanaan Program Bimbingan dan Konseling di Sekolah. Jakarta : Rineka Cipta

Wiludjeng, H. Habsjah, A. Dan Wibawa, D.S. 2005. Dampak Pembakuan Peran Gender terhadap Perempuan Kelas Bawah di Jakarta. Yogyakarta: LKIS.

Creative Commons License

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.

Copyright (c) 2018 Irmawan Irmawan

Downloads

Download data is not yet available.