Beggar-Homeless and Street Children in Cultural-Social Perspective

Authors

  • Ani Mardiyati Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Pelayanan Kesejahteraan Sosial (B2P3KS). Kementerian Sosial RI.

DOI:

https://doi.org/10.31105/mipks.v39i1.540

Abstract

This study is meant to unravel the problem in social and cultural perspective on the handling held by government and non-government for beggar-homeless at the institution and street children at the transit house. The prevalency of beggar and street children indicates the government needs to overcome that problem socially and culturally. From social perspective, beggar-homeless and street children are part of society where they embeded socially structurelye. The existence of beggar-homeless and street children in the city associated as a problem that is identic with dirtyness, even thieve and stoling. As part of governmental social structure, beggars and street children should be seen as an object of handling so that they are not a threat to general order but they can be a community supporting city development, perticularly. Cultural handling that treat beggar-homeless and street children as civilized community. Educate positive mental and spirit that currently they put aside is one effort to bring back to normative conduct as member of civilized community. Besides that, it needs capitalizing skill education for beggar-homeless and street children when they work and create later. The last effort that can be done is to bring them to the place of origin, with governmental coordination handling and to provide work chance at the place of origin, with coordinated handling to provide work chance at the place of origen they left before, for example with utilizing many-workers-job program. With this effort rural people are expected to live comfortably in the village. The float of urbanization will not get bigger and bring a problem in the urban area. In future, it needs rural human recources planning, especially in infertile and dry areas with its people living normally.

References

Andari, Soetji dkk. (2006). Pengkajian Berbagai Tindak Kekerasan dan Upaya

Perlindungan Anak Jalanan. Departemen Sosial RI, B2P3KS, Yogyakarrta: B2P3KS Press.

------------------------2007. Uji Coba Model Perlindungan Anak Jalanan Terhadap Tindak Kekerasan. Departemen Sosial RI. B2P3KS. Yogyakarta: B2P3KS Press.

Baharudin M.(ed). (1981). TunaWisma/Gelandangan Masalah Penanggulangan. Jakarta: Yayasan Kesejahteraan Keluarga Pemudaâ€66â€.

Elly Kumari Tj. P. (2008). Gelandangan dan Pengemis Mengais Keadilan. Yogyakarta: Citra Media.

Istiana H, dkk. (2013). Pengembangan Standar Pendamping Sosial Berbasis Sistem Pekerjaan Sosial. Yogyakarta: B2P3KS PRESS.

Koentjaraningrat. (1984). Kebudayaan Jawa. Jakarta: PN Balai Pustaka.

Mulder, Niels. (1985). Pribadi dan Masyarakat di Jawa. Jakarta: Sinar Harapan.

Narwoko, Dwi dan Bagong Suyanto (ed). (2004). Sosiologi Teks Pengantar dan Terapan. Jakarta: Kencana Frenada Media Group.

Suparlan, Parsudi(ed). (1993). Orang Gelandangan di Jakarta: Politik Pada Golongan Termiskin, Kemiskinan di Perkotaan. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.

Supriatna, Tjahya. (2000). Strategi Pembangunan dan Kemiskinan. Jakarta: Rineka Cipta..

Tateki Yoga Tursilarini, Warto & Andayani Listyawati. (2009). Kajian Model Penanganan Gelandanngan dan Pengemis. Yogyakarta: Citra Media.

Tukiran, Agus Joko Pitoyo, dan Kutanegara, P Made (ed). (2010). Akses Penduduk Miskin terhadap Kebutuhan Dasar. Pusat Studi Kependudukan dan Kebijakan Universitas Gadjah Mada.

Twikromo, Y. Argo, (1999). Pemulung Jalanan Yogyakarta. Konstruksi Marginalitas dan Perjuangan Hidup dalam Bayang-Bayang Budaya Dominan. Yogyakarta: Media Pressindo.

Undang-Undang No. 11 tahun 2009 tentang Kesejahteraan Sosial, Jakarta: Kementerian Sosial RI.

Sumber lain:

Badan Kesejahteraan Sosial Nasional. (2000). “kategori anak jalanan†Diunduh http://dwiastuti.unair.bab2.Anjal.pdf tanggal 4 Februari 2015.

Diah Putri M. (2010). Konsep Diri Anak Jalanan. Skipsi. Diunduh http://digilib.uin-suka.ac.id tanggal 2 Maret 2015.

Dwiastuti, “Anak Jalananâ€. Diunduh http://www.damandiri.or.id/file/dwiastutiunairbab2.pdf. Tanggal 3 Januari 2015.

Departemen Sosial RI. (1992). Diunduh http://sumber-ilmu-islam.blogspot.com/2014, tanggal 4 Maret 2015.

Maghfur Ahmad. (2010). “Strategi Kelangsungan Hidup Gelandangan-Pengemis (Gepeng)â€. Diunduh http://e-journal.stain-pekalongan.ac.id/index.php/penelitian. tanggal 16 Maret 2015.

Rustanto, Bambang. (2012). “Penelitian Gelandangan Dan Pengemisâ€. Diunduh http://bambang-rustanto.blogspot.com/2012/04/penelitian-sosial-gelandangan-pengemis.html tanggal 2 Februari 2015.

Downloads

Published

2015-03-31