Implementasi Rehabilitasi Sosial bagi Tuna Grahita di Balai Besar Rehabilitasi Sosial Bina Grahita (B2rsbg) Kartini Temanggung

Authors

  • Sri Widajati Balai Besar Rehabilitasi Sosial Bina Grahita (B2RSBG) Kartini Temanggung dan Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Pelayanan Kesejahteraan Sosial
  • Akhmad Purnama Balai Besar Rehabilitasi Sosial Bina Grahita (B2RSBG) Kartini Temanggung dan Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Pelayanan Kesejahteraan Sosial

DOI:

https://doi.org/10.31105/mipks.v40i3.2300

Keywords:

b2rsbg, rehabilitasi sosial, tuna grahita,

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan Balai Besar Rehabilitasi Sosial Bina Grahita (B2RSBG) Kartini Temanggung memberikan pelayanan kepada Tuna Grahita. Pendidikan B2RSBG yang khususnya diperuntukkan kepada penerima manfaat (PM) yang mengalami keterbelakangan mental. Informan ditentukan secara purposive yakni keluarga penerima pelayanan, pegawai panti B2RSBG, dan Pendidik Agama Islam. Metode menggunakan tehnik wawancara mendalam, observasi dan Focus Group Disscution. Analisa data secara deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelaksanaan pelayanan bimbingan agama di Balai Besar Rehabilitasi Sosial Bina Grahita Kartini belum optimal. Penerima manfaat masih yang belum maksimal mengenal dan memahami serta mengamalkan secara penuh kegiatan pembelajaran yang mengacu pada Al Quran. Penerima manfaat belum mandiri dalam tata cara melaksanakan  ibadah. Kekurangan tenaga pengajar/pembimbingan bimbingan mental agama Islam di Balai Besar Rehabilitasi Sosial Bina Grahita Kartini hanya ada satu orang. Penanggung jawab program kurang memberikan motivasi kepada pembimbing asrama dan cottege. Berdasarkan kesimpulan tersebut maka direkomendasikan Balai Besar Rehabilitasi Sosial Bina Grahita Kartini agar, menambah tenaga pengajar pembimbing agama Islam; Penempatan pembimbing cottege yang seiman dengan penerima manfaat yang diasuh;  Pengembangan agama dilaksanakan kepada penerima manfaat agar  melibatkan pembimbing asrama; Pembimbing asrama dan cottege  untuk lebih meningkatan  kreatifitas  dalam membimbing dan menggunakan metode sesuai dengan potensi penerima manfaat. Petugas menambah dan meningkatkan hubungan yang baik dan menyatukan persepsi antara pembimbing agama Islam, pembimbing kelas dan pembimbing cottege/asram. Penanggung jawab program untuk selalu memonitoring dan mengevaluasi pelaksanaan bimbingan di pendidikan dan penguatan diasrama/cottege; Kepala Balai menambah alat bantuuntuk menunjang kelancaran dan efektifitas penguatan bimbingan mental agama Islam;

References

Bukhari Umar, 2011. Ilmu Pendidikan Islam. Yang Menerbitkan PT Bumi Aksara : Jakarta.

Dewey, John (1916/1944). Democracy and Education. The Free Press.

Hurt, Mark L And Bibby,Robert Gwyn.1979.The Mentallity Retarded Child Developmen Training and Education. Boston: Allyn and Bacon Inc.

Lumbantobing. 2001. Anak Dengan Mental Terbelakang, Jakarta BP FKUI.

Lexy J Moleong. 2001, Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Rumini Sri. 1987. Pengetahuan Ab Normal. Yogyakarta: FIP IKIP Yogyakarta.

Siti Meehiati. 1983 Kesehatan mental terbelakang. Yogyakarta: YP Fakultas Psikologi UGM.

Soetjipto.1997. Pengembangan Model Penanganan Terapeutik Siswa Anak Tunagrahita Bahasa di SLB. (Laporan Pendidikan Tidak Diterbitkan). Pusat Pendidikan IKIP Surabaya.

Sutisna Usa. 1994, Pendidikan Anak Terbelakang Mental, Jakarta: Depdikbud

Sutjihati Somantri .2006. Psikologi Anak Luar Biasa Bandung: Refika Aditama

Wijayanti, Arni Wahyu (2015) Dinamika Pelayanan Rehabilitasi Sosial Penyandang Disabilitas Intelektual Di Balai Besar Rehabilitasi Sosial Bina Grahita Kartini Temanggung Tahun 1975-2012. Other Thesis, Universitas Sebelas Maret.

Downloads

Published

2020-07-27