Implementasi Program Perlindungan Sosial Lanjut Usia Terlantar

Authors

  • Tateki Yoga Tursilarini Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Pelayanan Kesejahteraan Sosial (B2P3KS), Kementerian Sosial RI Jl. Kesejahteraan Sosial No.1 Sonosewu Yogyakarta. Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.31105/mipks.v40i2.2288

Keywords:

implementasi, lansia terlantar, perlindungan sosial

Abstract

Transisi demografi, dari tingkat kelahiran tinggi menjadi rendah, merupakan suatu hal yang tidak bisa dihindari. Gejala tersebut juga terjadi di Indonesia, angka kemiskinan di Indonesia yang tinggi, menyebabkan lansia terlantar dan rawan terlantar cukup tinggi. Permasalahan keterlantaran menjadi prioritas dalam pembangunan kesejahteraan sosial melalui program ASLUT (asistensi lanjut usia terlantar). Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan kondisi penerima manfaat, implementasi program, dan pendampingan lanjut usia terlantar. Sumber data adalah lansia penerima manfaat, anggota keluarga, pendamping, aparat desa, aparat pos, dinas sosial. Teknik pengumpulan data melalui wawancara dan FGD, data dianalisis secara deskriptif kualitatif. Program ASLUT dirasakan kemanfaatan bagi lansia terlantar, meskipun bantuan sosial belum sepenuhnya dapat untuk memenuhi kebutuhan hidup. Intervensi pendamping belum semua terlibat langsung atau beraktivitas dalam membantu lansia menjalani kehidupan sehari-hari. Intervensi sosial baru sebatas mendampingi dalam menerima bantuan dan memberi penyuluhan penggunaan bantuan. Direkomendasikan, kementerian sosial memberi bantuan sosial sesuai dengan kondisi lansia, untuk meningkatkan kinerja pendamping agar mendapatkan bimbingan teknik lanjut, sehingga kinerja lebih optimal.

References

Abidin, A. Z.2002. Kebijakan Publik. Yogyakarta: Yayasan Pancur Siwah.

Badiklit, 2013. Rencana Strategis Badan Pendidikan dan Penelitian Kesejahteraan Sosial. Jakarta: Kemensos RI.

Consuelo G Savila, dkk, 1993.Pengantar Metode Penelitian. Jakarta: UI Press.

Edi Suharto, 2005. Membangun Masyarakat Memberdayakan Rakyat. Bandung: Refika Aditama.

Direktorat Jaminan Kesejahteraan Sosial, 2007. Jaminan Kesejahteraan Sosial Melalui Inisiatif Lokal. Jakarta: Departemen Sosial RI.

Fitriyanti, 2009. Hubungan antara Motivasi dengan Kemampuan Aktivitas Sehari-hari pada Lanjut Usia Di Desa Sriwulan Kecamatan Sayung Kabupaten Demak,.Skripsi. Semarang: Fakultas Ilmu Keperawatan dan Kesehatan Universitas Muhamadiyah (http://digilib.unimus.ac.id/files/disk1/104/jtptunimus-gdl-fitriyanti-5166-1.pdf) diunduh tanggal 20 Juni 2016.

Hardywinoto, SKM, Dr. Tony Setiabudhi, Ph.D, 1999. Panduan Gerontologi, Tinjauan dari Berbagai Aspek, Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

Isbandi Rukminto Adi, 2005. Ilmu Kesejahteraan Sosial dan Pekerjaan Sosial Pengantar pada Pengertian dan Beberapa Pokok Bahasan. Jakarta: FISIP UI Press.

Jan Takasihaeng, DGS. 2000.Hidup Sehat di Usia Lanjut, Jakarta: Kompas.

Papalia, Diane E, Sally Wendkos Olds, Ruth Duskin Feldman and Dana Gross. 2001. Human Development (Eight edition). Boston: Mc Graw Hill.

Pusat Data dan Informasi Kesejahteraan Sosial, 2010, Jakarta: Kementerian Sosial RI.

Suryani, Gibthi Ihda. 2007. Partisipasi Lansia dalam Kelembagaan Politik Desa. Skripsi. Bogor: Fakultas Agrikultur Institut Pertanian Bogor ttp://repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/44638/A07gis.pdf) diunduh pada tanggal 10 Juli 2016 pukul 14.00 WIB.

Suardiman, Siti Partini. 2011. Psikologi Lanjut Usia. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press

Widiasari, Yuki, 2010. Dinamika Psikologis Pencapaian Succesful Aging pada Lansia yang Mengikuti Program Yandu Lansia. Tesis tidak diterbitkan. Yogyakarta: Universitas Gadjah Mada.

UU. No. 11/2009 tentang Kesejahteraan Sosial.

Peraturan Menteri No 12 tahun 2013 tentang Program Asistensi Lanjut Usia Terlantar.

Downloads

Published

2020-07-27