Pelayanan Sosial bagi Penyandang Cacat melalui Program Asistensi Sosial Orang dengan Kecacatan (Asodk)

Authors

  • Akhmad Purnama Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Pelayanan Kesejahteraan Sosial (B2P3KS) Kementerian Sosial RI, Jl. Kesejahteraan Sosial No 1 Sonosewu Yogyakarta Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.31105/mipks.v40i1.2282

Keywords:

kecacatan, kebutuhan, program asodk

Abstract

Penelitian ini bertujuan mengetahui pelayanan sosial bagi penyandang cacat melalui program asistensi sosial orang dengan kecacatan (ASODK), diketahui faktor pendukung dan penghambat program ASODK. Pendekatan penelitian menggunakan deskriptif evaluatif, yakni ingin mengetahui implementasi program ASODK yang telah dilaksanakan oleh Kementerian Sosial. Penentuan lokasi penelitian secara purposive, yaitu Kota Makassar Provinsi Sulawesi. Informan ditentukan secara purposive, yaitu penerima bantuan ada delapan orang, pelaksana dua orang dan pendamping program ASODK 3 (tiga) orang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Implementasi Program ASODK sudah diberikannya secara tepat waktu, tepat sasaran dan sesuai dengan target yang didistribusikan. Program ASODK yang dilakukan dapat memberikan dampak positif bagi yang menerima yaitu mengalami perubahan yang lebih baik yang ditandai dengan perubahan pola makan dan penambahan gizi serta peningkatan kesehatan; perubahan perilaku keluarga, setelah pemberian ASODK penyandang tidak lagi disembunyikan dan keluarga lebih terbuka. Ada kepedulian petugas pelaksana dan pendamping untuk melakukan sosialisasi, home visit, bimbingan kepada keluarga yang memiliki anggota keluarga disabilitas dan masyarakat lebih terbuka dan berperan dalam menginformasikan apabila ada anggota keluarganya yang penyandang disabilitas. Rekomendasi yang ditujukan kepada Kementerian Sosial Cq. Direktorat Jenderal Rehabilitasi Sosial, secara teknis dilakukan oleh Direktorat Rehabilitasi Sosial Orang Dengan Kecacatan, dalam menyalurkan bantuan ASODK sesuai dengan waktu yang sudah dijanjikan. Pemberian bantuan tidak hanya kepada penderita cacat namun juga bagi keluarga ODK untuk dapat dikembangkan dalam upaya peningkatan perekonomian keluarga. Pemberian program pelatihan yang diberikan kepada pendamping ataupun wali agar lebih memahami dan mengetahui tentang tatacara pengasuhan orang cacat dengan jenis kecacatan dalam keluarga.

References

Budi Winarno, 2008. Kebijakan Publik, Teori dan Proses. Yogyakarta: MedPress,.

BPS, 2000, Data Penyandang Disablitas Berat.

Eva Rahmi Kasim, 2008. Tinjauan Terhadap Kebijakan Integrasi Sosial Penyandang Cacat Kedalam Mainsteam Masyarakat, Jakarta: Pusat Researchdan Informasi.

Edi Suharto, 2013, Apa itu Penyandang Disabilitas, (http://daksa.or.id/faq/apa-itu-penyandang-disabilitas). Diakses 28 maret 2014

Edi Suharto, 1997, Pembangunan Kebijakan Sosial Dan Pekerjaan Sosial, Bandung: LSP STKS

Instruksi Presiden No.3 Tahun 2010, Tentang Program Pembangunan yang Berkeadilan.

Instruksi Presiden No. 14 Tahun 2011, Tentang Pelaksanaan Prioritas Pembangunan Nasional.

Mansor Fakih, (2002). Teori Pembangunan dan Globalisasi, Yogyakarta: Insist Press Pustaka Pelajar.

Nawir, (2009). Expose Data Penyandang Cacat, Jakarta: Kemensos. RI.

Undang-Undang No 4 Tahun 1997, Tentang Penyandang Cacat.

Peraturan Pemerintah No. 43 Tahun 1998 Tentang Upaya Kesejahteraan Penyandang Cacat.

J.D Noviantari, (2012). Handling Disabilities Need to Do Inclusively. (http://Rehsos.Kemsos.go.id/modules.php) diunduh 28 maret 2014

Expose Data Penyandang Cacat Berdasarkan Klasifikasi ICF Tahun 2009 (https://www.kemsos.go.id/modules.php?name=%20News&file=article&%20sid=1013 diunduh 28 maret 2014

Infodatin disabilitas pdf ( http://www.depkes.go.id/download.php?file=download/pusdatin)

diunduh, 24 maret 2014

Published

2020-07-27