Dukungan Istri Nelayan dalam Perekonomian Keluarga

Authors

  • Andayani Listyawati Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Pelayanan Kesejahteraan Sosial (B2P3KS) Jln. Kesejahteraan No.1 Sonosewu, Bantul, Yogyakarta
  • Suryani Suryani Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Pelayanan Kesejahteraan Sosial (B2P3KS) Jln. Kesejahteraan No.1 Sonosewu, Bantul, Yogyakarta

DOI:

https://doi.org/10.31105/mipks.v41i2.2266

Keywords:

dukungan, istri nelayan, ekonomi keluarga

Abstract

Istri nelayan pada hakikatnya merupakan potensi yang dapat meningkatkan pendapatan keluarga. Posisi istri sebagai ibu rumah tangga dapat ditingkatkan fungsinya sebagai pencari nafkah. Kondisi iklim dan hasil tangkapan yang tidak menentu, memicu nelayan harus menyesuaikan dengan kondisi pendapatan. Realitas tersebut menuntut dukungan istri dalam pendapatan rumah tangga. Penelitian dilakukan untuk mengetahui dukungan istri nelayan dalam perekonomian keluarga. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif-qualitatif. Lokasi penelitian di Kalurahan Sidoharjo, Kecamatan Pacitan, Kabupaten Pacitan, Provinsi Jawa Timur. Data diperoleh melalui teknik wawancara, pengamatan, dan telaah dokumen. selanjutnya dianalisis secara kualitatif. Hasil penelitian menemukan bahwa nelayan dalam kategori usia muda, tingkat pendidikan menengah-rendah, dan berpenghasilan per bulan relatif terbatas yaitu antara Rp 701.000 sampai dengan Rp 1.000.000,-.  Kondisi tersebut mendukung istri nelayan untuk ikut membantu di bidang ekonomi keluarga dengan bekerja, seperti membuka warung sembako, beternak ayam, mengolah ikan dan buruh. Kesimpulan: dukungan istri baik dari memelihara ayam, membuka warung sembako, menjual hasil tangkapan ikan, maupun menjadi buruh berupa tambahan materi yang diperoleh berkisar Rp 200.000,- sampai dengan Rp 250.000,-. per bulan. yang diperoleh akhirnya mampu menambah daya tahan ekonomi rumah tangga nelayan. Rekomendasi ditujukan kepada Kementerian Sosial dan instansi terkait untuk secara bersama menyusun kebijakan sosial yang mampu mengangkat pertumbuhan ekonomi keluarga nelayan melalui bimbingan dan pelatihan keterampilan usaha ekonomi produktif untuk istri nelayan.

References

Ali Imron. (2003). Proses Manajemen Tingkat Proses Satuan Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara

Astuti YP, Hartati S, Widiati NI. (2008). Peran dan Potensi Wanita Pesisir dalam Pemenuhan kebutuhan Ekonomi Rumah Tangga,id/Wikipedia.org/wiki/Nelayan diunggah 2 Juni 2017

Badan Pusat Statistik, 2013

Basrowi dan Suwandi. (2008). Memahami penelitian Kualitatif. Jakarta:Rineka Cipta.

Edi Suharo. (2005). Membangun Masyarakat Memberdayakan Rakyat. Bandung:Refika Aditama

Faqih M. (1996). Analisis Gender dan Transformasi Sosial. Yogyakarta:Pustaka Pelajar.

Fatik Wijaya, Mengurangi Benang Kusut Kemiskinan Nelayan, Kedaulatan Rakyat 27 Desember 2003.

Hempri Suyatno. (2004). Pendekatan Kultural Dalam Pemberdayaan Nelayan (Sebuah Reorientasi kebijakan Pemberdayaan Masyarakat Nelayan), Strategi pemberdayaan Masyarakat. Yogyakarta: Aditya Media.

Hikmat dan Istiana. (2007). Gender dalam Rumah Tangga Masyarakat Nelayan. Jakarta:Badan Riset dan Kelautan.

Hasmawati. (2014). Optimalisasi Peran dan Program pemberdayaan Wanita dalam Meningkatkan Taraf Ekonomi Keluarga Pesisir.Jurnal Ilmiah Pangea (Program Studi pendidikan Geografi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Khairan).

Kusnadi. (2008). Konflik Nelayan, Kemiskinan dan Perebutan Sumber Daya Perikanan, Yogyakarta: LKIS.

..............., 2009. Keberadaan Nelayan dan Dinamika Ekonomi Pesisir, Yogyakarta: Ar. Ruzz Media.

Kementerian Sosial.(2009). Undang-Undang Nomor 11 tahun 2009 Tentang Kesejahteraan Sosial.

Mubyarto. (1984). Nelayan dan Kemiskinan: Studi Ekonomi Antropologi di Dua Desa Pantai. Jakarta: CV Rajawali.

R. Suprayogo. (2015). Pengkajian Kebutuhan Pendampingan Sosial Keluarga Nelayan Miskin. Yogyakarta:B2P3KS Press.

Sri Lestari. (2012). Psikologi Keluarga: Penanaman Nilai dan Penanganan Konflik dalam Keluarga. Jakarta:Prenada Media Group

Downloads

Published

2020-07-24