Pekerja Sosial dalam Rehabilitasi Sosial Penderita Gangguan Jiwa

Authors

  • Sri Yuni Murtiwidayanti Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Pelayanan Kesejahteraan Sosial (B2P3KS) Kementerian Sosial RI, Jl. Kesejahteraan Sosial No 1 Sonosewu,Yogyakarta, Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.31105/mipks.v41i2.2263

Keywords:

pekerja sosial, rehabilitasi sosial, penderita gangguan mental.

Abstract

Penelitian ini dimaksudkan untuk mengungkap pekerja sosial dalam memberi pelayanan rehabilitasi sosial pasien gangguan jiwa; mengetahui peran pekerja sosial medik dalam pelaksanaan kegiatan rehabilitasi sosial bagi pasien gangguan mental di Rumah Sakit Jiwa. Lokasi penelitian di RSKD Dadi Makassar, Provinsi Sulawesi Selatan. Subjek penelitian terdiri profesi yang terlibat langsung dalam rehabilitasi, yaitu pekerja sosial medik enam orang, Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara dan observasi, dianalisis secara deskriptif kualitatif dan interpretatif. Hasil penelitian ditemukan pekerja sosial medik sudah cukup berperan dalam setiap tahap rehabilitasi mental, tetapi belum optimal dalam pelaksanaannya. Peran pekerja sosial medik diawali tahap persiapan pada saat pasien masuk rumah sakit, pelayanan rehabilitasi sosial dan pasca rehabilitasi sosial setelah pasien pulang ke rumah. Tahap  pemberian pelayanan sosial pekerja sosial medik membantu rnemecahkan masalah pasien, keluarga serta lingkungan di sekitar pasien yang dikhawatirkan akan mengganggu kesehatan jiwa. Pekerja Sosial Medik memberi masukan pada tim kerja berdasar hasil evaluasi sosial sebagai salah satu faktor pendukung untuk memberi diagnosa atau pun terapi dan latihan kerja sesuai dengan keinginan pasien. Direkomendasikan kepada Kementerian Kesehatan dan Kementerian Sosial untuk meningkatkan kuantitas dan kualitas pekerja sosial medik yang profesional, melalui pendidikan dan pelatihan profesi pekerjaan sosial. Perlu pengembangan pelatihan SDM bagi pekerja sosial yang ada di RS agar dalam memberi pelayanan kepada pasien lebih optimal dan efektif.

References

Departemen Kesehatan, 1983, Pedoman Rehabilitasi Pasien Mental Rumah Sakit Jiwa, Jakarta: DepartemenKesehatan Rl.

Frans.A. Sumampouw.DAJ. 1993. Peran Pekerja Sosial Di Dalam PencegahanGangguan Jiwa, Makalah Pembimbing Sosial Psikiatrik 1993 di BLKM Choto.

Johnson. Mary. 1988. Relasi Dinamisantara Pekerja Sakit. Surakarta: RS Orthopedidan Protese Prof Dr Soeharso.

Kementerian Kesehatan. 2016. Peran Keluarga Dukung Kesehatan Jiwa Masyarakat. http://www.depkes.go.id/article/print/16100700005/peran-keluarga-dukung-kesehatan-jiwa-masyarakat.html. Diakses 18 Agustus 2017

_______ . 2016. Penyebab Munculnya Gangguan Kesehatan Jiwahttp://www.idionline.org/berita/hari-kesehatan-jiwa-sedunia-penyebab-munculnya-gangguan-kesehatan-jiwa/ Diakses 18 Agustus 2016

Moleong. 2010. Metode penelitian kualitatif. Bandung: Remaja Redakarya.

Notosoedirjo.Moeljono dan Latipun. 2001. Kesehatan Mental: Konsepdan Penerapan. Malang: Universitas Muhamadiyah.

Nuryana. Mu’man. 2001. Pekerja Sosial Medik di Rumah Sakit. Jakarta: KantorMasalah-Masalah Kemasyarakatan Departemen Kesehatan danKesejahteraan Sosial RL

Neil Gilbert, Harry Specht. 1981. Handbook of Social Work. New Jersey: ServicesPrentica Hall Inc.

Nawawi, Hadari dkk. 1994. Penelitian Terapan. Yogyakarta: Gajahmada UniversityPress .

Sukoco, Dwi, Heru. 2005. Profesi Pekerjaan Sosial dan ProsesPertolongannya. Jakarta: Departemen Sosial RI.

Undang-UndangNomor 23 Tahun 1992 tentang Kesehatan.

Liflet Rumah Sakit Jiwa Dadi Makassar.

Downloads

Published

2020-07-24