Desaku Menanti: Menguatkan Selves Esteem Gelandangan Pengemis

Authors

  • Tateki Yoga Tursilarini Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Pelayanan Kesejahteraan Sosial (B2P3KS) Kementerian Sosial RI.Jl. Kesejahteraan Sosial No.1 Sonosewu, Yogyakarta

DOI:

https://doi.org/10.31105/mipks.v42i1.2253

Keywords:

desaku menanti, gelandangan pengemis, self esteem

Abstract

Desaku Menanti merupakan program untuk merehabilitasi gepeng berbasis desa. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui program Desaku Menanti dalam menumbuhkan dan memperkuat rasa berharga/self esteem bagi gepeng sehingga terwujud kemandirian ekonomi dan sosial. Sumber data terdiri dari 45 orang gepeng/penerima manfaat program Desaku Menanti, satu orang pendamping program/LKS Sahaja, satu orang kepala seksi rehabilitasi sosial Dinas Sosial Provinsi Jawa Timur, tiga orang kepala bagian dan kepala seksi rehabilitasi sosial Dinas Sosial Kabupaten Pasuruan, satu orang aparat Desa Prodo, satu orang Kepala Puskesmas, satu orang tokoh masyarakat. Teknik pengumpulan data  dengan wawancara, observasi, telaah dokumen. Data dianalisis dengan deskriptif kualitatif. Temuan penelitian terpenuhi kebutuhan dasar, kemanfaatan ketrampilan untuk mencari nafkah, meningkatnya peran dan status sosial gepeng/penerima manfaat di masyarakat sehingga mampu menumbuhkan dan memperkuat rasa berharga/self esteem gepeng, rasa percaya diri gepeng untuk berfungsi sosial di masyarakat. Berdasarkan temuan tersebut, maka direkomendasikan, Dinas Sosial Kabupaten Pasuruan, (1) Perlu ditingkatkan kemampuan dan ketrampilan usaha melalui jejaring dengan dunia usaha agar gepeng tumbuh jiwa wirausaha; (2)   Perlu pendampingan berkelanjutan agar penerima manfaat/gepeng benar-benar survive dengan kehidupan di Desaku Menanti. Kepada Pemerintah Daerah setempat hendaknya ada kebijakan berkait tentang program-program kesejahteraan sosial bagi gepeng di Desaku Menanti, sehingga gepeng akan benar-benar mampu mandiri ekonomi dan sosial. Dunia Usaha, perlu ditumbuhkan dan ditingkatkan CSR bagi gepeng di Desaku Menanti agar supaya mereka memiliki kemampuan, ketrampilan serta motivasi yang tinggi untuk kelangsungan hidupnya.

References

Arikunto, Suharsimi (1990). Manajemen Penelitian. Jakarta: PT RINEKA CIPTA.

Dimas Dwi Irawan. (2013). Pengemis Undercover Rahasia Seputar Kehidupan Pengemis, Jakarta: Titik Media Publisher.

Dariuszky, G., (2004). Membangun Harga Diri.Pioner Jaya.Bandung.

Diener dan Srull. (1979). dalam Nur Atifah Khurin Maknin. Penguatan Self Esteem Anak Jalanan Melalui Bimbingan Moral Spiritual.Progresiva.Vol. 3 No. 1 Januari 2010.Hal.113-128.

Engkus Kuswarno, (2008), Metode Penelitian Komuniaksi Contoh-Contoh Penelitian Kualitatif Dengan Pendekatan Praktis: “Manajemen Komunikasi Pengemisâ€, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Faqih, M. (2004). Bimbingan dan Konseling dalam Islam.LPPAI.UII-Press.

Forgus, Ronald & Shulman, Bernard. (1979). Personality: A Cognitive View, Prentice Hall,Inc.

Kementerian Sosial RI. (2015). PMKS dan PSKS. Jakarta: Pusat Data dan Informasi (Pusdatin).

Kementerian Sosial RI, (2012). Buku Pedoman Rehabilitasi Sosial Gelandangan, Pengemis dan Pemulung melalui Pengembangan Model Program Desaku Menanti,Jakarta: Direktorat Jendral Rehabilitasi Sosial.

Maramis,W,F. (2004). Ilmu Kedokteran Jiwa. Catatan.Airlangga University Press.

Miles, Matthew B. dan A. Michael Huberman.(1992). Analisis Data Kualitatif. Jakarta: Universitas Indonesia Press.

Magfud Ahmad, (2010), Strategi Kelangsungan Hidup Gelandangan dan Pengemis (Gepeng), Jurnal Penelitian STAIN Pekalongan: Vol. 7. No. 2, Pekalongan.

Onghokam (1988).Gelandangan Sepanjang Zaman dalam Paulus Widiyanto.Gelandangan Pandangan Ilmuwan Sosial. Jakarta: LP3ES.

Paulus (1980).dalam Nur Atifah Khurin Maknin. Penguatan Self Esteem Anak Jalanan Melalui Bimbingan Moral Spiritual.Progresiva.Vol. 3 No. 1 Januari 2010.Hal.113-128.

Peraturan Daerah No. 12 Tahun 2008 tentang Ketertiban Sosial.

Sarlito. W. Sarwono. (2006). Masalah Sosial dan Penanganannya. Bandung: Persada Rasda Karya.

Suparlan, Parsudi (1988). Gelandangan Sebuah Konsekuensi Perkembangan Kota dalam Paulus Widiyanto.Gelandangan Pandangan Ilmuwan Sosial. Jakarta: LP3ES.

Sadli, Saparinah (1988). Perilaku Gelandangan dan Penanggulangannya dalam Paulus Widiyanto.Dalam Gelandangan Pandangan Ilmuwan Sosial. Jakarta: LP3ES.

Saptono Iqbali, â€Studi Kasus Gelandang dan Pengemis (Gepeng) Di Kecamatan Kubu Kabupaten Karang Asemâ€, Jurnal Piramida, Vol. 4, No. 1, (Juli 2008), diambil dari http://ojs.unud.ac.id/index.php/piramida/article/view/2972/2130 [17/05/2017]

Vembriarto, ST. (1984).Kapita Selekta Pendidikan. Yogyakarta: Yayasan Pendidikan Paramita.

Weinberg. 1988. Weinberg. Martin.S.et al. 1981.The Solution of Social Problem. New York: Oxford University Press

Downloads

Published

2020-07-24