Peran Orangtua dalam Upaya Pencegahan Pornografi bagi Anak Melalui Internet Sehat

Authors

  • Wiwik Widayanti Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Pelayanan Kesejahteraan Sosia (B2P3KS). Kementerian Sosial RI Jl. Kesejahteraan Sosial No.1 Sonosewu Yogyakarta, Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.31105/mipks.v42i2.2243

Keywords:

peran orangtua, internet sehat, pornografi

Abstract

Secara keseluruhan prinsip penerapan internet sehat dalam pencegahan pornografi dijalankan dengan tujuan agar seluruh anak remaja dapat menyambut baik serta mampu memanfaatkan kehadiran tekhnologi komunikasi dan informasi global ini secara sehat. Langkah selanjutnya adalah menggunakan pendekatan partisipatif yang dilakukan orangtua bersama unsur lingkungan dalam penerapan internet sehat dalam pencegahan pornografi. Langkah-langkah tersebut yaitu: (1) menerangkan fungsi internet (2) mendampingi putra-putri saat mengakses internet dan berikan penjelasan serta batasan apa saja yang boleh diakses (3) menggunakan program-program filter (4) memberikan pengertian bagi anak agar segera meninggalkan situs yang tidak pantas atau yang membuat mereka tidak nyaman, baik disengaja ataupun tidak sengaja terbuka (5) menggunakan Internet bersama dengan anggota keluarga lain yang lebih dewasa (6) memberikan waktu bersama agar seluruh keluarga dapat mempelajari sarana komunikasi dan kandungan informasi yang ditawarkan oleh Internet, secara bersama dengan anggota keluarga yang lain (7) Memberikan pengertian kepada seluruh anggota keluarga untuk tidak menanggapi/menjawab setiap e-mail ataupun private chat dari orang yang tak dikenal, termasuk tidak membuka file kiriman (attachment) dari siapapun dan dalam bentuk apapun (8) mengutamakan membuat dan mengakses konten-konten lokal dan tidak mendownload file-file yang tidak perlu dari situs di luar negeri

References

Armando,Ade. 2004. Mengupas Batas Pornografi. Kementrian Pemberdayaan. Perempuan

Cowan, G. & Campbell, R.R. 1995. Rape causal attitudes among adolescents.Journal of Sex Research, 32,

Greenfield, P.M. (2004). Inadvertent exposure topornography on the Internet: Implications of peer-topeerfile-sharing networks for child development andfamilies. Journal of Applied Developmental Psychology,25,

Hurlock, 2005, Psikologi Perkembangan. Jakarta: Erlangga,

ICT Watch, 2010, Internet Sehat, Creative Commons

Mariani, Ani dkk Keterpaparan Materi Pornografi Dan Perilaku SeksualSiswa Sekolah Menengah Pertama Negeri,Makara Sosial Humaniora, vol. 14, no. 2, Desember 2010

Soebagijo. 2008. Pornografi Dilarang Tapi Dicari. Jakarta: Gema Insani

Sidharta, 1996, Internet Informasi Bebas Hambatan 1.Jakarta : Elex Media Komputindo Kelompok Gramedia.

Svedin, C.G. & Priebe, G. (2007).Selling sex in apopulation-based study of High School Seniors inSweden: demographic and psychosocial correlates.Archive of Sexual Behavior, 36,

Candu Pornografi dan Internet Sehat,http://opini.fajarnews.com/read/2015/10/07/5712/candu.pornografi.dan.internet.sehat diakses pada tanggal 21 Januari 2016

Downloads

Published

2020-07-24