Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial dan Potensi Sumber Kesejahteraan Sosial di Kabupaten Pandeglang

Authors

  • Daud Bahransyaf Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Pelayanan Kesejahteraan Sosia (B2P3KS). Kementerian Sosial RI Jl. Kesejahteraan Sosial No.1 Sonosewu Yogyakarta, Indonesia,

DOI:

https://doi.org/10.31105/mipks.v42i2.2242

Keywords:

pmks, psks, kesejahteraan sosial

Abstract

Penelitian Kampung Siaga Bencana yang dilakukan di Kecamatan Munjul Kabupaten Pandeglang Provinsi Banten diperoleh beberapa informasi bahwa Kecamatan Munjul merupakan wilayah aliran sungai Ciliman yang bermuara di Pantai Labuhan. Sungai Ciliman ini merupakan sebuah sungai besar yang rutin meluap ketika terjadi curah hujan tinggi. Bulan Februari 2017 yang lalu, sungai Ciliman ini meluap dan terjadi banjir pada 7 (tujuh) kecamatan di Kabupaten Pandeglang, termasuk di Kecamatan Munjul. Antisipasi menghadapi masalah banjir yang kerap terjadi di lokasi penelitian ini, pemerintah daerah setempat melalui Dinas Sosial Provinsi Banten membentuk organisasi sosial yang siaga dengan kondisi tanggap darurat banjir dengan sebutan Kampung Siaga Bencan (KSB). Tujuan penelitian adalah ingin mengetahui penyandang masalah kesejahteraan sosial (PMKS) dan potensi sumber kesejahteraan sosial (PSKS). Metode penelitian menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif yakni mencoba memperoleh pemahaman yang lebih baik mengenai kondisi lokasi penelitian yang rawan terjadi bencana alam banjir terutama dimusim penghujan. Perolehan data lapangan yang dilakukan memberikan data dan informasi bahwa PMKS lanjut usia terlantar merupakan jumlah terbesar yang ada di Kabupaten Pandeglang, dan informasi ini menggambarkan bahwa cukup besar jumlahnya warga yang berusia diatas 60 tahun dan hidup dalam kekurangan. PMKS berikutnya yang jumlahnya cukup mencolok adalah penyandang Disabilitas dan  Perempuan Rawan Sosial Ekonomi. Potensi dan Sumber Kesejahteraan Sosial (PSKS) di lokasi peneliti terlihat cukup variatif data nya. Pekerja sosil masyarakat sangat mendominasi keberadaannya, kemudian terdapat dua PSKS yang juga terlihat cukup potensial jumlahnya di wilayah kabupaten ini yaitu pendamping PKH dan operatornya.

References

BNBP. (2017). Kabupaten Lebak dan Pandeglang Darurat Bencana.www.poskotanews.com.13 februari 2017.

Direktorat Perlindungan Sosial Korban Bencana Alam (2001). Petunjuk Teknis Kampung Siaga Bencana (KSB), Jakarta. Kementerian Sosial RI

Direktorat Perlindungan Sosial Korban Bencana Alam (2011).Petunjuk Teknis Kampung Siaga Bencana (KSB). Jakarta: Direktorat Jenderal Perlindungan dan Jaminan Sosial, Kementerian Sosial RI.

Direktorat Perlidungan Sosial Korban Bencana Alam, Direktorat Jenderal Perlindungan dan Jaminan Sosial, Kementerian Sosial (2011). Petunjuk Teknis Kampung Siaga Bencana. Jakarta: Kementerian Sosial.)

Dinas Sosial kabupaten Pandeglang (2016), Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) di Kabupaten Pandeglang

Dinas Sosial kabupaten Pandeglang (2016), Potensi Sumber Kesejahteraan Sosial (PSKS) Kabupaten Pandeglang

David dan Alexander dalam Ozerdem dkk:2006, dikutip Damayanti Waryaningrum, (2016). Modal Sosial Inklusif Dalam Jaringan Komunikasi Bencana. Jurnal ASPIKOM, Volume 3 Nomor 1, Juli 2016.

Gunawan.(2016). Kampung Siaga Bencana Dalam Penanggulangan Bencana.

Meleong,Lexi (2002). Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung: remaja Rosdakarya.

Nurjanah dkk (2014), Managemen Bencana, Bandung. Alfbeta.

Teti Ati Padmi,dkk (2013). Studi Kebijakan Penanggulangan Bencana Alam Berbasis Masyarakat (Studi Kasus Kampung Siaga Bencana dalam Mengurangi Resiko Bencana Alam di Kota Padang Sumatera Barat dan Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Jakarta: P3KS Press.

Downloads

Published

2020-07-24