Efektivitas Bantuan Sarana Lingkungan dalam Pemberdayaan Warga Miskin Perdesaan

Authors

  • Tateki Yoga Tursilarini Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Pelayanan Kesejahteraan Sosial (B2P3KS)
  • Akhmad Purnama Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Pelayanan Kesejahteraan Sosial (B2P3KS)
  • Fatwa Nurul Hakim Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Pelayanan Kesejahteraan Sosial (B2P3KS)

DOI:

https://doi.org/10.31105/mipks.v43i1.2197

Keywords:

pemberdayaan, sarana lingkungan, warga miskin

Abstract

Kemiskinan identik dengan ketidakberdayaan, terisolir, minimnya akses, dan kerentanan. Tujuan penelitian mengetahui tingkat efektivitas bantuan sarana prasarana lingkungan dalam pemberdayaan warga miskin perdesaan; Mengetahui pemberdayaan warga miskin dalam pelaksanaan bantuan sarana prasarana lingkungan; Cost analysis bantuan sarana prasarana lingkungan.Pendekatan penelitian menggunakan pendekatan kuantitatif.Sumber data primer adalah penerima manfaat program dan masyarakat. Key informan meliputi Dinas Sosial Kabupaten, Kepala Desa, TKSK, tokoh masyarakat, kelompok penerima bantuan, tokoh agama/takmir Mushola, dunia usaha, sebanyak 120 responden, masing-masing 60 orang responden lokasi Kabupaten Pringsewu dan Kabupaten Bulukumba. Teknik pengumpulan data dengan kuesioner, wawancara, telaah dokumen. Temuan penelitian bantuan sarana prasarana lingkungan dalam pemberdayaan warga miskin perdesaan menunjukkan hasil sangat efektif di Pringsewu dan di Bulukumba. Bantuan Sarling menumbuhkan dan meningkatkan keberdayaan masyarakat pada aspek partipasi, keberlanjutan, kemanfaatan dan keterpaduan. Cost structure bantuan Sarling di dua lokasi digunakan untuk kebutuhan material/bangunan fisik, sedangkan ada beberapa komponen yang tidak terpenuhi di cost struktur. Rekomendasi: 1. Perlu peningkatan bantuan Sarling dari anggaran bantuan sarling Rp.50.000.000,- menjadi Rp. 85.000.000,- karena implementasi bantuan tidak hanya untuk bantuan fisik saja dibutuhkan dana operasional non fisik lainnya 2. Dibutuhkan dukungan sharing anggaran dalam pelaksanaan kegiatan dari instansi Dinas Sosial guna keberlanjutan program sarana lingkungan. 3. Dibutuhkan kemitraan lintas sektoral untuk keberlanjutan dan pengembangan program Sarling. 4. Perlu peningkatan intensitas pendampingan dalam implementasi program agar berbagai kendala dapat segera dicarikan solusi pemecahan. 5. Perlu ditingkatkan komitmen, kepedulian, serta rasa kepemilikan program pada masyarakat akan keberlanjutan program.

References

Azwar, S. (1998). Sikap manusia Teori dan Pengukurannya. Yogyakarta: Pustaka Belajar.

Anwar, Yesmil dan Adang.( 2013). Sosiologi Untuk Universitas. Bandung: Refika Aditama.

Ahmadi, Abu. (1999). Psikologi Sosial. Jakarta: Rineka Cipta.

Abu Huraerah, (2008). dan Pengembangan Masyarakat Model dan Strategi Pembangunan yang Berbasis Kerakyatan, Bandung: Humaniora.

Asep Saifulhamdi, (2014). Metode Penelitian Kuantitatif Aplikasi dalam Pendidikan, Yogyakarta: DEE PUBLISH.

Bobby Rio Sutanto, Kris Hendrijanto. Perilaku Masyarakat Dalam Pemanfaatan Sarana Mandi Cuci Kakus (MCK). Program Kesejahteraan Sosial, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Jember.

Binawan, Al Andang L. (2009). Peduli Sampah, Peduli Selangkah. Basis: Menembus Fakta vol. 58 no. 11-12 (Dec. 2009), page 30. Niven, Neil. 2002. Psikologi kesehatan: Pengantar untuk perawat &professional.

Bakari, Mohamed El-Kamel. (2017). The Dilemma of Sustainability in the Age of Globalization: A Quest for a Paradigm of Development. New York: Lexington Books,. ISBN 978-1498551397

Consuelo G. Sevilla, dkk, (1993), Pengantar Metode Penelitian, Jakarta: UI Press.

Soejono Soekanto. (1990). Sosiologi Suatu Pengantar. Edisi baru ke empat. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada

Cox, David. (2004), “Outline of Presentation on Poverty Alleviation Programs in the Asia-Pacific Region. Makalah yang disampaikan pada International Seminar on Curriculum Development for Social Work Education in Indonesia, Bandung: Sekolah Tinggi Kesejahteraan Sosial, 2 Maret.

Creswell, John W. (1994). Research Design: Qualitative and Quantitative Approaches. California: SAGE Publications, Inc. Creswell, John W. 1994. Research Design: Qualitative and Quantitative Approaches. California: SAGE Publications, Inc.

Eny Rachyuningsih, (2010). Kebijakan Kemitraan Publik, Privat dan Masyarakat dalam Pengembangan Pariwisata, Disertasi, Malang: Universtias Brawijaya.

Fasli Djalal & Dedi Supriadi (eds). (2001). Reformasi Pendidikan dalam Konteks Otonomi Daerah. Yogyakarta: Adicita Karya Nusa.

Guili Zhang, et all, (2011). Using the Context, Input, Process, and Product Evaluation Model (CIPP) as a Comprehensive Framework to Guide the Planning, Implementation, and Assessment of Service-learning Programs, © Journal of Higher Education Outreach and Engagement, Volume 15, Number 4, p. 57, (2011).

Garna, Judistira, K. (1992). Teori-Teori Perubahan Sosial.Bandung: Program Pascasarjana Universitas Padjadjaran.

Hadi, Sudharto P, (2000), Manusia dan lingkungan. Semarang: Badan penerbit Universitas Diponegoro.

Hermanto Dardak. (2009). Arah Dan Kinerja Investasi Bidang Japan, Direktur Jenderal Bina Marga, makalah Disampaikan pada Konferensi Nasional Teknik Jalan (KNTJ) 8 Jakarta, 4 - 5 September 2007.

Harmanto et al. 1995.Hermanto.et al. (1995). Kemiskinan di Pedesaaan: Masalah dan Alternatif Penanggulangannya. Prosiding Pengembangan Hasil Penelitian, Bogor: Pusat Penelitian Sosial Eko-nomi Pertanian Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Departemen Pertanian.

H.A.R Tilaar (2009). Kekuasaan dan Pendidikan: Manajemen Pendidikan Nasional dalam Pusaran Kekuasaan. Jakarta: Rineka Cipta.

Iskandar, Jusman. (2004). Teori dan Isu Pembangunan. Bandung: Puspaga.

John M.Echols & Hasan Shadily, 2000Echols M John & Hasan Shadily. (2000). Kamus Inggris Indonesia. Jakarta: PT Gramedia.

James, Paul; Magee, Liam; Scerri, Andy; Steger, Manfred B. (2015). Urban Sustainability in Theory and Practice:. London: Routledge.; Liam Magee; Andy Scerri; Paul James; Jaes A. Thom; Lin Padgham; Sarah Hickmott; Hepu Deng; Felicity Cahill (2013). "Reframing social sustainability reporting: Towards an engaged approach". Environment, Development and Sustainability. Springer.

Lynn R. Kahle, Eda Gurel-Atay, Eds (2014). Communicating Sustainability for the Green Economy. New York: M.E. Sharpe. ISBN 978-0-7656-3680-5.

Marwan Ja’far. (2007). Pro Rakyat, Strategi Investasi Infrastruktur Indonesia Abad 21. Pustaka Toko Bangsa.

Moh. Ali Aziz dkk, (2005). Moh. Ali Aziz, dkk. Dakwah Pemberdayaan Masyarakat: Paradigma Aksi Metodologi. Yogyakarta: Pustaka Pesantren.

Ndraha, Taliziduhu. (1987). Pembangunan Masyarakat Mempersiapkan Masyarakat Tinggal Landas. Jakarta: Bina Aksara.

Niven, Neil. (2002). Psikologi kesehatan: Pengantar untuk perawat &professional kesehatan lain. (2nd ed). Alih Bahasa: Agung Waluyo & Monica Ester. Jakarta:Penerbit Buku Kedokteran.

Soerjono Soekanto. (2006). Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Suparlan, Parsudi. (2008). Dari Masyarakat Majemuk Menuju Masyarakat Multikultural. Jakarta: YPKIK.

Soekijo Notoatmodjo, Prof. Dr. (2003). Prinsip-Prinsip Dasar Ilmu Kesehatan Masyarakat. Cet. Ke-2, Mei. Jakarta: Rineka Cipta.

Notoatmodjo, Soekidjo. (2007). PromosiKesehatan dan Ilmu Perilaku. Jakarta: Rineka Cipta.

Suharto, Edi, Ph.D. (2005). Membangun Masyarakat Memberdayakan Rakyat. Bandung: PT. Refika Aditama.

Sjafri Sairin, (2002). Perubahan Sosial Masyarakat Indonesia: Perspektif Antropologi. Yogyakarta: Pustaka Belajar.

Suhendra, K, (2006), Peranan Birokrasi Dalam Pemberdayaan Masyarakat, Bandung: Alfabeta

Sumaryadi, I. Nyoman. (2005). Perencanaan Pembangunan Daerah Otonom dan Pemberdayaan Masyarakat. Jakarta: Citra Utama.

Sugiyah. (2001). Partisipasi Komite Sekolah dalam Penyelenggaraan Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional di Sekolah Dasar (SD) Negeri IV Wates, Kabupaten Kulon Progo. Tesis. PPs - UNY.

Siti Irene Astuti, D. (2011). Desentralisasi dan Partisipasi Masyarakat dalam Pendidikan, Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Sherry R Arnstein, (1997). A Ladder of Citizen Participation. Journal of the American Institute of Planners 35.1969, hal 216-224 dalam Bruce Mitchell, Resources and Environmental Management, First Edition. Addison Wesley Longman Limited.

Soekoco, Dwi Heru. (2006). Kemitraan Dalam Pelayanan Sosial dalam Isu-Isu Tematik Pembangunan Sosial: Konsepsi dan Strategi. Jakarta: Badan Pelatihan dan Pengembangan Sosial Departemen Sosial RI.

Muhtadi dan Tantan Hermansyah. (2013). Manajemen Pengembangan Masyarakat Islam. Ciputat: UIN Jakarta Press.

Walgito, B. (2004). Pengantar Psikologi Umum. Yogyakarta: Andi Offset.

Widjaja, HAW. (2003). Otonomi Desa Merupakan Otonomi Asli Bulat dan Utuh. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Umas Karam, 2006. Metode Penelitian Bisnis. Jakarta: Salemba 4.

Wandemberg, JC (August 2015). Sustainable by Design. Amazon. hlm. 122. ISBN 1516901789. Diakses tanggal 16 February 2016.

http://www.pdf-search-engine.com/teori-perubahan-sosial-menurut-ahli-pdf.html

Soelaeman, Munandar. (2005). Ilmu Budaya Dasar. Bandung: Refika Aditama.

http://wikan2004.multiply.com/journal/item/2/RingkasanMateri_Perubahan_Sosial_Budaya Enoh, Moh. 1994. Geografi regional asia Sub Region Jepang Surabaya:IKIP.

Published

2020-07-20