Eksistensi Kampung Siaga Bencana (KSB) Tunas Bangsa dalam Penanggulangan Korban Bencana Alam
DOI:
https://doi.org/10.31105/mipks.v43i3.2138Keywords:
Eksistensi, Kampung Siaga Bencana (KSB), Penanggulangan Korban BencanaAbstract
Riset ini bertujuan mendeskripsikan eksistensi KSB Tunas Bangsa dalam penanggulangan korban bencana alam di Kabupaaten Garut. Tipe penelitian deskriptif, dengan sasaran subjek 53 orang anggota Kampung Siaga Bencana (KSB). Objek penelitian mencakup karakteristik anggota KSB, Kemampuan KSB dalam mengelola logistic; dan kamampuan KSB dalam penanggulangan korban bencana. Teknik pengumpulan data wawancara, observasi, dan telaah dokumen. Data dan informasi dianalisis secara deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan, bahwa KSB Tunas Bangsa memiliki kemampuan yang cuku baik dalam mengelola logistic dan dalam menangani korban bencana alam, meskipun ada masalah yang berkait dengan tepat penyimpanan logistic, penyediaan logistic, dan minimnya Pendidikan dan pelatihan(Diklat) kebencanaan vagi KSB Tunas Bangsa. Salah satu rekomendasi yang diajukan adalah perlunya KSB memiliki sarana dan prasarana penanggulangan bencana seperti lumbung sosial dan gardu social yang berfungsi sebagai tempat penampungan barang kebutuhan pokok yang dibutuhkan korban bencana, baik yang berupa barang konsumsi maupun barang logistic non konsumsi. Demikian juga perlu diselenggarakan bimtek tentang pengelolaan logistic KSB.
References
Aprillia theresia, dkk. (2014). Pembangunan Berbasis Masyarakat Acuan bagi Praktisi. Akademisi, dan Pemerhati Pengembangan Masyarakat. Bandung: Alfabeta
Bevaola Kusumasari.(2014). Managemen Bencana dan kapabilitas Pemerintah Lokal. Yogyakarta: Gava Media
David dan Alexander dalam Özerdem dkk:2006, dikutip Damayanti Wardyaningrum. (2016). Modal Sosial Inklusif Dalam Jaringan Komunikasi Bencana. Jurnal ASPIKOM, Volume 3 Nomor 1, Juli 2016
Direktorat Perlindungan Sosial Korban Bencana Alam, Direktorat Jenderal Perlindungan Dan Jaminan Sosial Kementerian Sosial (2011). Petunjuk Teknis Kampung Siaga Bencana (KSB). Jakarta: Kementerian Sosial.
Gatra. (2012) Alam Terkembang Ibarat Guru: Kearifan Lokal Membaca Bencana. (2012). Jakarta: 23 Mei 2012
Gunawan, dkk. (2009). Studi Evaluasi tentang Penanggulangan Bencana Alam Peran Tagana dalam Peningkatan Kesiapsiagaan Masyarakat untuk Mengurangi Resiko Bencana Alam. Jakarta: P3KS Press.
Gunawan (2009). Kebutuhan Pelayanan Sosial bagi Korban Bencana Alam di Sumatera Barat. Jurnal Penelitian dan Pengembangan Kesejahteraan Sosial. Vol. 14, No. 03, September, 2009
Gunawan.(2016).Kampung Siaga Bencana dalam Penanggulangan Bencana. Naskah ini pernah disampaikan dalam Seminar Nasional Penguatan Ketangguhan Berbasis Masyarakat Dalam Mitogasi Bencana Alam dan Perubahan Iklim, pada tanggal 30 November 2016 di Pusat Penelitian Geoteknologi Bandung (Kerjasama LIPI dan BNPB).
Kamadhis UGM. 2007. Eka-Cita Bersatu dalam Dharma. Buletin Kamadhis UGM Nomor.XXVII/September/2007. Kamadhis UGM, Yogyakarta.
Kementerian Sosial RI. (2011). Pedoman Umum, Tim Reaksi Cepat (TRC). Jakarta: Kementerian Sosial
Kelly.C. (1995). A. Framework for Improving Operational Effectiveness and Cost Efficiency in Emergency Planning and Response. Disaster Prevention and Management
Khotami bahri dan Saeful Alam Elbarnaz. (2005). Keajaiban Dibalik Tragedi Tsunami Aceh. Bogor: Pancasona
Muhammad Belanawane S. (2015). Kampung Siaga Bencana Sebagai Instrumen Kebijakan Pengurangan Risiko Bencana Berbasis Komunitas di Indonesia: Politik Pembangunan dan Partisipasi Dalam Diskursus Pembangunan Kebencanaan. Puslitbang Kesos, Kementerian Sosial RI.Sosio Konsepsia Vol. 5, No. 01, September - Desember, Tahun 2015
Mukhtar dan Erna Widodo. (2000). Konstruksi ke Arah Penelitian Deskriptif. Yogyakarta: Avyrouz.
Moleong. (2005). Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung: Remaja Rosdakarya
Nurjanah, dkk. (2014). Managemen Bencana. Bandung. Afabeta
Hadi Purnomo dan Ronny Sugiantoro. (2010). Manajemen Bencana. Yogyakarta: Media Pressindo.
Priambodo, S.A. (2009). Panduan Praktis Mengatasi Bencana. Yogyakarta: Kanisius.
Robert J. Kodoate dan Rustam Syarief. (2006). Pengeloaan Bencana Terpadu. Jakarta: Yarsif Watampane
Soehatman Ramli. (2010). Pedoman Praktis Manajemen Bencana. Jakarta; Dian Rakyat
Sri Prastyowati, dkk. (2012). Implementasi Sistem Jaringan Kerja dalam Penyaluran Bantuan Sosial Bencana Alam. Yogyakarta: B2P3KS Press
Sunit Agus Tri Cahyono. (2011). Kajian Faktor Penyebab dan Dampak Sosial Bencana Banjir Wasior. Yogyakarta: B2P3KS Press
Sriadi Setyawati, Dyah Respati Suryo Sumunar (2014). Mitigasi Bencana Berbasis Kearifan Lokal Masyarakat Baduy. Jurnal Penelitian Humaniora, Vol. 19, No.1, April 2014
Suparmini, dkk (2013). Mitigasi Bencana Berbasis Kearifan Lokal Masyarakat Baduy.Yogyakarta: UNY
Teti Ati Padmi, dkk (2013). Studi Kebijakan Penanggulangan Bencana Alam Berbasis Masyarakat. Jakarta: P3KS Press.
Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana.