Vol. 14 No. 3 (2025): Sosio Konsepsia: Jurnal Penelitian dan Pengembangan Kesejahteraan Sosial
Articles

Kondisi Sosio-Ekologis untuk Pengentasan Kemiskinan Nelayan Pesisir di Pulau Bengkalis

Willya Achmad
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Pasundan, Bandung, Indonesia
Rd Siti Sofro Sidiq
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Riau, Pekanbaru, Indonesia

Published 2025-08-26

Keywords

  • Nelayan Pesisir,
  • Pemerintah,
  • Pengentasan kemiskinan,
  • Pulau Bengkalis,
  • Socio-Ecological

How to Cite

Achmad, W., & Sidiq, R. S. S. . (2025). Kondisi Sosio-Ekologis untuk Pengentasan Kemiskinan Nelayan Pesisir di Pulau Bengkalis. Sosio Konsepsia: Jurnal Penelitian Dan Pengembangan Kesejahteraan Sosial, 14(3). https://doi.org/10.33007/ska.v14i3.3483

Abstract

Indonesia memiliki kekayaan sumber daya alam, terutama di sektor kelautan. Namun, nelayan pesisir, termasuk di Pulau Bengkalis, Kabupaten Bengkalis, masih hidup dalam kemiskinan. Kondisi ini disebabkan oleh faktor ekonomi, sosial, dan lingkungan yang kompleks. Penelitian ini bertujuan mengkaji upaya pengentasan kemiskinan melalui pendekatan sosio-ekologis di kalangan nelayan pesisir Pulau Bengkalis. Metode yang digunakan adalah deskriptif kualitatif, dengan pengumpulan data primer melalui observasi dan wawancara, serta data sekunder dari literatur dan sumber tepercaya lainnya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar nelayan adalah lansia produktif dengan tingkat pendidikan rendah dan tanggungan keluarga sedang. Kondisi ini memperburuk kerentanan mereka terhadap kemiskinan. Selain itu, ada dampak sosio-ekologis yang signifikan seperti minimnya partisipasi pemuda dalam sektor perikanan, kurangnya kesadaran terhadap pelestarian lingkungan, dan praktik pengelolaan laut yang tidak berkelanjutan. Kesimpulan dari penelitian ini adalah bahwa program pengentasan kemiskinan harus disesuaikan dengan kondisi sosial dan ekologi masyarakat nelayan. Pemerintah daerah disarankan membuat program pelatihan, pengembangan kewirausahaan, dan membantu nelayan mengakses pasar yang lebih luas untuk meningkatkan kesejahteraan.

References

  1. Achmad, W. (2022). Dimensi sosial dalam pengembangan masyarakat di wilayah pesisir. Jurnal Kewarganegaraan, 6(2), 4985-4994.
  2. Alwiarumatiga, A. P & Hidaya, N. (2018). Perubahan sosial masyarakat pesisir pantai pasca kebijakan pemerintah tentang pengentasan kemiskinan di Kelurahan Soop Distrik Sorong Kepulauan Kota Sorong. Jurnal Faksi: Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, 3(3), 27–40.
  3. Anwar, Z., & Wahyuni, W. (2019). Miskin di laut yang kaya: nelayan Indonesia dan kemiskinan. SOSIORELIGIUS: Jurnal Ilmiah Sosiologi Agama, 4(1)..
  4. Arkham, M. N., Adrianto, L., & Wardiatno, Y. (2015). Studi keterkaitan ekosistem lamun dan perikanan skala kecil (studi kasus: Desa Malang Rapat dan Berakit, Kabupaten Bintan, Kepulauan Riau). Jurnal Sosial Ekonomi Kelautan Dan Perikanan, 10(2), 137–148.
  5. Asyiawati, Y., & Akliyah, L. S. (2014). Identifikasi dampak perubahan fungsi ekosistem pesisir terhadap lingkungan di wilayah pesisir Kecamatan Muaragembong. Jurnal Perencanaan Wilayah dan Kota, 14(1).
  6. Aziz, A. Z., Akhmad Shodikin, A. S., & Mohammad Rana, M. R. (2019). Pemberdayaan Keluarga Muslim Pesisir Jawa: Model dan Tipologi Masyarakat Eretan Kulon, Gebang Mekar, Kluwut dan Pulolampes.
  7. Candra, M. A. (2013). Peran Lurah dalam menanggulangi kemiskinan (Suatu study di Kelurahan Pondang Kecamatan Amurang Timur Kabupaten Minahasa Selatan). Governance, 5(1).
  8. Febriani, Z., & Hafsar, K. (2020). Dampak pengelolaan kawasan konservasi perairan terhadap hasil tangkapan nelayan pulau Mapur Kabupaten Bintan. Jurnal Maritim, 1(2), 68–73.
  9. Fitriansah, H. (2012). Keberlanjutan pengelolaan lingkungan pesisir melalui pemberdayaan masyarakat di Desa Kwala Lama Kabupaten Serdang Bedagai. Jurnal Pembangunan Wilayah & Kota, 8(4), 360–370.
  10. Hanim, L., & Noorman, M. S. N. (2017). Kebijakan kelautan dalam rangka menjaga dan mengelola sumber daya alam laut sebagai upaya mewujudkan indonesia sebagai poros maritim dunia. Legality: Jurnal Ilmiah Hukum, 25(1), 1-12.
  11. Humain, H., & Puriana, P. (2013). Transformasi Nelayan di Pesisir Kepulauan Bengkalis (Studi Tentang Pergerseran Pola Interaksi Sosial, Agama, Alat Penangkapan, dan Perubahan Ekosistem). TOLERANSI: Media Ilmiah Komunikasi Umat Beragama, 5(1), 13-22.
  12. Jamal, F. (2019). Peran pemerintah daerah dalam pengelolaan wilayah pesisir. Rechtsregel Jurnal Ilmu Hukum, 2(1).
  13. Majore, R. A., Suwu, E. A., & Lasut, J. J. (2018). Pengelolaan wilayah pesisir dalam meningkatkan ekonomi masyarakat di Desa Kuma Kecamatan Essang Selatan Kabupaten Kepulauan Talaud. Acta Diurna Komunikasi, 7(1).
  14. Miles, M. B., Huberman, A. M., & Saldana, J. (2018). Qualitative data analysis: A methods sourcebook. SAGE Publications.
  15. Murni, R., & Setiawan, H. H. (2022). Pengaruh Kompetensi Petugas Sistem Layanan dan Rujukan Terpadu Terhadap Kualitas Pelayanan Bagi Masyarakat Miskin. Sosio Konsepsia: Jurnal Penelitian dan Pengembangan Kesejahteraan Sosial, 11(2).
  16. Naui, A. S., & Nikmawatisusanti, Y. (2016). Peningkatan keterampilan dan pendapatan masyarakat nelayan melalui kegiatan pengolahan hasil perikanan di Desa Bumbulan Kecamatan Paguat Kabupaten Puhuwato. In Laporan Akhir KKS Pengabdian Masyarakat, Universitas Negeri Gorontalo.
  17. Nazar, F., Rahman, R., Nopiana, M., & Rifqi, M. (2021). Analisis akar masalah kemiskinan masyarakat pesisir dengan pendekatan sistem sosial ekologi. Eqien-Jurnal Ekonomi Dan Bisnis, 8(1), 86–93.
  18. Nursetiawan, I. (2018). Strategi pengembangan desa mandiri melalui inovasi bumdes. MODERAT: Jurnal Ilmiah Ilmu Pemerintahan, 4(2), 72–81.
  19. Perdana, N. M. K. A., Raharjo, A., & Bratayadnya, P. A. (2021). Aktivitas nelayan Desa Perancak di Kabupaten Jembrana dalam fotografi dokumenter. Retina Jurnal Fotografi, 1(1), 11–19.
  20. Putra, M. K. (2019). Interaksi Islam dan Adat dalam pernikahan Adat Melayu Bengkalis (Bachelor's thesis, Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta)..
  21. Sary, D. V., Prayuda, R., Rahman, K., & Sundari, R. (2021). Identifikasi kesejahteraan melalui pendekatan pemberdayaan masyarakat pesisir di Kabupaten Kepulauan Meranti. Sosio Informa: Kajian Permasalahan Sosial Dan Usaha Kesejahteraan Sosial, 7(2).
  22. Satria, A. (2015). Politik pelautan dan Perikanan. Yayasan Pustaka Obor Indonesia.
  23. Satria, A. (2009). Ekologi politik nelayan. Lkis Pelangi Aksara.
  24. Subagiyo, A., Wijayanti, W. P., & Zakiyah, D. M. (2017). Pengelolaan wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil. Universitas Brawijaya Press.
  25. Sugiyono, S. (2019). Metode penelitian kuantitatif, kualitatif dan R&D. Alfabeta.
  26. Suleman, Y., Paotonan, C., & Rachman, T. (2018). Tinjauan degradasi lingkungan pesisir dan laut kota Makassar terhadap kebijakan pengelolaan kawasan pesisir. SENSISTEK: Riset Sains Dan Teknologi Kelautan, 26–32.
  27. Sunartiningsih, A., & Larasati, Z. W. (2020). Inisiatif dari pesisir utara Jawa: Merangkul kearifan lokal dan kerjasama antar aktor berkepentingan dalam pemberdayaan masyarakat pesisir. Gulawentah: Jurnal Studi Sosial, 5(1), 28–39.
  28. Suwargana, N. (2008). Analisis perubahan hutan mangrove menggunakan data penginderaan jauh di pantai bahagia. Jurnal Penginderaan Jauh Dan Pengolahan Citra Digital.
  29. Takariani, C. S. D. (2015). Opini nelayan tentang akses informasi publik. Jurnal Penelitian Komunikasi, 18(2).
  30. Teja, M. (2015). Pembangunan untuk kesejahteraan masyarakat di Kawasan Pesisir. Aspirasi: Jurnal Masalah-Masalah Sosial, 6(1), 63–76.
  31. Telaumbanua, A., & Lawang, R. M. (2024). Konversi Bentuk Kapital Untuk Pengentasan Kemiskinan Multidimensional Pada Penerima Bantuan Sosial Kewirausahaan di Kecamatan Bojonggede, Kabupaten Bogor. Sosio Konsepsia: Jurnal Penelitian Dan Pengembangan Kesejahteraan Sosial, 14(1). https://doi.org/10.33007/ska.v14i1.3524
  32. Widiastuti, M. D., Ruata, N., & Arifin, T. (2018). Pemahaman dan partisipasi masyarakat dalam pengelolaan ekosistem mangrove di pesisir Laut Arafura Kabupaten Merauke. Jurnal Sosial Ekonomi Kelautan dan Perikanan, 13(1), 111-123.
  33. Zebua, Y., Wildani, P. K., Lasefa, A., & Rahmad, R. (2017). Faktor Penyebab Rendahnya Tingkat Kesejahteraan Nelayan Pesisir Pantai Sri Mersing Desa Kuala Lama Kabupaten Serdang Bedagai Sumatera Utara. Jurnal Geografi, 9(1), 88-98.