Krisis Keluarga dalam Perkembangan Otonomi Perempuan

Authors

  • Drajat Tri Kartono Universitas Sebelas Maret
  • Argyo Demartoto Universitas Sebelas Maret
  • Fatwa Nur Hakim Pusat Riset Kesejahteraan Sosial, Desa dan Konektivitas. Badan Riset dan Inovasi Nasional,
  • Chesa Amanda Marsela Universitas Sebelas Maret

DOI:

https://doi.org/10.33007/ska.v12i3.3349

Keywords:

Institusi keluarga, krisis keluarga, perempuan otonom, relasi kuasa

Abstract

Permasalahan krisis keluarga menyebabkan adanya perubahan relasi kuasa dalam keluarga yang berpengaruh pada hilangnya kepercayaan perempuan otonom terhadap instansi keluarga yang kemudian akan menimbulkan proses-proses disosiatif dalam instansi keluarga yang dapat memicu terjadinya krisis keluarga. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pemahaman tentang krisis keluarga dan relasi kuasa dalam keluarga yang berdampak terhadap permasalahan kepercayaan atas institusi keluarga. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah strategi deskriptif kuantitatif dengan analisis korelasi product moment. Penelitian ini dilakukan dalam kurun waktu 1 tahun di Kota Surakarta. Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa prosentase hasil penelitian menghasilkan 28% tidak krisis, 52% moderate dan 19% krisis. Hal tersebut memiliki arti bahwa kecenderungan orientasi perempuan menjadi perempuan otonom ke arah moderat dan otonom. Ini akan berakibat pada kecenderungan perempuan untuk tidak menikah atau lebih menikmati kehidupan sendiri. Hasilnya akan berakibat pada terjadinya krisis keluarga di masa depan karena lembaga perkawinan tidak lagi sangat diharapkan oleh perempuan. Perempuan telah memiliki kekuatan keluar dari tekanan sosial untuk mewajibkan menikah dan berkeluarga.

References

Ajizah, N., & Khomisah. (2021). Aktualisasi Perempuan dalam Ruang Domestik dan Ruang Publik Persepktif Sadar Gender. Az-Zahra: Journal of Gender and Family Studies, 2(1). https://doi.org/10.15575/azzahra.v2i1.11908

Amalia, R. M., Akbar, M. Y. A., & Syariful. (2017). Ketahanan Keluarga dan Kontribusinya Bagi Penanggulangan Faktor Terjadinya Perceraian. Jurnal Al-AZHAR INDONESIA SERI HUMANIORA, 4(2), 129–135. https://doi.org/10.36722/sh.v4i2.268

Badan Pusat Statistik. (2017). Jumlah Nikah, Talak dan Cerai, serta Rujuk (Pasangan Nikah), 2014-2016. Retrieved from https://www.bps.go.id/indicator/27/176/1/jumlah-nikah-talak-dan-cerai-serta-rujuk.html

Badan Pusat Statistik Jawa Tengah. (2018). Jumlah Pernikahan dan Perceraian Menurut Kabupaten/Kota di Provinsi Jawa Tengah 2017. Retrieved from https://jateng.bps.go.id/indicator/156/499/2/jumlah-pernikahan-dan-perceraian-menurut-kabupaten-kota-di-provinsi-jawa-tengah.html

Badan Pusat Statistik Jawa Tengah. (2020). Jumlah Pernikahan dan Perceraian Menurut Kabupaten/Kota di Provinsi Jawa Tengah 2019. Retrieved from https://jateng.bps.go.id/indicator/156/499/1/jumlah-pernikahan-dan-perceraian-menurut-kabupaten-kota-di-provinsi-jawa-tengah.html

Cohen, B. J. (1983). Sosiologi: suatu pengantar. (S. Simamora, Ed.). Jakarta: Bina Aksara

De Clercq, D., & Brieger, S. A. (2022). When Discrimination is Worse, Autonomy is Key: How Women Entrepreneurs Leverage Job Autonomy Resources to Find Work–Life Balance. Journal of Business Ethics, 177(3). https://doi.org/10.1007/s10551-021-04735-1

Doss, B. D., Rhoades, G. K., Stanley, S. M., & Markman, H. J. (2009). Marital therapy, retreats, and books: The who, what, when, and why of relationship help-seeking. Journal of Marital and Family Therapy, 35(1). https://doi.org/10.1111/j.1752-0606.2008.00093.x

Elsera, M., Munawarah, M., Wahyuni, S., & Casiavera. (2022). Women Delay Marriage in Malay Land. Journal Of Sumatera Sociological Indicators, 1(2)

Foucault, M. (1978). The History of Sexuality: An Introduction Vol. 1. New York: Vintage

Gunarsa, S. (2004). Psikologi praktis: anak, remaja dan keluarga. Jakarta: Gunung Mulia

Hizi, G. (2018). Gendered Self-Improvement: Autonomous Personhood and the Marriage Predicament of Young Women in Urban China. Asia Pacific Journal of Anthropology, 19(4), 298–315. https://doi.org/10.1080/14442213.2018.1481881

Mayangsari, W., Prasetyo, F. A., & Wulandari, K. (2022). Otonomi Perempuan dalam Mengambil Keputusan Menikah Kembali Pasca Percerian Akibat Pernikahan Dini. Journal of Urban Sociology, 5(1). https://doi.org/10.30742/jus.v5i1.2062

Morton, W. L., Levy, M. J., Chang, P.-K., Han-Seng, C., Epstein, I., Band, C., … James, R. E. (1950). The Family Revolution in Modern China. International Journal, 5(4). https://doi.org/10.2307/40197536

Napa, W., Granger, J., Kejkornkaew, S., & Phuagsachart, P. (2020). Family happiness among people in a Southeast Asian city: Grounded theory study. Nursing and Health Sciences, 22(2). https://doi.org/10.1111/nhs.12688

Naqiyah, N. (2005). Otonomi perempuan. Malang: Bayumedia Publishing

Permatasari, D. B. A. (2017). Resistensi Tokoh-tokoh Perempuan Terhadap Patriarki dalam Novel Garis Perempuan karya Sanie B Kuncoro. JENTERA: Jurnal Kajian Sastra, 6(2), 94.https://doi.org/10.26499/jentera.v6i2.439

Repi, A. A., & Maliombo, N. E. (2022). Karir atau Hubungan, Manakah Pilihanku? Pengambilan Keputusan Menikah Pada Wanita Karir. Psychopreneur Journal, 6(2), 60–75. https://doi.org/10.37715/psy.v6i2.2687

Rontos, K., Roumeliotou, M., Salvati, L., & Syrmali, M.-E. (2019). Marriage or Cohabitation? A Survey of Students’ Attitudes in Greece. Demográfia English Edition, 60(5). https://doi.org/10.21543/dee.2017.1

Santrock, J. W. (2021). Essentials of Life-Span Development, 7th ed. New York: McGraw-Hill.

Sier, W. (2021). Daughters’ dilemmas: the role of female university graduates in rural households in Hubei province, China. Gender, Place and Culture, 28(10). https://doi.org/10.1080/0966369X.2020.1817873

Sugiyono. (2018). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan Kombinasi (Mixed Methods). Bandung: Alfabeta

Sushartami, W. (2002). Perempuan lajang: Meretas identitas di luar ikatan perkawinan. Jurnal Perempuan, 22, 29–39

Susiolo, R. K. D. (2020). Pilihan Rasional Individu Menikah pada Usia Dini di Kabupaten Trenggalek. Publicio: Jurnal Ilmiah Politik, Kebijakan Dan Sosial, 2(2), 34–46. https://doi.org/10.51747/publicio.v2i2.603

Sutrisminah, E. (2022). Dampak Kekerasan Pada Istri Dalam Rumah Tangga Terhadap Kesehatan Reproduksi. Majalah Ilmiah Sultan Agung, 50(127)

Undang-undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan. (1974)

Undang-undang Nomor 52 Tahun 2009 tentang Perkembangan Kependudukan dan Pembangunan Keluarga. (2009)

Vaaler, M. L., Ellison, C. G., & Powers, D. A. (2009). Religious influences on the risk of marital dissolution. Journal of Marriage and Family, 71(4). https://doi.org/10.1111/j.1741-3737.2009.00644.x

Wulandari, D., & Fauziah, N. (2019). Pengalaman Remaja Korban Broken Home (Studi Kualitatif Fenomenologis). Jurnal EMPATI, 8(1). https://doi.org/10.14710/empati.2019.23567

Downloads

Published

2023-11-29

How to Cite

Kartono, D. T. ., Demartoto, A. ., Hakim, F. N. ., & Marsela, C. A. . (2023). Krisis Keluarga dalam Perkembangan Otonomi Perempuan. Sosio Konsepsia: Jurnal Penelitian Dan Pengembangan Kesejahteraan Sosial, 12(3). https://doi.org/10.33007/ska.v12i3.3349