@article{Annisah_Agus_Ramzy_Machdum_2020, title={Sebuah Persimpangan dalam Mengelola Intervensi Sosial pada Dua Level Praktik: Refleksi dari Implementasi Kegiatan Pemberdayaan Masyarakat}, volume={19}, url={https://ejournal.kemensos.go.id/index.php/jpks/article/view/1811}, DOI={10.31105/jpks.v19i1.1811}, abstractNote={<p>Kompleksitas masalah kesehatan di masyarakat tidak dapat dipandang secara parsial. Proses intervensi sosial perlu dikaji dari berbagai perspektif dan perlu disinergikan dengan berbagai pihak. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan intervensi sosial yang dapat menjawab kebutuhan nutrisi keluarga tidak mampu secara ekonomi di Sawangan Baru, Depok secara komprehensif. <em>Action research</em> ini dilakukan secara kualitatif di Kelurahan Sawangan Baru Depok pada 2017-2018, dengan 26 orang informan terdiri dari dokter, bidan, ahli gizi, pihak kelurahan, <em>NGO</em>, kader, masyarakat dan akademisi. Data dikumpulkan dari wawancara mendalam, <em>FGD</em>, observasi, dan dianalisis melalui <em>open, axial</em>, dan <em>selective coding</em>. Hasil penelitian menunjukkan bahwa keluarga di Sawangan Baru, Depok, lebih memilih makanan cepat saji, tidak menyadari akan pemborosan uang dan akan kegiatan kesehatan yang tidak sinergis di masyarakat. Intervensi komunitas dalam bentuk pemasaran sosial cukup efektif mengatasi masalah pemenuhan nutrisi keluarga, dengan sasaran kader dan ibu-ibu yang memiliki balita yang berpotensi menjadi agen perubahan. Fokus penelitian berada dalam lingkup kelompok (<em>mezzo</em>), namun dalam implementasinya menggunakan berbagai praktik dan teori yang kerap diaplikasikan pada tingkat individu (mikro). Faktor pendukung keberhasilan intervensi ialah terbukanya kerjasama dari berbagai pemangku kepentingan sehingga kebutuhan individu dapat terhubung dengan sumber-sumber di komunitas yang lebih luas (makro). Penulis berargumen bahwa perubahan tingkah laku di tingkat individu menjadi salah satu kunci keberhasilan dalam mengatasi masalah kesehatan yang kompleks. Rekomendasi kepada pihak pemerintah, praktisi dan akademisi ialah agar semua lebih bersinergi dan bagi pekerja sosial untuk dapat bersikap lebih fleksibel dalam intervensi sosial.</p>}, number={1}, journal={Jurnal Penelitian Kesejahteraan Sosial}, author={Annisah, Annisah and Agus, Anna Amalyah and Ramzy, Fardhan Zaka and Machdum, Sari Viciawati}, year={2020}, month={Apr.}, pages={76–92} }