Strategi Masyarakat Miskin Dalam Menghadapi Kerawanan Pangan di Desa Trimurti, Kabupaten Bantul

Main Article Content

Haris Nur Ashar

Abstract

Abstract Some of the Sustainable Development Goals (SDGs) are to end hunger, achieve food security, improve nutrition, and promote sustainable agriculture. However, until now this goal is far from ideal. The problem of food insecurity still occurs in both big cities and villages because of one indicator of the food security subsystem is not available. In these circumstances, the poor society face two problems at once, that is food insecurity and the family economy matter. This research focuses on the strategies adopted by the poor society in Trimurti Village in dealing with existing food insecurity. Using qualitative methods, the strategies of the poor society can be described clearly. Data were collected through in-depth interviews, observations, and documentation which processed and tested for validity by the triangulation method. The results showed that the strategy taken by the poor in dealing with food insecurity was to change their diet, change their work patterns, and owe either food or money.AbstrakSalah satu tujuan dari SDGs adalah mengakhiri kelaparan, mencapai ketahanan pangan, meningkatkan gizi, dan mendorong pertanian yang berkelanjutan. Namun demikian, hingga saat ini tujuan tersebut masih jauh dari keadaan ideal. Kerawanan pangan masih terjadi baik di kota maupun di desa akibat subsistem ketahanan pangan tidak tersedia. Dalam keadaan tersebut masyarakat miskin menghadapi dua masalah sekaligus, yakni kerawanan pangan dan perekonomian keluarga. Penelitian ini menitikberatkan pada strategi yang diambil oleh masyarakat miskin di Desa Trimurti dalam menghadapi kerawanan pangan yang ada. Dengan menggunakan metode kualitatif, strategi masyarakat miskin dapat digambarkan dengan jelas. Data dikumpulkan melalui wawancara mendalam, observasi, dan dokumentasi yang selanjutnya diolah dan diuji keabsahannya dengan metode triangulasi. Hasil penelitian menunjukan bahwa strategi yang diambil oleh masyarakat miskin dalam menghadapi kerawanan pangan adalah dengan mengubah pola makan, mengubah pola kerja, dan berutang baik bahan makanan atau uang.

Article Details

How to Cite
Ashar, H. N. (2021). Strategi Masyarakat Miskin Dalam Menghadapi Kerawanan Pangan di Desa Trimurti, Kabupaten Bantul. Jurnal Penelitian Kesejahteraan Sosial, 20(1), 13–30. https://doi.org/10.31105/jpks.v20i1.2334
Section
Articles

References

Ariningsih, E dan Rachman, H. P. (2008). Strategi Peningkatan Ketahanan Pangan Rumah Tangga, Analisis Kebijakan Pertanian, 6(6), 239-255.

Atem, A dan Niko, N. (2020). Persoalan Kerawanan Pangan pada Masyarakat Miskin Wilayah Perbatasan Entikong (Indonesia-Malaysia) Kalimantan Barat, Jurnal Surya Masyarakat, 2(1), 94-104.

Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan. (2016). Peta Rawan Pangan dan Gizi, Yogyakarta.

Biro Tata Pemerintah Setda DIY. (2019). Jumlah Penduduk Kecamatan Srandakan Menurut Jenis Pekerjaan per Desa Semester II 2019, Yogyakarta.

BPS. (2019). Kecamatan Srandakan Dalam Angka, Bantul: BPS Kabupaten Bantul.

BPS Provinsi DIY. (2017). Profil Kemiskinan DIY Maret 2017. Yogyakarta: Berita Resmi Statistik.

Dewan Ketahanan Pangan. (2006). Kebijakan Umum Ketahanan Pangan 2006-2009, Jurnal Gizi dan Pangan, 1(1), 57-63.

Dinas Kesehatan Kabupaten Bantul. (2016). Profil Kesehatan Kabupaten Bantul, Bantul.

Dinas Kesehatan Provinsi DIY. (2018). Profil Kesehatan DIY, Yogyakarta.

Fitria, S. B. (2017). Pemanfaatan Modal Sosial Sebagai Strategi Bertahan Hidup Masyarakat di Kampung Sri Rahayu, Kelurahan Karanklesem, Kabupaten Banyumas. Yogyakarta: Universitas Gadjah Mada.

Hanani, N. (2012). Strategi Pencapaian Ketahanan Pangan Keluarga, E-Journal Ekonomi Pertanian, 1(1), 1-10.

Hapsari, N. I dan Rudiarto, I. (2017). Faktor-faktor yang Memengaruhi Kerawanan dan Implikasi Kebijakannya di Kabupaten Rembang, Jurnal Wilayah dan Lingkungan, 5(2), 125-140.

Haryana, A. (2009). Konsep dan Implementasi Strategi Nasional Penanggulangan Kemiskinan: Upaya Mendorong Terpenuhinya Hak Rakyat Atas Pangan. Jakarta: Bappenas.

Heripson. (2017). Utang Konsumtif Rumah Tangga dalam Prespektif Konvensional dan Syariah, Maqdis Jurnal Kajian Ekonomi Islam, 2(2), 142-152.

Jumiantoro. (2001). Perilaku Masyarakat di Lahan Kering dalam Pemenuhan Konsumsi Pangan Rumah Tangga. Yogyakarta: Universitas Gadjah Mada.

Kementerian Pertanian. (2018). Indeks Ketahanan Pangan, Jakarta: Badan Ketahanan Pangan.

Kusuma, I. (2016). Strategi Nafkah pemulung dalam Mempertahakankan Kelangsungan Hidup di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Njawar Kecamatan Pakal, Kota Surabaya. Yogyakarta: Universitas Gadjah Mada.

Miyasto. (2014). Strategi Ketahanan Pangan Nasional guna Meningkatkan Kemandirian dan Daya Saing ekonomi dalam Rangka Ketahanan Nasional, Jurnal Kajian Lemhannas, 17, 17-34.

Moleong, L. J. (2014). Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Purwaningsih, Y, Slamet, H, Masyhuri & Jangkung, H.M. (2010). Pola Pengeluaran Pangan Rumah Tangga Menurut Tingkat Ketahanan Pangan di Provinsi Jawa Tengah, Jurnal Pembangunan Ekonomi, 11(2), 236-253.

Setia, R. (2005). Gali Tutup Lubang Itu Biasa: Strategi Buruh Menanggulangi Persoalan Dari Waktu ke Waktu. Bandung: Yayasan Akatiga.

Suharto, E. (2009). Kemiskinan dan Perlindungan Sosial di Indonesia. Bandung: Alfabeta.

Suharyanto, H. (2011). Ketahanan Pangan, Jurnal Sosial Humaniora, 4(2), 186-194.

Suyastiri, N. M. (2008). Diversifikasi Konsumsi Pangan Pokok Berbasis Potensi Lokal dalam Mewujudkan Ketahanan Pangan Rumah Tangga Perdesaan di Kecamatan Semin, Kabupaten Gunung Kidul, Yogyakarta. Yogyakarta: Universitas Pembangunan Nasional “Veteran†Yogyakarta.

Widodo, S. (2011). Strategi Nafkah Berkelanjutan Bagi Rumah Tangga Miskin di Daerah Pesisir, Makara, Sosial Humaniora, 15(1), 10-20.

Widy, K. (2017). Profil dan Strategi Bertahan Hidup Buruh Bangunan Ngetem di Dusun Kringinan, Desa Tirtomartini, Kecamatan Kalasan, Kabupaten Sleman. Yogyakarta: Universitas Gadjah Mada.

Internet

Ernando, (2020). Pasir dari Kali Gendol, Tersohor Hingga Pantura, https://jogja.tribunnews.com/2018/04/02/pasir-dari-kali-gendol-tersohor-hingga-pantura, diakses 18 Juni 2020.

Ma’ruf, A, (2017). Karakteristik Lahan Pesisir dan Pengelolaan untuk Pertanian, https://osf.io/preprints/inarxiv/pgfyv/download, diakses 18 Juni 2020.

Media Indonesia, (2016). 20 Desa di Yogyakarta Rawan Pangan, https://mediaindonesia.com/read/detail/64982-20-desa-di-yogyakarta-rawan-pangan, diakses 30 Juli 2020.

Pemerintah Provinsi DIY. (2016). Database Harga Pangan DIY, http://bkpp.jogjaprov.go.id/harga/selengkapnya, diakses 23 April 2019.

Sekretariat Kabinet RI, (2017). Inilah Perpres Pelaksanaan Pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan SDGs, http://setkab.go.id/inilah-perpres-pelaksanaan-pencapaian-tujuan-pembangunan-berkelanjutan-sdgs/, diakses 29 April 2019.

Suryani, B, (2017). Potensi Lahan Banyak, Tapi Mengapa Ada Desa Rawan Pangan?, https://www.solopos.com/potensi-lahan-banyak-tapi-mengapa-ada-desa-rawan-pangan-859269, diakses 3 Agustus 2020.

United Nation, (2015). The 17 Goals, https://sustainabledevelopment.un.org/sdgs, diakses 7 April 2019.