Post-disaster Act of Merapi Community to Keep Water Catchment Area
Main Article Content
Abstract
exessive sand mining and exploitation on the slope of Merapi Mountain, it damaged water catchment area. The colective social action called “Bela Lereng Merapi†then done to stop the exessive mining, they overcamesucessfully.
Article Details
Jurnal Penelitian Kesejahteraan Sosial is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.
Â
References
Carey, N.S. (2005). Understanding the Physical Behavior of Volcanoes dalam Mart, Joan and Gerald G.J. Ernast (ed).Volcanoesand the Environment. Cambridge University Press.
Fischer, M. (2006). Powerful Knowledge Applications in a Cultural Context dalam Allan Bicker, Paul Sillitoe and Johan Pottier (ed). Develompment and Lokal Knowledge New
Approachhes to Issues in Natural Resources Management. Conservation and Agriculture, Routledge.
Groenewald, T. (2004). A Phenomenological Research Desaign Ilustrated. International Journal Of Qualitative Methods, 3 (10)
Hamid, R.A and Jahja, S.R. (2016). Developing Environmental Educational Model Based on Lokal Wisdom. Komunitas International Journal of Indonesian Society and Culture,
(1).
Huberman, M.A. dan M.M. Miles. (1984). Data Management and Analysis Methods. dalam Denzin, K.N dan Y.S. Loncoln (ed). Handbook Of Qualitative Researchâ€. London:
Sage Publication
Indrayana, H. 2010. Mencermati sumber daya air pascaerupsi Merapi 2010. Unpublication
Jain, S. (1984). Women and People’s Ecologi Movement: A Case Study of Women’s Role in the Chipco Movement in Uttar Pradesh. Economic & Political Weekly. 19 (4).
Kerap, S. (2006). Etika Lingkungan. Jakarta: Kompas.
Khasanah dan Marfai, M.A. (2012). Kerawanan dan Kemampuan Adaptasi Masyarakat Pesisir terhadap Bahaya Banjir Genangan dan Tsunami. Integrasi Kajian Kebencanaan
dan Sosial Budayaâ€. Dalam Indiyanto, A & Kuswanjono, A (ed). Konstruksi Masyarakat Tangguh Bencana. Bandung: Mizan dan
Yogyakarta: Sekolah pascasarjana UGM.
Malik, A. (2012). Perayaan Maulid Hijau di Lereng Gunung Lamonganâ€. Dalam Indiyanto, A dan Kuswanjono, A (ed). KajianAgama, Budaya dan Agama. Bandung: Mizan dan
Yoyakarta: Sekolah Pascasarjana UGM.
Manzungu, E., L. et. al. (2013). Emerging Forms of Social Action in Urban Domestic Water Supply in South Africa and Zimbabwe. Journal of Sustainable Developing . 6 (3).
Mcdonald, K. (2010). From Solidarity to Fluidarity: Social Movement Beyond ‘Collective identity’ the Case of Globalization Conflict. Journal Social Movement Studies. 2:109.
Napsiah, (2015). Rasionalitas Warga di Daerah Rawan Bencana Merapi Yogyakarta. Disertasi: Unpad.
Patton, M.Q. (2009). Metode Evaluasi Kualitatif. Diterjemahkan oleh Budi Puspo Priyadi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Qodir, Z. (2012). Bencana Merapi dan Mitos di Masyarakat. Kasus Masyarakat Glagah Harjo dan Kinahrejo. Dalam Hasse, J, Ferry Muhamadsyah Siregar, Pradiastuti P (Editor). Merapi dalam Kajian Multidisipliner. Yogyakarta: Pascasarjana UGM.
Suhartini. (2009). Kearifan Lokal Masyarakat dalam Pengelolaan Sumber Daya dan Lingkungan. Prosiding Nasional Penelitian, Pendidikan dan Penerapan, Fakultas MIPA.
Yogyakarta: UNY.
Triyogo, L. S. (2009). Merapi dan Orang Jawa: Persepsi dan kepercayaan. Jakarta: Grasindo.
Weber, M. (1978). Economy and Society: An Outline ofInterpretive Sociology. Edited by Guenther Rot and Clans Wittich. Berkeley and Los Angeles, California: University of
California Press.
BNBPD Sleman, 2010. Erupsi Gunung Merapi
Undang-undang No 23 Tahun 1979 tentang Pengelolaan Alam dan Lingkungan.