Measuring Social Change of Migrant Family

Main Article Content

Sri Kuntari

Abstract

The research on measuring social welfare of migrant families is to describe social change in migrants familie structure. Methodologically, the approach used is qualitative-descriptive. Research location ditermined purposively in Sukabumi Regency, West Java Province, based on cosideration that in this regency many migrant workers go abroad, especially women working in informal sector. Subjects in this research are migrant worker women, chosen purposively, based on criteria they ever worked or are on leave status and will work back abroad. Data are gathered through interview and documentary analysis, and analyzed through qualitative-descriptive technique. The research finds that the decessionof working abroad as migrant workers causes basic change in family lives to be better. The change caused by remintant contribution from working abroad, families are able enhance life quality, both on their children education and economicsocial improvement. But behind its positive change there is negative change, namely the cofusing of family member functions,between husbands and wives during they are abroad. It is recommended it should be set an integrated services unit, untited from related agencies to identify problems and needs of social services to ex-migrant workers, also it should be set local group work and communication forum for ex-migrant workers under supervision and guidance of related agencies.

Article Details

How to Cite
Kuntari, S. (2018). Measuring Social Change of Migrant Family. Jurnal Penelitian Kesejahteraan Sosial, 14(2), 181–196. https://doi.org/10.31105/jpks.v14i2.1319
Section
Articles

References

Bernardine R Wirjana. (2008). Mencapai Masa Depan Yang Cerah, Pelayanan Sosial yang berfokus pada anak. Yogyakarta: Yayasan Sayap Ibu.

Dwi Heru Sukoco. (2000). Makalah Fungsi-fungsi Pekerjaan Sosial. Bandung: BDPTS.

……….., (2013). Data dan Informasi kemiskinan. Jakarta: Badan Pusat Statistik.

……….., (2013). Kabupaten Sukabumi dalam angka. BPS Kota Sukabumi.

Elizabeth B Hurlock. (1998). Psikologi perkembangan Suatu Pendekatan Sepanjang rentang kehidupan. Jakarta: Erlangga.

Everret S. Lee. (2000). Teori Migrasi. Yogyakarta: Pusat Penelitian Kependudukan Universitas Gajah Mada.

Gunawan Sumodiningrat. (2000). Pembangunan daerah dan Pemberdayaan Masyarakat. Jakarta: Bina Rena Pariwara.

Ikawati Dkk. (2009). Penanganan Eks Tenaga Kerja Indonesia di Daerah Asal. Yogyakarta: Citra Media.

Ida Bagus Mantra. (1995). Mobilitas Penduduk Sirkuler dari Desa ke Kota di Indonesia. Yogyakarta: Pusat penelitian kependudukan, Universitas Gajah Mada.

Jusman Iskandar. (1993). Strategi Dasar Membangun Kekuatan Masyarakat. Bandung: Koperasi STKS.

Lia Mulyati. (2013). Pembelajaran Study Sosial. Bandung: Alfabeta.

Muhajir Darwin. (2003). Pekerja Migran dan Seksualitas.Yogyakarta: Gajah Mada University.

Perda No 3 tahun 2009 tentang Pengerahan dan Perlindungan Calon Tenaga Kerja Indonesia ke Luar Negeri.

Singgih D Gunarso. (1986). Psikologi untuk keluarga. Jakarta: Gunung Mulia

Sakur. (1988). Mobilitas penduduk dan remitan study kasus di Desa Nguter Kecamatan Nguter Kabupaten Sukoharjo. Yogyakarta: Universitas Gajah Mada.

Soetjiningsih. (1995). Tumbuh kembang anak. Jakarta: Buku Kedokteran EGC.

Satori & Aan Komariah. (2009). Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta.

Sri Kuntari. (2010). Kontribusi Remitan Migran Sirkuler Dalam Peningkatan Kesejahteraan Sosial Keluarga. Yogyakarta: Jurnal Penelitian Kesejateraan Sosial Vol IX,No 31 Maret 2010.

Sutaat dkk. (2011). Pendamping sosial bagi calon pekerja migran dan keluarganya di daerah asal:studi masalah dan kebutuhan. Jakarta: P3KS Press.

Wiwik Widayanti. (2013). Menjaga Pola Interaksi Sehat antara Ibu Bekerja dan Anak Ketika Memasuki Day Care. Yogyakarta: Media Informasi Penelitian Kesejahteraan Sosial, Vol 37 No 3 September 2013.

Titus, Milan J. (1978). Migrasi antar daerah di Indonesia. Yogyakarta: Lembaga kependudukan UGM.

Yad Mulyadi. (1999). Antropologi. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.