Determinant Atribute Ship Assistance Program Successfulness on Fishermen Welfare Enhancement

Main Article Content

Mira Mira

Abstract

The purpose of this study is to analyze determinant attribute of the success of ship assistance program to enhance fishermen welfare. The study uses multidimensional scalling (MDS) for economic, social, and institutional dimension. The results of the analysis indicate that stress values for all dimensions is close to 0, it means that configuration measurementattribute for the sustainability of the program in one point is quite appropriate. In social dimension, the attributes that affect the sustainability of the assistance program are an increase community participation in program, increase cooperation in fishing effort, an increase in the number of villages that received the program, and strengthening the involvement of indigenous peoples in the program. In institutional dimension, priorities for improving the sustainability of the program are to strengthen the microfinance institutions, social institutions, and the strengthening of the fishermen group. In the economic dimension, the attributes that affect the sustainability of the program are alternative livelihoods, business profits of the fishery, the fisheries subsidies, availability of human resources (fishermen), and transfer of profits

Article Details

How to Cite
Mira, M. (2018). Determinant Atribute Ship Assistance Program Successfulness on Fishermen Welfare Enhancement. Jurnal Penelitian Kesejahteraan Sosial, 14(1), 30–43. https://doi.org/10.31105/jpks.v14i1.1311
Section
Articles

References

Bakar, S.A., S.Muhammad, Maryunani, dan N. Hanani. (2012). A Study on Empowerment Partner Model in Fishing Community in City of Bengkulu, Sumatra, Indonesia. ATBAS Journal 4 (2):46-50

Budianto, S. (2012). Pengelolaan Perikanan Tangkap Komoditas Udang Secara Berkelanjutan di Kabupaten Cilacap. Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Program Studi Magister Ilmu Kelautan Universitas

Indonesia.

Fauzi, A. dan Suzy, A.. (2002). Evaluasi status keberhasilan pembangunan perikanan: aplikasi pendekatan Rapfish (studi kasus perairan pesisir DKI Jakarta). Jurnal Pesisir dan lautan. Indonesia journal of coasatal

and marine resources 4(3).

Gasperz. (1992) . Teknik Analisis dalam Penelitian Percobaan, Edisi ke-2. Tarsito. Bandung.

Hartono, T, Kodiran, T, Iqbal, M, Koeshendrajana, S. (2005). Pengembangan Teknik Rapfish Untuk Penentuan Indikator Kinerja Perikanan Tangkap

Berkelanjutan di Indonesia. Buletin Ekonomi Perikanan, 6 (1).

Johar, Y. (2012). RAPFISH:Kelebihan dan Kelemahannya. http://yarjohan.blogspot.com.

Johnsen, J.P. dan J. Vik. (2013). Pushed or pulled? Understanding fishery exit in a welfare society context.Maritime Studies Journal 12 (4):1-20.

Pitcher, T.J., and M.D. Power. (2000). Fish Figures: Quantifying the Ethical Status of Canadian Fisheries, East and West. In H. Coward., R. Omer., and T. Pitcher. Just Fish: Ethics and Canadian Marine Fisheries. ISER. New Foundland. Canada.

Monintja, D.R. (2007). Analisis Kebijakan Pengelolaan Perikanan Tangkap Berkelanjutan di Kabupaten Indramayu. Disertasi Sekolah Pasca Sarjana Institut Pertanian Bogor. Bogor.

Mallawa, A. (2006). Pengelolaan Sumberdaya Ikan Berkelanjutan dan Berbasis Masyarakat. Lokakarya Agenda Penelitian Program Coremap II Kabupaten Selayar. 9-10 September.

Nijkamp. (1980). Environment policy analysis: Operasional Methods and models. John Wiley and sons. New York .

Nurmalina, R. (2008). Analisis Indeks dan Keberhasilan Sistem Ketersedian Beras di Beberapa Wilayah Indonesia. Jurnal Agro Ekonomi 26 (1).

Purwaningsih, R, S.Widjaja, S.G.Pratiwi. (2012). Pengembangan Model Simulasi Kebijakan Pengelolaan Ikan Berkelanjutan. Jurnal Teknik Industri 14 (1).

Sabariah, V, T.Pattisiana, D.Parenden. (2010). Pengelolaan Sumberdaya Perairan dan Evaluasi Keberhasilan Teluk Doreri Kabupaten Manokwari. Jurnal Perikanan Kelautan. Universitas Negeri Papua 6 (2).

Sapanli, K, Aprianti, G.M Irsyad, M.Firdaus, B. Budyiansyah. (2009). Penguatan Kelembagaan Lokal Dengan Model Coomanagement Dalam Rangka Pengelolaan Perikanan Berkelanjutan Di Kabupaten Pandeglang. Jurnal Bestari. Universitas Muhamadiyah Malang 42 (1).

Sidiq, M. (2010). Evaluation Du Statut De La Durabilite Du Developpement Dans Les Zones Cotieres De Semarang, Indonesie. Memoir. Universite de la

Rochelle.

Sundah, D., A. Suman, Soemarno, dan P. Kindangen. (2013). How Coastal Development, Environmental Change, And Adaptive Behavior Affects Fishermen’s Welfare?: (A Study Of Traditional Fishermen From The Coastal Area Of Manado Bay, Indonesia. Journal Of Humanities And Social Science 17 (4):24-34.

Sembiring, M. (2007). Analisis Keberhasilan Perikanan Tangkap Skala Kecil di Kabupaten Langkat Provinsi Sumatera Utara. Pasca Sarjana Fakultas Perikanan Universitas Pajajaran. Bandung.

Ticoalu, D.B.S, E. Reppie, dan A.T.R. Telleng. (2013). Analisis Kebijakan Pemberdayaan Masyarakat Perikanan Tangkap di Kota Manado. Jurnal Ilmu

Tekonologi Perikanan Tangkap 3 (1):76-80.

Trisbiantoro, D., S.O. Madyowati, dan N.Trisyani. (2013). Model Pemberdayaan Masyarakat Kawasan Pesisir Kecamatan Watulimo, Kabupaten Trenggalek. Jurnal Mitra Ekonomi dan Manajemen Bisnis 4 (1): 18-29.

Walundungo, G.A, M. Paendong, dan T. Manurung. (2014). Penggunaan Analisis Multidimensional Scalling Untuk Mengetahui Kemiripan Rumah Makan Di Manado Town Square Berdasarkan Karakteristik

Pelanggan. Jurnal JDC 3 (1).

Wasak, M. (2012). Keadaan Sosial-Ekonomi Masyarakat Nelayan di Desa Kinabuhutan, Kecamatan Likupang Barat, Sulawesi Utara. Pacific Journal 7 (1): 13-39.

Wijayanti, L. dan Ihsannudin. (2013). Strategi Peningkatan Kesejahteraan Masyarakat Nelayan Kecamatan Pademawu Kabupaten Pamekasan. Jurnal Agriekonomika 2 (2).