DEPRESI : SUATU TINJAUAN PSIKOLOGIS

Main Article Content

Wandansari Sulistyorini
Muslim Sabarisman

Abstract

Depresi bisa terjadi akibat banyaknya permasalahan dan perubahan sosial dan kultur sebagai laju pertumbuhan global, terutama kemajuan teknologi yang semakin meningkat. Tak dipungkiri dengan kemajuan teknologi secara global ini, membawa dampak positif dan negatif. Tentunya dampak negatif yang kita harus hindari karena akan membawa pada ketidakstabilan kehidupan jika seseorang tidak memiliki ketahanan diri yang akan menimbulkan depresi bagi seseorang yang mengalaminya. Depresi merupakan gangguan emosional yang ditandai dengan perasaan tertekan, perasaan bersalah, kesedihan, kehilangan minat, dan menarik diri dari orang lain yang dapat berpengaruh pada hubungan interpersonal. Seseorang yang mengalami depresi pada umumnya menunjukkan gejala fisik, psikis dan gejala sosial yang khas, seperti murung, sedih, sensitif, gelisah, mudah marah atau kesal, kurang bergairah, kurang percaya diri, hilang konsentrasi, bahkan bisa kehilangan daya tahan tubuh pada seseorang yang mengalaminya. Untuk itu kajian ini disusun  guna membantu agar : (1) lebih mudah dipahami apa itu depresi, serta dapat memperluas wawasan mengenai gangguan psikologis, khusunya depresi, (2) dapat digunakan sebagai dasar pengetahuan untuk berpartisipasi dalam memberikan informasi bagi masyarakat. (3) sebagai upaya menuju kepada kesehatan fisik dan mental, karena depresi dapat memicu  munculnya penyakit fisik serta dapat memicu ke arah penyalahgunaan obat maupun zat adiktif, dan munculnya keinginan bunuh diri.

 

Kata kunci: Depresi, permasalahan, perubahan sosial, gangguan psikologis

Article Details

How to Cite
Sulistyorini, W., & Sabarisman, M. (2017). DEPRESI : SUATU TINJAUAN PSIKOLOGIS. Sosio Informa : Kajian Permasalahan Sosial Dan Usaha Kesejahteraan Sosial, 3(2). https://doi.org/10.33007/inf.v3i2.939
Section
Articles

References

Atkinson, R. L. (1999). Pengantar Psikologi (Jilid 2 edisi 8). Jakarta : Gelora Aksara Pratama.

American Psychiatric Association (APA). (2000). Diagnostic And Statistical Manual of Mental Disorders Fourth Edition Text Revision (DSM-IV-TRTM). Washington, DC: Author.

Beck, Aaron T. (1976). Cognitive Therapy and the Emotional Disorder. New York: International University Press.

------------------. (1985). Depression, Couses & Treatment. Philadelphia : University of Pennsylvania Press.

Burns, D. D. (1988). Terapi Kognitif : Pendekatan Baru Bagi Penanganan Depresi (Terjemahan). Jakarta : Penerbit Erlangga.

Davison, G. C., Neale, J. M. (2002). Abnormal Psychology. New York : John Wiley & Sons, Inc.

Halgin, R. P., & Whitbourne, S. K. (1994). Abnormal Psychology: The Human Experience of Psychological Disorders; Updated With DSM-IV. USA: Harcourt Brace College Publishers.

Hasanat N. U. (1994). Apakah Wanita Lebih Depresif daripada Pria. Laporan Penelitian. Yogyakarta: Fakultas Psikologi UGM.

Kaplan, H. I., Sadock, B. J., & Grebb, J. A. (1997). Sinopsis Psikiatri. Jilid 1 (terjemahan). Jakarta : Bina Aksara.

Kendall, P. C., Julian D. N. F. (1982). Clinical Psychology: Scientific and Profesional Dimension. New York: John Willey and Sons Inc.

Leitenberg, H., Yost, L. W., Wilson-Carroll, M. (1986). Negative Cognitive Error in Children: Questionnaire Development Normative Data, and Comparasions Berween Children With and Without Self-Reported Symptoms of Depression, Low Self-Esteem, and Evaluation Anxiety. Journal of Consulting and Clinical Psychology, 54 (4), 528 – 536.

Lewinson, D. M., Steinmetz, J. L., Larson, D. W., & Franklin, J. (1981). Depression-Related Cognition: Antecedent or Consequences ?. Journal of Abnormal Psychology, 91 , 213 – 219.

Louis, G. C., Adele, M. H., Marvin, Susan, Patrick. (1996). Predicting the effect of cognitive therapy for depression; A study unique and common factors. Journal of Consulting and Clinical Psychology, 64 (3), 497 - 504.

Maxmen, J. S. (1986). Essential Psychopathology. New York : W W Norton & Company Inc.

Ronen, T. (1997). Cognitive Development Therapy with Children. New York: John Woley & Sons.

Santrock, J. W. (2003). Adolescence; Perkembangan Remaja: terjemahan edisi keenam. Jakarta: Penerbit Erlangga.

Seligman, M. E. P. (1975). Helplessness : On Depression, Development and Death. San Fransisco : Freeman.

Sue, D., & Sue, S. (1986). Understanding Abnormal Behavior. Boston: Houghton Mifflin Company.

Publikasi Elektronik:

Andri,dr. SpKJ,FAPM (Psikiater, Fellow of Academy of Psychosomatic Medicine (USA)). (2016). Depresi di Sekitar Kita. http://www.otsuka.co.id/m/health-info/detail/9/depresi%20di%20sekitar%20. Di unggah tanggal 31 Oktober 2016.

Atep Afia Hidayat. (2016). http://www.kompasiana.com/atep_afia/17-4-juta-orang-alami-stres-dan-depresi_5508e6a2a333112a452e39af. Di unggah pada tanggal 31 Oktober 2015.

Jaka Arya Pradana (2016) Kamu Bisa Bantu Selamatkan 10.000 Jiwa Setiap Tahun. http://depresimeter.org/cegah-bunuh-diri/¬. Di unggah tanggal 31 Oktober 2016.

Kementerian Kesehatan. (2014). Stop Stigma dan Diskriminasi terhadap Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ), http://www.depkes.go.id/article/view/201410270011/stop-stigma-dan-diskriminasi-terhadap-orang-dengan-gangguan-jiwa-odgj. Di unggah 8 September 2016 .