KEPEKAAN TERHADAP HUBUNGAN EMOSI ANTARA MANUSIA DAN LINGKUNGAN GUNA MEMPERKUAT PERAN PEKERJA SOSIAL

Main Article Content

Faisal Grahadi Wibowo
Qonita Hasna'ul Aini
Antonius Eko Sunardi
Naiva Urfi Layyinah
Sari Viciawati Machdum

Abstract

Desa Bojongkoneng merupakan salah satu desa di Kabupaten Bogor yang rentan terhadap bencana longsor. Penelitian sebelumnya menyebutkan adanya kearifan lokal yang pernah dipergunakan oleh warga setempat sehingga mereka lebih waspada terhadap kerentanan di wilayah tempat tinggalnya. Namun oleh karena perubahan sosial yang terjadi, kearifan lokal di Bojongkoneng telah mulai dilupakan. Dalam menjalani kehidupan sehari-harinya, seperti membangun rumah tinggal dan mencari nafkah, warga masyarakat yang tinggal di Bojongkoneng mulai melupakan hubungannya dengan lingkungan. Hal ini membuat kerentanan risiko bencana longsor bagi warga Desa Bojongkoneng meningkat. Intervensi sosial sangat diperlukan untuk mencegah warga masyarakat dari resiko bencana longsor. Dalam intervensi sosial tersebut, peran pekerja sosial sangat penting. Pengetahuan pekerja sosial dalam melaksanakan praktiknya tidak hanya terkait dengan pengetahuan mengenai metode praktik pekerjaan sosial dan teori yang mendasari praktik, beserta nilai-nilai profesional dalam melakukan intervensi sosial. Pekerja sosial harus memperkaya diri dengan pengetahuan yang khas terkait dengan kliennya. Dalam kaitannya dengan Desa Bojongkoneng, konsep ‘sense of place’ menjadi salah satu konsep penting untuk memahami lunturnya kearifan lokal di Bojongkoneng. Artikel ini membahas urgensi pemahaman ‘sense of place’ dalam menjalankan peran pekerja sosial dalam merancangintervensi sosial untuk kawasan rawan bencana seperti di Desa Bojongkoneng. Melalui analisis ‘sense of place’, pekerja sosial dapat terbantu untuk memahami bagaimana warga Desa Bojongkoneng merasakan wilayah tempat tinggal, bagaimana warga mempersepsikan diri mereka dan memiliki keterikatan pada tempat tinggal mereka dengan resiko tanah longsor.

 

Kata kunci: Sense of place, kearifan lokal, mitigasi bencana, peran pekerja sosial

Article Details

How to Cite
Wibowo, F. G., Aini, Q. H., Sunardi, A. E., Layyinah, N. U., & Machdum, S. V. (2017). KEPEKAAN TERHADAP HUBUNGAN EMOSI ANTARA MANUSIA DAN LINGKUNGAN GUNA MEMPERKUAT PERAN PEKERJA SOSIAL. Sosio Informa : Kajian Permasalahan Sosial Dan Usaha Kesejahteraan Sosial, 3(2). https://doi.org/10.33007/inf.v3i2.718
Section
Articles

References

Adi, I. R. (2012). Intervensi Komunitas dan Pengembangan Masyarakat sebagai Upaya Pemberdayaan Masyarakat. Jakarta: PT Rajagrafindo Persada.

Amri, R. (2016). Risiko Bencana Indonesia. Jakarta: Badan Nasional Penanggulangan Bencana.

Ardoin, N. M., Schuh, J. S., & Gould, R. K. (2012). Exploring The Dimensions of Place: A Confirmatory Factor Analysis of Data from Three Ecoregional Sites. Environmental Education Research, Volume 18 Nomor 5, 583–607.

Badan Nasional Penanggulangan Bencana. (2017). Data dan Informasi Bencana Indonesia. Jakarta: Badan Nasional Penanggulangan Bencana. Retrieved from http://dibi.bnpb.go.id/

Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Bogor. (2017). Rekapitulasi Jumlah Kejadian Bencana di Kabupaten Bogor. Bogor: Badan Penanggulangan Bencana Kabupaten Bogor.

Cahyono, W., Caliandra, M., Carolina, C., & Kumalasari, K. (2014). Model Intervensi Melalui Mengelola Norma Sosial dan Place Identity untuk Meningkatkan Kapasitas Masyarakat Melakukan Perilaku Prolingkungan (Unpublished Research Report). Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia.

Carter, W. N. (2008). Disaster Management: A Disaster Manager’s Handbook. Philippines: Asian Development Bank.

Coppola, D. P. (2015). Introduction to International Disaster Management (3 edition). Amsterdam: Elsevier.

Effendi, A. D. (2008). Identifikasi Kejadian Longsor dan Penentuan Faktor-Faktor Utama Penyebabnya di Kecamatan Babakan Madang Kabupaten Bogor. Bogor: Institut Pertanian Bogor.

Harper, N. J., Carpenter, C., & Segal, D. (2011). Self and Place: Journeys in The Land. Ecopsychology, 4, 319–325.

Hashemnezhad, H., Yazdanfar, S. A., Heidari, A. A., & Behdadfar, N. (2013). Comparison The Concepts of Sense of Place and Attachment of Place in Architectural Studies. Malaysia Journal of Society and Space, 107–117.

Herianto, R., Nulhaqim, S. A., & Rachim, H. A. (2013). Community Based Disaster Management, Prosiding KS: Riset dan PKM, 326–330.

Hernandez, B., Hidalgo, M. C., Salazar-Laplace, M. E., & Hess, S. (2007). Place Attachment and Place Identity In Natives and Non-Natives. Journal of Environmental Psychology, 27, 310–319.

Kurniawan, L., Triutomo, S., Yunus, R., Amri, M. R., & Hantyanto, A. A. (2014). Indeks Risiko Bencana Indonesia Tahun 2013 (Cetakan Pertama). Bogor: Direktorat Pengurangan Risiko Bencana Deputi Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana.

Machdum, S. V. (2013). Pengorganisasian Pemberdayaan Ekonomi dan DInamika Proses Pelaksanaannya pada Faith Based Organization. Universitas Indonesia.

Marfai, M. A. (2012). Pengantar Etika Lingkungan dan Kearifan Lokal. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

Na’im, A., & Syaputra, H. (2010). Kewarganegaraan, Suku Bangsa, Agama, dan Bahasa Sehari-hari Penduduk Indonesia. Jakarta: Badan Pusat Statistik.

Najafi, M., & Kamal, M. (2012). The Concept of Place Attachment in Environmental Psychology. Elixir International Journal of Sustainable Architecture, 45, 7637–7641.

Raharja, R., Wibowo, F. G., Ningsih, R. V., & Machdum, S. V. (2016). Peran Kearifan Lokal dalam Mitigasi Bencana: Studi Masyarakat dalam Menghadapi Bencana Longsor di Desa Bojongkoneng, Kabupaten Bogor. Jurnal Penanggulangan Bencana, volume 7 nomor 2, 110–119.

Raharjo, S. T. (2013). Kearifan Lokal,Keberfungsian Sosial, dan Penanganan Bencana, 111–125.

Rogers, Z., & E. Bragg. (2012). The Power of Connection: Sustainable lifestyles and Sense of Place. Ecopsychology, 4, 307–318.

Rostamzadeh, M., Anantharaman, R. N., & Tong, D. Y. K. (2012). Sense of Place on Expatriate Mental Health in Malaysia. International Journal of Social Science and Humanity, Vol. 2, No. 5.

Rusmiyati, C., & Hikmawati, E. (2012). Penanganan Dampak Sosial Psikologis Korban Bencana Merapi (Social Impact of Psychological Treatment Merapi Disaster Victims). Informasi, 97–110.

Sunardi, A. E., Wibowo, F. G., Aini, Q. H., Layyinah, N. U., & Machdum, S. V. (2017). Mau Buat Program Mitigasi Bencana ? Yuk Kita Assessment. Depok: Universitas Indonesia Press.

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2007 Tentang Penanggulangan Bencana. Retrieved from http://www.peraturan.go.id/uu/nomor-24-tahun-2007.html

Wibowo, F. G. (2017). Aspek Kerentanan Bencana Tanah Longsor, Upaya Mitigasi, dan Kesiapsiagaan di Desa Bojongkoneng, Kabupaten Bogor (Skripsi). Depok: Universitas Indonesia.

Zulkarnain, A., & Febriamansyah, R. (2008). Kearifan Lokal dan Pemanfaatan Pelestarian Sumberdaya Pesisir. Jurnal Agribisnis Kerakyatan, 1, 69–85.