POTENSI MODAL SOSIAL PADA KELOMPOK USAHA BERSAMA PROGRAM PENANGGULANGAN KEMISKINAN

Main Article Content

Muhtar Muhtar
Ivo Noviana

Abstract

Tulisan ini bertujuan mendeskripsikan potensi modal sosial dalam pendekatan kelompok usaha bersama program penanggulangan kemiskinan sektoral yang diselenggarakan oleh Kementerian Sosial, di mana modal sosial merupakan salah satu pendekatan yang semakin diperhitungkan untuk mengatasi masalah kemiskinan di banyak negara termasuk di Indonesia. Disadari bahwa meskipun program penanggulangan kemiskinan di Indonesia telah sejak lama dilakukan oleh pemerintah bersama masyarakat, tetapi realitasnya kemiskinan masih menjadi masalah nasional berkepanjangan hingga saat ini. Tulisan ini memanfaatkan studi literatur dan studi dokumen termasuk browshing internet. Hasil kajian menunjukkan bahwa modal sosial dalam pendekatan kelompok usaha bersama dapat memainkan peranan penting dalam pengembangan masyarakat yang semakin mandiri, sehingga mampu berfungsi baik secara individu, keluarga dan masyarakat. Oleh karena itu, pendekatan kelompok usaha bersama yang didalamnya terkadung modal sosial perlu terus lanjutkan dan dikembangkan.

Article Details

How to Cite
Muhtar, M., & Noviana, I. (2016). POTENSI MODAL SOSIAL PADA KELOMPOK USAHA BERSAMA PROGRAM PENANGGULANGAN KEMISKINAN. Sosio Informa : Kajian Permasalahan Sosial Dan Usaha Kesejahteraan Sosial, 2(2). https://doi.org/10.33007/inf.v2i2.254
Section
Articles
Author Biographies

Muhtar Muhtar, Pusat Penelitian dan Pengembangan Kesejahteraan Sosial Kementerian Sosial Republik Indonesia

Kemensos, Pendya, Pelay Sosial & Kesej Masyarakat    

Ivo Noviana, Pusat Penelitian dan Pengembangan Kesejahteraan Sosial, Peneliti Muda

Kemensos, III/C

References

Alcock, P. (1997). Understanding poverty. London: Macmillan Press.

Bourdieu, Pierre. (1986). “The Forms of Capitalâ€, dalam J. Richardson, ed. Handbook of Theory and Research for the Sociology of Education. Westport, CT: Greenwood Press.

Elfindri dkk. (2008). Strategi Sukses Membangun Daerah. Penerbit Gorga Media. Jakarta.2008.

Coleman, James S. (1988) “Social capital in the Creation of Human Capital†American Journal of Sociology 94: S95-S120.

---------------------- (1990) Foundations of Social Theory. Cambridge, Mass: Harvard University Press.

Chambers, Robert. (1983). Pembangunan Desa Mulai dari Belakang. Jakarta: LP3ES.

Darwin. M. Muhadjir. (2005). Memanusiakan Rakyat, Penanggulangan Kemiskinan Sebagai Arus Utama Pembangunan. Yogyakarta: Penerbit Benang Merah.

Fukuyama, Francis (1995) Trust: The Social Virtues and the Creation of Prosperity. New York: The Free Press.

Gittel, Ross dan J. Phillip Thompson (2001) “Making Social Capital Work: Social Capital and Community Economic Development†dalam Saegert, Susan, J. Phillip Thompson and Mark R. Warren (eds.) Social Capital and Poor Communities. New York: Russell Sage Foundation, pp. 115-135.

Hanifan, L. J. (1916) “The Rural School Community Centerâ€, Annals of the American Academy of Political and Social Science 67: 130-138.

Harris-White, B. (2005). Destitution and poverty of its politics-with special reference to South Asia. World Development 33:881-891.

Kementerian Sosial RI. (2007). Program Pemberdayaan Fakir Miskin (P2FM) melalui Bantuan Langsung Pemberdayaan Sosial (BLPS). Jakarta: Ditjen Dayasos.

----------------------- (2011). Pedoman Kelompok Usaha Bersama. Jakarta: Ditjen Dayasos.

----------------------- (2016). Penyelenggaraan Kesejahteraan Sosial dalam Sinergi Perencanaan Pembangunan Nasional dan Daerah. Jakarta: Biro Perencanaan

Oetami Dewi. Kelompok Usaha Bersama Sebagai Model Untuk Pengembangan Pemberdayaan Masyarakat.https://inspirasitabloid.wordpress.com/2010/07/27/kube-kelom-pok-usaha-bersama-sebagai-model-untuk-pengembangan-pemberdaya-an-masyarakat/. Diakses 17 Maret 2016.

Penduduk Miskin Indonesia bertambah 860.000 orang. http://bisniskeuangan.kompas.com/read/ 2015/09/15/142220626/Penduduk.Miskin.Indonesia.Bertambah.860.000.Orang. Diakses 17 Maret 2016

Putnam, Robert dengan Robert Leonardi dan Rafaella Nanetti (1993) Making Democracy Work: Civic Traditions in Modern Italy. Princeton, N.J.: Princeton University Press.

Robison, Lindon J., Marcelo E. Siles, dan A. Allan Schmid (2002) “Social Capital and Poverty Reduction: Toward a Mature Paradigm†Department of Agricultural Economics, Michigan State University: Research Report No. 13. (Revisi dari makalah yang disampaikan dalam konperensi “Social Capital and Poverty Reduction in Latin America and the Caribbeanâ€, 24-26 September 2001, di Santiago, Chile.

Sayogyo (1978). Lapisan masyarakat yang paling lemah di pedesaan Jawa. Prisma No.3, LP3ES,3-14.

Syahra, Rusydi. (2003). Modal Sosial: Konsep dan Aplikasi. Jurnal Masyarakat dan Budaya, Volume 5 No. 1. Jakarta: LIPI.

Tjondronegoro, S. M. P., Soejono, I. & Hardjono, J. (1996). Indonemiskinesia Dalam M.G. Quilibria (Editor), Rural poverty in developing Asia. Part 2: Indonesia, Republic of Korea, Philippines and Thailand. Manila: Published by Asian Development Bank.

Tim Koordinasi Penyiapan Penyusunan Perumusan Kebijakan Penanggulangan Kemiskinan, Kantor Menko Kesra. (2004). Dokumen Strategi Penanggulangan Kemiskinan. Jakarta. (unpublished document).

UUD. 1945 dan Amandemennya. Bandung: Fokus Media.

UU. RI. Nomor 11 Tahun 2009 Tentang Kesejahteraan sosial.

Van Oostenbrugge, J. A. E, van Densen, W. L. T. & Machiels, M. A. M. (2004). How the uncertain outcomes assosiated with aquatic and land resource use affect livelihood strategies in coastal communities in the Central Moluccas, Indonesia. Agricultural Systems 82:57-91.