PERAN PEKERJA SOSIAL DI SEKOLAH DALAM MENANGANI PERUNDUNGAN

Main Article Content

Hari Harjanto Setiawan

Abstract

Sekolah bukan hanya menjadi tanggung jawab profesi guru saja. Terlebih lagi yang menyangkut permasalahan perundungan. Peran profesi pekerja sosial akan berupaya menciptakan hubungan yang seimbang antara unsur-unsur yang berada di lingkungan sekolah, seperti antara guru dan peserta didik, antara sekolah dan orang tua (keluarga), antara sekolah dengan lingkungan masyarakat maupun antar peserta didik dengan orang tuanya. Melalui studi pustaka, tulisan ini akan mengungkapkan tentang peran pekerja sosial di sekolah dalam menangani perundungan. Secara khusus kajian ini bertujuan untuk memberikan informasi tentang perundungan, penyebab dan peran pekerja sosial dalam menangani perundungan. Negara, pemerintah, masyarakat, keluarga dan orang tua berkewajiban dan bertanggung jawab terhadap penyelenggaraan perlindungan anak, karena anak dari sisi perkembangan fisik dan psikis manusia merupakan pribadi yang lemah, belum dewasa dan masih membutuhkan perlindungan. Perlindungan dari tindakan perundungan merupakan kewajiban negara untuk memenuhinya. Anak dari sisi kehidupan berbangsa dan bernegara adalah masa depan bangsa dan generasi penerus cita-cita bangsa, sehingga Negara berkewajiban memenuhi hak setiap anak atas kelangsungan hidup, tumbuh dan berkembang, berpartisipasi, perlindungan dari tindak kekerasan dan diskriminasi. Pemenuhan hak pendidikan yang bebas dari perundungan harus dilaksanakan di setiap sekolah. Pemenuhan hak ini juga menjadi kewajiban negara untuk memberikan kepada anak. Apabila negara belum sepenuhnya melaksanakan kewajibannya maka harus dilakukan advokasi sosial dalam rangka memperjuangkan hak anak.

Article Details

How to Cite
Setiawan, H. H. (2018). PERAN PEKERJA SOSIAL DI SEKOLAH DALAM MENANGANI PERUNDUNGAN. Sosio Informa : Kajian Permasalahan Sosial Dan Usaha Kesejahteraan Sosial, 4(1). https://doi.org/10.33007/inf.v4i1.1176
Section
Articles
Author Biography

Hari Harjanto Setiawan, Pusat Penelitian dan Pengembangan Kesejahteraan Sosial

Kementerian Sosial, Peneliti Madya

References

Anti Perundungan (2017), Definisi Bulliying, https://antiperundungan.wordpress.com/perundungan/definisi-bullying/

Bara news (2016), Perundungan Anak Meluas, Media Sosial Disalahgunakan untuk Meraih Pengakuan, http://baranews.co/ blog/2017/07/24/perundungan-anak-meluas-media-sosial-disalahgunakan-untuk-meraih-pengakuan/

Bowes, J. M., & Hayes, A. (1999). Children, Families, and Communities Contexts and Consequences (First ed.). UK: OXFORD University Press.

Coady, N., & Lehmann, P. (2008). Theoretical Perspectives For Direct Social Work Practice A Generalist-Eclectic Approach (Second ed.). New York: Springer Publishing Company, LLC.

Covell, K., & Howe, R. B. (2009). Children, Families, and Violence. London: Jesica Kingsley Publishers.

Criss, P. (2010). Effect of Client Violence on Social Work Students: A National Study. Journal of Social Work Education, Vol. 46 No.3, 383.

Espelage, D. L., & Swearer, S. M. (2004). Bullying In American Schools: ASocial-Ecological Perspective On Prevention And Intervention. London: Lawrence Erlbaum Associated.

Fahrudin, A (2012), Perilaku Bullying: Asesmen Multidimensi dan intervensi sosial, Jurnal Psikologi UNDIP, 1-9

Hartik, A (2016), Kompas.com. diambil kembali dari news: http://regional.kompas.com/read/2016/11/29/16005801/84.persen.siswa.indonesia.alami.kekerasan.di.sekolah

Heery, G. (2007). Competence in Criminal Justice. In K. O'Hagan, Competence in Social Work Practice A Practical Guide for Students and Professionals (p. 135). London: Jessica Kingsley Publishers.

KBBI(1988). Kamus Besar Bahasa Indonesia

Kirst-Ashman, K. K., & Grafton H. Hull, J. (2006). Generalist Practice with Organizations & Communities (Third Edition ed.). USA: Thomson Brooks/Cole.

Kurniasari, Alit (2017), Stop Perundungan di Sekolah, Policy Brief, Jakarta: Puslitbangkesos

Mizrahi, T., & Davis, L. E. (2008). Encyclopedia of Social Work (20th ed., Vols. Volume 3: J - R). NASW Press, Oxford University Press.

NASW. (2005). NASW Standards for Social Work Practice in ChildWelfare. NASW.

Nursasari. (2017). Penerapan Antisipasi Perundungan (Bullying) Pada Sekolah Dasar Di Kota Tenggarong. SYAMIL Jurnal Pendidikan Agama Islam. Vol.5 No.2, 2017, IAIN Samarinda. https://iain-samarinda.ac.id/ojs/index.php/syamil/article/view/926/575

O'Hare, T. (2009). Essential Skills Of Social Work Practice. Assesment, Intervention, and Evaluation. Chicago, Illinois 60637: Lyceum Books, Inc.

Payne, M. (2002). The Politics Of Systems Theory Within Social Work. Journal Of Social Work, 262-292.

Rahmawati, S. W (2016). Peran Iklim Sekolah Terhadap Perundungan. Jurnal Psikologi Universitas Gajahmada, Volume 43, Nomor 2, 2016: 167 – 180 https://journal.ugm.ac.id/jpsi/article/view/12480/15175

Rustanto, B. (2013) Pekerjaan Sosial Sekolah, http://bambang-rustanto.blogspot.co.id/ 2013/08/pekerjaan-sosial-di-sekolah.html

Saripah (2006), Hasil Survey tentang Perundungan, Harian Kompas, Jakarta

Santrock, J. W. (2009). Child Development (Twelfth Edition ed.). New York: Mc Graw Hill.

Schneider, R. L., & Lester, L. (2008). Advokasi Pekerjaan Sosial, Kerangka baru untuk bertindak. Jakarta: Pustaka Societa.

Stepney, P., & Ford, D. (2008). Berbagai Model, Metode Dan Teori Pekerjaan Sosial, Suatu Kerangka untuk Praktek . Jakarta: Doea Lentera.

Undang-undang No. 35 tahun 2014 tentang Perlindungan Anak (UUPA)

Zastrow, C. (2004). Introduction To Social Welfare (Eight Edition ed.). USA: Thomson Brooks/Cole.

Ife, J. (1995). Community Development, Creating Community Alternatives-vision, Analysis and Practice. Australia: Longman.

Dill, K. E., & Dill, J. C. (1998). Video Game Violence: A Review Of The Empirical Literature. Aggression and Violence Behavior, 407-428.